"Hai, aku Park Soo Young. Senang bertemu denganmu eonni." Ucapnya. Dahyun tersenyum kaku namun Soo Young tersenyum senang dengan bertemunya dirinya dengan Dahyun.
Merekapun melepaskan jabat tangan tersebut. "Apa kau kekasih Jimin?" Tanya Dahyun membuat yeoja berwajah manis itu menyirit bingung.
"Maksud eonni? Kekasih?" Soo Young mengulang pertanyaan yang diajukan Dahyun barusan. Dahyun mengangguk.
"Pfffttt, hahahaha. Kau tau eonni? Sangat menjijikan jika aku menjadi kekasih Park Jimin." Sindir Soo Young sembari menatap remeh Jimin. Jimin hanya berdecik kesal.
"Cih, aku juga tidak mau menjadi kakakmu Soo Young-ssi." Balasan Jimin membuat Dahyun kaget. Jadi, inikah adik Jimin yang berasal dari Amerika itu? Astaga, dia terlihat seperti model.
"Yak! Aku yang membantumu untuk menangkap Thalia! Dasar tidak tau terima kasih kau!" Balas Soo Young tak mau kalah.
"Aku tak meminta bantuanmu, Joy!" Jimin juga membalas dengan jengkel kepada adik kandungnya.
"Cih! Kalau saja tidak ada aku, kau tidak akan bisa melihat perusahaanmu lagi yang ada di Amerika, dasar bantet!"
"Aku bisa meminta pada eomma nanti untuk memerintah yang lain untuk mengambil alih perusahaan 'America Park' nanti. Dasar anak kecil!"
"Yak! Dasar bantet pendek! Kau sangat menyebalkan dasar iblis berwajah setan."
"Hei! Lihat dulu wajahmu! Dasar anak bocah berusia 2 tahun!"
"Jahanam kau! Aku ini sudah berusia 20 tahun! Kau mau mati, hah?!"
"Apa? Aku yang akan membawamu ke liang lahat duluan, Soo Young-ssi."
"Kakak tidak tau diri! Aku sumpahi kau akan jatuh nanti!"
"Dasar adik laknat! Kau lebih muda dariku, adik bodoh!"
Dahyun memengang keningnya. Astaga, mereka seperti merebutkan satu buah permen coklat. Dahyun juga tak menyangka kalau Jimin akan membalas semua perkataan Joy yang juga tak kalah cerewet. Mana Jimin yang arogan, kejam dan juga tidak manusiawi saat didepan adiknya sendiri? Benar benar keluarga yang tidak bisa dibaca pikirannya.
Joy menyerah dan lebih baik menarik tangan Dahyun untuk segera pergi dari hadapan Jimin. Jimin tak mau kalah langsung menarik tangan Dahyun juga untuk tetap berada di sisinya.
"Yak! Dia istriku, kau mau kemanakan dia?" Tanya Jimin sembari memegang erat tangan Dahyun.
Dahyun malah pusing dibuat kedua manusia ini. Sampai dirinya juga diperebutkan, pasti rumah ini akan selalu ramai dengan kebisingan Joy dan Jimin. Joy memajukan bibir bawahnya seperti anak kecil, dia kesal karena semua yang ingin dilakukan selalu di larang oleh kakaknya. Padahal, dia hanya ingin bersama dengan kakak iparnya.
"Aku hanya ingin mengajaknya menonton televisi! Ada drama Korea baru disana! Ayolah, aku pinjam Dahyun eonni bentar saja, oppa." Rengek Joy tak mau kalah dari sang kakak.
Dahyun yang pusing akhirnya angkat bicara, "sudah! Jimin, kau urus berkasmu yang sudah di bawa oleh Irene tadi, aku akan di ruang tengah bersama Joy." Putus Dahyun. Joy berbinar binar dan Jimin malah berbalik memajukan bibir bawahnya lucu. Dahyun tertawa dalam hati.
"Yak! Aku tidak mau! Kau harus bersamaku, Hyunie!" Perintah Jimin. Namun ditolak oleh gelengan Dahyun. Joy girang dan langsung menarik tangan Dahyun menuju ke ruang tengah.
Astaga Hyun, kau tau? Jimin cemburu karena kau lebih memilih Joy daripada dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PSYCO HUSBAND✅ || PJM X KDH ||
Romantizm[End] "Menurutlah Dahyun, hidupmu ada di tanganku." "Kau milikku dan akan selamanya menjadi milikku seorang" - PJM "Berjanjilah kau tidak akan menyakiti hatiku, Jimin" - KDH Dahyun menjalani kehidupan dengan banyak memuat fakta baru bagaikan sebuah...