10. Gantung

467 34 3
                                    

Jangan Lupa Vote&Comment
.
.
.

Selamat Membaca


Sorry for typo!

Seharusnya yang menghidar itu Freya, karena Freya adalah biang keladinya. Tapi, ini malah sebaliknya yang buat salah siapa yang menghindar siapa.

“Al, gue pasti waktu itu udah gila.” Ucap Freya, sekarang ia sedang tiduran di ranjang  king size Alvian yang berwarna abu.

“Lo emang gila, bisa-bisanya nekat kek gitu.” Ucap Alvian yang sedang bermain game cacing.

Kalian harus tahu posisi Freya dan Alvian membentuk huruf T, Freya yang tidur terlentang sambil melihat langit-langit kamar Alvian membentuk garis vertikal. Sedangkan Alvian yang tengkurap seperti garis horizontal.

“Aaaaaa.....” Teriak Freya frustasi, karena Reno Rafardhan menghindarinya, mengabaikannya dan jarak mereka semakin jauh.

“Pulang sana, berisik banget lo ganggu gue lagi konsentrasi nih buat ngebunuh cacing alaskanya.” Ucap Alvian.

Ini yang freya tidak suka, kalau Alvian udah kumat jadi nggak asik. Game-game dan game. “Nggak asik banget.” Freya mendorong tubuh Alvian dengan kakinya yang memang dari tadi Alvian rebahan di sisi ranjang.

Bruk....

Suara Alvian yang terjatuh ke lantai dari ranjangnya sendiri. “Akhh, cacing gue mati.” Teriak Alvian yang  akan berdiri mengejar gadis yang telah membuatnya terjatuh dan kalah di game.

Freya sang biang keladi langsung kabur meninggalkan Alvian setelah membuat sahabatnya itu terjatuh ke lantai. “Gue pulang dulu bye.”

"Awas lo ya." Teriak Alvian yang masih mengaduh kesakitan.

Tante Ani yang melihat Freya berlari menuruni anak tangga merasa cemas, “Ya ampun Eya.. "sedikit berteriak.“udah tante billang jangan lari-lari pas turun tangga bahaya.”

“Aku larinya juga sambil hati-hati.” Freya mendekat ke arah bunda Alvian lalu memeluk wanita paruh baya yang sudah seperti ibunya itu. “Makasih ya tan..”

“Buat apa?”

“Tante perhatian ke Eya, makasih.” Ucap Freya.

“Sttt...”Tante Ani mengusap-usap rambut Freya dengan sayang. "Tante punya kabar gembira.”

Freya menggerutkan keningnya, tanda ia tidak tahu.

“Orang tua kamu bakalan pulang saat kelulusan.” Ucap Tante Ani dengan senyum lebarnya.

“Beneran.” Ucap Freya sedikit senang, pasalnya orang tuanya hanya pulang sekitar 1 tahun 2 kali.

“Yang tante denger mereka akan sedikit lama tinggal di Jakarta, seharusnya tante rahasiai  ini tapi mulut tante gatel.” Celoteh tante Ani.

“Tapi kan kelulusannya masih 1 bulan lebih tan, dan Eya juga masih ada ujian terakhir.”

“makannya itu kamu sama Alvian di ujian akhir ini harus dapat nilai yang bagus biar kalian masuk Universitas bergengsi yaaa.” Ucap sang tante sambil mengajak Freya untuk duduk terlebih dahulu di ruang makan, memberikan cupcake yang baru saja ia buat.

“Padahal aku lulus SMA mau langsung nikah aja.” Celetuk Freya.

Membuat tante Ani tersedak cupcake buatannya. “uhuk..” meraih gelas yang berisikan air putih. “Sama Alvian?”

Duda Rasa BerondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang