1. Pertemuan pertama

2.7K 59 10
                                    

Jangan Lupa vote&comment
.
.
Ini cerita baru aku, semoga suka❤

Selamat membaca

"Bapak pusing kalian berdua itu perempuan kenapa mesti kabur saat jam sekolah." Guru BK yang sudah senior itu geleng-geleng kepala.

"Gini yak pak, kalau saya kabur di saat sekolah udah bubar itu namanya bukan kabur pak! Tapi namanya pulang dari sekolah." Freya Qirani Wafda masih dengan menyilangkan kedua tangannya di depan dada, memandang guru BK dengan tatapan jengkelnya.

Sedangkan gadis yang di sebelahnya mencoba menelpon seseorang dari telepon genggamnya.

Pak joko yang notabennya guru BK menarik napas kasar saat mendengar jawaban dari salah satu siswinya yang sudah terkenal dengan women of loncat tinggi. "Kamu lagi." Menunjuk seorang gadis yang masih sibuk menelpon, "kamu itu anak baru, anak pindahan. Tapi baru dua minggu sekolah kamu udah buat masalah bareng kakak tingkat kamu."

Lalisa Rafardhan yang dari tadi sibuk menghubungi seseorang pun menyerah dan lebih memilih untuk mengirim pesan kepada sekertarisnya. "Saya tuh gak ada keinginan buat cari masalah pak, tapi dia." Menunjuk Freya, "Emm... maksud saya kak Fre ya, yang ngajak saya buat minggat dari sekolah."

Freya mendengus, mendengar kata-kata dari anak pindahan plus adik tingkatnya yang benar-benar tidak sopan. "Saya ngajak minggat dia pak." Freya balik menunjuk Lalisa, "Saya mau ngelurusin permasalahan kita, supaya ni anak baru sopan sedikit sama kakak tingkat jadi saya ajak minggat dari pada disini buat masalahkan ganggu orang yang lagi belajar."

"Bapak tidak ingin tahu masalah kalian, yang pasti kalian udah melanggar aturan sekolah dan__"

Tok..tok..tok..

Ucapan pak Joko terpotong karena ada seseorang yang masuk. "Permisi pak, saya walinya Lalisa." Seorang lelaki yang memakai jas, bertubuh tinggi dan dengan wajah yang tegas.

"Silahkan duduk pak." Ucap pak Joko.

Duduk di sebelah Lalisa, membuat Freya penasaran dan melirik untuk melihat seorang lelaki yang duduk di sebelah siswi yang terlibat masalah dengannya. "Oh jadi dia panggil kakaknya buat dateng ke sini, and btw ganteng juga."

Saat Freya masih menatap surga dunia yang ada disebelahnya, ia langsung memalingkan muka. Karena Lalisa mendelik tajam di sisinya tidak suka saat melihat Freya yang terang-terangan menatap Reno Rafardhan.

"Mana wali kamu Freya?" Tanya pak Joko, menunggu sedari tadi tidak ada keluarga Freya yang datang ke sekolah.

"Mama sama Papa lagi di luar kota pak dan bapak tahukan kalau saya anak tunggal, saya gak punya kakak seperti adik kelas di sebelah saya atau adik saya gak punya." Jelas Freya.

"Maaf pak, jadi disini saya orang tua Lalisa! Nama saya Reno." Memperkenalkan dirinya pada guru BK.

"Mungkin maksudnya pengganti orang tua Lalisa." Timpal Freya.

"Gak denger apa? Ini my daddy gue." Melingkarkan tangannya pada sang daddy. Tipikal anak yang possesif

"Jadi ini bapak Reno Rafardhan. " sang guru BK terkejut saat tahu yang di hadapannya adalah orang tua murid yang lebih pantas disebut kakaknya mungkin.

Begitu pun dengan Freya yang terkejut saat tahu lelaki perfect itu adalah ayah dari Lalisa.




Sayang sekali, jadi mas-mas ganteng ini udah punyak anak terus anaknya hampir seumuran dengan dirinya. Itu pikir Freya setelah mereka keluar dari ruang BK.

"Jadi Om ini." Freya sedikit tidak suka saat mengatakan Om padahal lelaki di depannya ini masih pantas di sebut kakak. Mungkin ini yang dinamakan Ahjusi rasa Oppa? Mungkin. "Papa nya Lalisa."

"Iya. Kenapa terpesona, suka? Jangan ngarep yak!" Ucap Lalisa dengan nada menjengkelkan.

Freya menarik napas, memang menyebalkan sekali adik kelasnya ini. Jadi tidak salah kalau ia kemarin hanya ingin memberi nasihat pada anak ini. "Perasaan gak nanya situ."

"Suka-suka dong toh, daddy, daddy gue. Jadi bolehlah jawab pertanyaan yang ditunjukan buat my dad."

Reno yang melihat pembicaraan dua gadis SMA ini yang mungkin sebentar lagi jika ia tidak langsung membawa anak kesayangannya pulang mungkin mereka akan terkena masalah lagi. "Ok, stop girls! Dan Freya kita pamit pulang dulu."

"Ok, hati-hati dijalan Om. Kalau anaknya ngomong ngegas buang aja."

Lalisa mendelik tajam pada Freya, apa-apaan maksudnya ia berbicara begitu pada daddy nya.

Ini yang ia tidak suka jika daddy nya datang ke sekolah bertemu dengan anak SMA atau guru-guru wanita yang pasti langsung jatuh cinta.

Contohnya sekarang saat Lalisa berjalan bersama sang daddy yang langsung jadi pusat perhatian gadis-gadis SMA.

"Daddy cepetan dikit jalannya." Lalisa menarik tangan daddynya untuk berjalan cepat masuk ke dalam mobil.

Masuk ke dalam mobil dengan wajah yang cemberut. Menjadi perhatian Reno. "Why big baby?"

"Aku udah bilang suruh sekertaris daddy aja yang datang ke sini."

"No! Ini masalah kamu dan daddy harus tahu masalah anak kesayangan daddy." Reno mengusap-usap rambut sang anak.





















■♡■♡■

Freya pulang ke rumahnya bersama Alvian. Saat tiba di rumah, iya lagi-lagi merasakan kesepian. Di rumah besar sendirian hanya ada asisten rumah tangganya yang sudah dari Freya kecil menjadi asisten rumah tangga di rumahnya.

"Al.." Freya memanggil nama Alvian lembut.

"Aduh tiba-tiba tubuh gue dingin denger lo ngomong lemes, lembut kaya gitu."

"Dasar brengsik lo." Memukul bahu Alvian, "Lo temenin gue yah, sekarang lo balik ke rumah terus ganti baju balik lagi ke sini. Ok!"

Perintah Freya memang tidak pernah bisa Alvian tolak, bagaimana pun Freya itu berharga bagi Alvian. "Untung rumah gue deket. Dasar tukang perintah."

"Lo kan temen gue sekaligus sahabat gue yang paling the best se-dunia." Merentakan tangan memperagakan luas dengan tangannya.


Hanya 15 menit Alvian pulang dan langsung kembali ke rumah Freya.

Walau waktu menunjukan pukul 9 malam, Alvian masih menemani Freya duduk di depan ruang keluarga bersebelahan, sambil melihat acara televisi yang sebenarnya hanya dilirik sekilas-sekilas oleh mereka berdua.

"Pastinya gue bakalan kesepian banget kalau gak ada lo." Ucap Freya dengan nada yang sedikit bergetar.

Alvian dapat melihat cairan bening yang lolos dari mata indah Freya. Merengku tubuh Freya untuk bersandar pada dada bidangnya. "Gue gak suka liat lo nangis, yang gue tahu Freya Qirani Wafda itu cewek kuat." Di sekolah Freya selalu memperlihatkan bahwa dia cewek kuat yang tidak pernah menangis, tapi nyatanya ia cewek rapuh yang butuh kasih sayang.








Tbc kiwww❤

Jadi kalian sukak gakkkkk? semoga suka ya guyss❤
Tenang aja kok yang Nikah muda juga bakal ku tamatin dulu baru garapp yang ini heee

Jangan lupa voment nyaaa💚💚💚💚

Duda Rasa BerondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang