15. Berantakan

448 46 9
                                    

Jangan Lupa Vote&Comment
.
.
Selamat Membaca
Sorry for typo

Walau kedua orang tuanya sudah kembali bekerja ke luar negeri, entah kenapa Freya tidak bersedih berkepanjangan seperti dahulu-dahulu. Setelah ia pindah rumah dan sekomplek dengan keluarga Alvian dan Reno Rafardhan hari-harinya tanpa keluarga tidak terlalu menyedihkan.

Kalian pasti tahu sekarang Freya sedang berada di rumah siapa! Yap Freya Qirani Wafda sedang ada di rumah Alvian, mereka kini sedang bersantai setelah mendapat surat bahwa mereka di terima di Universitas favorit.

“Gue nggak nyangka kita satu Universitas.” Ucap Alvian.

Freya mendengus, “Gue gini-gini aslinya pinter.”

“Lo pindah jurusan, jurusan apa?”
Freya mengangguk, jika Alvian diterima di jurusan Ekonomi prodi Management Bussines. Freya yang tadinya menggambil jurusan yang sama, namun ia tidak yakin dan akhirnya dengan persetujuan orang tuanya. Freya mengambil jurusan Design. “Fashion Designer, lo tahu kan dari dulu gue nggak suka mikir orangnya dan nggak suka ribet sedangkan menjadi perancang pakaian merupakan hal yang gue suka.”

“Iya iya gue tahu kan cita-cita lo juga jadi istri yang baik untuk Reno Rafardhan.”

“Nah kan lo tahu, itu impian gue hahahaha.” Freya tertawa.

Yang di balas gelengan kepala oleh Alvian. “Nggak waras.”

“Gini-gini juga gue bakalan jadi ibu
mertu lo.” Ucap Freya.

Alvian mengangkat bahu terserah dengan ucapan Freya.

Freya tahu Lalisa dan Alvian sekarang makin dekat, malah Alvian sering ketawa-ketiwi di depan handphonenya dan Freya tahu ia sedang berkirim pesan dengan siapa. “Tumben nggak ketawa-ketiwi depan hp?”

“katanya si Lalisanya mau nyusul ke kantor makan siang dulu sama daddynya.”

“Pantesan.” Ucap Freya.

Saat Alvian yang sedang menonton film action di laptopnya dan Freya yang sedang scroll sosial media di instagram.

Drtt...drt...

Suara Handphone Alvian berbunyi. “Halo?” Alvian mengangkat telepon dan detik selanjutnya. “APA? Ok gue ke sana sekarang.”

“Siapa?Kenapa?” tanya Feya yang melihat Alvian terkejut setelah menerima telepon yang entah dari siapa.

“Elsa. Lalisa ketabrak mobil.” Ucap Alvian dengan buru-buru mengambil kunci motornya dan bergegas keluar untuk berangkat ke rumah sakit.

“Gue ikut, di saat seperti ini pasti Reno butuh penyemangat.” Freya ikut bergegas mengikuti Alvian untuk berangkat ke rumah sakit.

Sebenarnya Freya ingin bertanya banyak sekali kenapa sahabat Lalisa juga mempunyai nomot Alvian atau hubungan Alvian dan Lalisa sudah sangat jauh, apalagi saat melihat reaksi Alvian yang sangat amat khawatir tentang keadaan Lalisa. Yap sampai-sampai di perjalanan menuju rumah sakit pun Freya serasa menggadu nyawa karena Alvian mengendarai motor dengan sangat amat kencang.


Sampainya di parkiran rumah sakit dan Freya turun dengan keadaan lututnya gemetar, “Lo bener-bener gila ya, untung nggak mati dan nggak dii tilang polisi.”

“Brisik lo Freya, udah ayo tuh calon anak lo katanya parah banget.”

Alvian dan Freya langsung bergegas mencari ruangan Lalisa. Mereka berdua dapat melihat Reno Rafardhan yang sedang duduk di kursi tunggu dengan meremas telepon genggamnya  sambil menunduk menatap kosong ke arah bawah.

Duda Rasa BerondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang