Minecraft In The Real World

Kekuatan untuk para youtuber

Romansyah membantu pamannya berdiri dan duduk di kursi.
"Tenanglah paman.Pelan-pelan dan jelaskan apa yang terjadi".

Profesor mengatur deru napasnya, ia lalu menatap keponakannya itu.
"Ah, biarkan paman mengecek komputer dulu".Katanya mencoba mengalihkan perhatian.

Wajahnya pura-pura serius dengan memperhatikan layar komputer. Sesekali Roman memijat kepalanya yang kembali pusing, membuat perhatian profesor kembali pada Roman.

"Ada apa denganmu Roman?"

"Eh...entahlah.Dari tadi tiba-tiba kepalaku terasa pusing".

Kali ini profesor benar-benar serius menatap layar komputer.Jari-jarinya terus bergerak di atas papan ketik. Hingga ia berhenti dengan memperhatikan layar komputer (yang tidak dapat di mengerti orang biasa).Beberapa saat hening setelah suara papan ketik hilang, profesor lalu menunduk cukup lama, membuat Roman penasaran.
"Eh...paman, ada apa?"

Dengan gerakan cepat, profesor memeluk keponakannya.

"Eh,paman".Romansyah semakin merasa aneh dengan pamannya ini.
Perlahan profesor melepas pelukan dan menatap ponakannya.

"Maafkan paman.Karena paman, kamu harus ikut terlibat"

"Paman, a-aku tak menger-"

"Seharusnya paman saja yang terluka.Se-seharusnya paman tidak melakukan hal yang sia-sia ini"

"Paman,aku benar-benar tidak mengerti perkataan paman"
Hening terjadi beberapa saat.Lalu profesor kembali mengangkat suara.

"Paman membuat sebuah portal yang menghubungkan dunia nyata dengan dunia game minecraft untukmu dan teman-temanmu.Saat tadi, portal dinyalakan untuk pertamakali.Awalnya berhasil, namun akibat badai membuat sebuah petir menyambar portal.Dan saat itu, kejadian yang tak di sangka terjadi, sesuatu keluar dari dunia minecraft, dan dia adalah Herobrine".Profesor berhenti sejenak untuk mengambil napas karena lelah.
"Saat dia akan menghabisi paman tiba-tiba sebuah gelombang cahaya keluar dari portal, dan itulah yang membuatmu merasa pusing sekarang".

"Lalu...kenapa paman meminta maaf?"

"Paman minta maaf, karena kamu dan teman-temanmu harus menghadapi Herobrine".

"Hah?!Maksudnya, melawan Herobrine gitu"
Profesor mengangguk.
"Maafkan paman"

"Aku pasti memaafkanmu, tapi... bagaimana aku bisa melawan Herobrine.Paman tahukan makhluk itu bukan makhluk biasa"

"Iya, karena itu paman siapkan untuk kalian sebuah kekuatan".

Roman menatap lantai laboratorium sambil membayangkan bagaimana reaksi teman-temannya jika mengetahui hal ini.Pasti akan banyak yang protes, tapi itu sia-sia karena mereka tidak bisa menghindari takdir itu.

"Portal itu tidak hanya mengeluarkan Herobrine, tapi gelombang dari portal juga memberi kalian kekuatan yang kalian butuhkan"

Perakataan pamannya itu terus berputar-putar di pikiran Roman.Ia agak sulit untuk tidur malam itu, sehingga pada pagi hari ia terlambat pergi ke kampus.

Pagi itu pun pikirannya kembali terganggu, karena ia tidak cukup yakin akan memberitahu temannya tentang kejadian malam tadi.Bagaimana mereka akan menyetujui hal itu?Pasti mereka akan menolak dan meronta-ronta (seperti anak-anak aja)
  
******

Erpan bersandar di tiang tangga kampus dengan memperhatikan layar handphonenya.

"Wah, ada pesan  dari Roman nih. Tumben ajak kumpul bareng"

"WAAAAAA.......!"

"Eh sumpah demi Thanos bapak saya, demi makhuk Mars dan seisinya Woy!Sumpah  ngagetin dah.NELSON!!!"

"Ha ha ha.Sory Pan."

Erpan hanya membalas dengan memasang muka masamnya.

"Yaelah gitu doang marah"

"Eh ada Nelson sama Erpan.Lagi ngapain?"
Tanya Zenmatho di ikuti Adhit yang datang tiba-tiba.

"Nggak liat apa kita lagi berdiri" seru Erpan.

"Ya taulah Pan" lanjut Adhit."Oh iya, kalian udah dapat  pesan dari Roman?"

"Ini baru aja sudah aku baca".Jawab Erpan.

"Jadi nggak nih, kita ke kampusnya Roman?". Tanya Zenmatho.

"Jadilah.Barengan yuk".Aja Nelson.

"YUK!!!"Jawab mereka serentak

Oke, mungkin cukup sekian.Maaf jika ada yang nggak jelas.Karena saya selaku penulis hanya manusia biasa yang pasti melakukan kesalahan.(kayak ceramah aja)

Beri VOTE ya! jika kalian suka😉😉

Aqilah_story            Kamis,02 April 2020