Persiapan Tengah Malam

117 11 2
                                    

Erpan masih terdiam di tempat dengan menyiapkan kuda-kudanya untuk menyerang.

"Bersiaplah untuk hancur!"Seru Daniel sambil menyuruh anak buahnya untuk maju.

Satu persatu dari mereka maju memberi serangan, dan dengan mudah Erpan menangkisnya.

Daniel hanya memperhatikan gerak-gerik yang dilakukan Erpan.Ia hanya terlihat duduk santai di salah satu papan kayu yang tidak terpakai, tapi ia memperhatikan pergerakan musuhnya dengan cermat.

"Baiklah, aku sudah tahu di mana kelemahannya".Gumam Daniel.

Setelah Erpan berhasil mengalahkan anak buah Daniel, kali ini Bosnyalah yang akan turun tangan.
"Dia memang hebat dalam menangkis serangan, tapi ia tidak mudah menghindar.Jadi...
Aku akan menyerang secara acak dan lebih cepat"

Daniel dengan cepat menyerang, sedangkan Erpan terus menangkis serangan yang di lontarkan Daniel.Perlahan Daniel membuat serangannya lebih cepat lagi, sehingga Erpan mulai pusing dengan pergerakannya.

Erpan pun ikut menyerang sehingga mereka saling balas-membalas luka.Erpan mendapat luka yang membuatnya cukup sulit bergerak, begitu pun dengan Daniel.Di saat itulah anak buahnya kembali maju dan menambah luka korbannya.

Setelah perkelahian itu, Daniel tersenyum puas dengan yang ia lakukan.

"Semoga temanmu itu bisa sadar setelah apa yang ia lakukan tadi".Ucap Daniel menampakkan senyum jahatnya.Lalu pergi tanpa salam perpisahan.

"Huh, hari yang penuh sial!"Ketus Erpan lalu berusaha berdiri dan pulang membawa luka.

                               ******

Mereka yang pergi menuju ruang pelatihan masih berkeliling menatap sudut-sudut ruangan.Mencoba mencari hal-hal menarik di tempat itu.

"Apa kita bisa mulai latihannya?"Tanya Huda kepada Roman yang menatap temannya berkeliling seperti mencari sebuah berlian.

"Yah, kamu bisa duluan latihan"

"Tapi...bagaimana bentuk latihannya?"

"Eh, kamu bisa memulainya dengan latihan beladiri.Atau mungkin..... 
latihan keseimbangan".

"Latihan keseimbangan?"Dahi Huda mengerut setelah mendengar perkataan temannya itu.

"Yah, kan kekuatanmu itu membuatmu bisa melayang.Sebaiknya kamu latihan keseimbangan agar mudah untuk mengontrol posisimu di saat melayang"Jelas Roman.

Huda mengangguk mengerti walau ia merasa latihan itu akan membosankan.Mungkin lebih baik ia latihan bela diri saja.

"Bagaimana dengan yang lainnya?"Tanya Huda lagi.

"Mereka akan latihan jika mereka sudah puas berkeliling"

Di sini mereka mungkin akan di beri latihan jika mereka mau.Jadi setiap orang tidak akan di paksa untuk rutin melakukan latihan tiap hari.Hal ini untuk membuat mereka tidak stress karena harus memikirkan waktu kuliah, youtube di tambah lagi dengan waktu pelatihan.

"Kalau begitu aku duluan saja"Ucap Huda.

"Oke, aku akan menyuruh robot untuk mengarahkanmu"

Roman memanggil salah satu robot berbentuk bundar seperti bola untuk membantu Huda berlatih.Robot dengan sebutan Roball memiliki warna silver dan putih.Robot itu membawa Huda ke sisi lain ruang latihan.

Beberapa menit berlalu, beberapa orang pun mulai berdatangan dan melatih kekuatan mereka.Bagi para perempuan sepertinya mendapat kekuatan yang sama, yaitu ilmu medis.Dan bagi yang belum mendapat kekuatan sama sekali mendapat latihan bela diri.

Minecraft In The Real WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang