Erpan Strength

109 13 3
                                    

Sejak dari tadi Erpan menatap layar handphonenya. Terkadang ia melepas pandangannya dari handphone lalu kembali lagi memandangnya dengan perasaan gelisah. Sebenarnya ia terdorong untuk ikut pergi ke tempat di mana teman-temannya bertarung melawan makhluk dari portal aneh yang ingin melakukan sesuatu terhadap dunianya.

Ia ingin bertarung juga. Andaikan luka yang ia dapat bukan karena kelakuan Gang nakal itu, mungkin sekarang ini ia sedang membunuh monster bersama yang lainnya. Ah, hari ini mungkin memang bukan hari keberuntungannya.

Bruk!

Suara itu sukses membuat Erpan tersadar dari lamunannya dan langsung memandang bingkai foto yang tiba-tiba saja jatuh karena tertiup angin dari jendela.Erpan bangun dari posisi baringnya lalu pergi melihat bingkai yang  jatuh. Ia masih sedikit sulit untuk berjalan, tapi masih bisa berdiri tegak. Ia mengambil bingkai foto itu, terlihat di foto itu ada ketiga sahabatnya.Ya, sudah  pasti Zen, Adhit, dan Nelson, di tambah lagi dirinya di foto itu.

"Kenapa perasaanku nggak enak ya".Gumamnya.

Ia menyimpan kembali bingkai itu di tempatnya walau kaca bingkai itu sudah pecah.Angin bertiup lebih kencang lagi, membuat tirai jendela kamarnya berterbangan dengan liar. Erpan berjalan mendekati jendela untuk menutup kacanya, namun niatnya tertunda ketika melihat sebuah pusaran awan gelap dengan cahaya kilat berwarna ungu. Ia menjadi lebih khawatir lagi karena tempat pusaran awan itu adalah tempat teman-temannya bertarung.

Erpan mulai terlihat sangat cemas, ia kembali menatap bingkai foto yang rusak dan merasa bahwa terjadi sesuatu yang buruk dengan teman-temannya. Kakinya langsung berlari cepat begitu saja, ia bahkan tidak merasa sakit lagi dengan tubuhnya. Ia tidak mencemaskan keadaanya sekarang ini, karena mungkin saja keadaan teman-temannya jauh lebih buruk dari pada dirinya.

 Ia tidak mencemaskan keadaanya sekarang ini, karena mungkin saja keadaan teman-temannya jauh lebih buruk dari pada dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                                ******

Sekarang ini, langit berubah menjadi sangat gelap. Mengalahkan gelapnya malam hari.Hanya ada cahaya kilat yang berwarna ungu. Mereka semua kali ini berkumpul di satu tempat, bersiap untuk mengeluarkan semua kekuatan yang mereka punya.
Dua Ender Dragon tadi kali ini bergabung dan menjadi Naga berkepala 2. Bahkan naga itu bertambah besar dan lebih kuat.Semua orang mengeluarkan kekuatan mereka untuk menyerang monster dan melemahkan Ender Dragon. Namun sepertinya  kekuatan mereka masih belum cukup untuk melukai bahkan memberi goresan kecil pada naga itu.

Kali ini giliran sang naga menyerang. Ia membuka mulutnya selebar mungkin. Membuat sebuah bola ungu besar yang siap menuju ke arah korbannya yang di bawah sana.Sang naga dengan cepat melempar serangannya, saat itu juga Zenmatho membuat benteng besar dari batu untuk melindungi yang lain. Sayangnya pelindung yang di buat Zen tidak kuat menahan serangan itu, membuat mereka terkena serangan yang cukup menyakitkan.

Tepat saat itu Erpan datang dan langsung melihat penampakan yang membuatnya langsung tak berdaya. Yang ia pikirkan memang benar, teman-temannya dalam bahaya. Tapi apa yang dapat ia lakukan, ia bahkan belum mendapat kekuatannya. Ia tak tahu dan tidak dapat melakukan apa-apa.

Minecraft In The Real WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang