Hai, aku buat ini untuk iseng-isengan aja.
Tapi, barangkali keisengan aku ini bermanfaat untuk kalian.
Untuk kamu yang mungkin lagi bingung mencari cerita.
"Dhatu, kemeja saya masih kusut, tolong setrika lagi, ya."
"Dhatu, besok jangan bikin jus yang terlalu manis. Saya tidak suka."
"Dhatu, saya capek, nggak seharusnya kamu merengek begitu dan makin menambah beban saya."
"Dhatu, saya tidak suka perempuan yang kekanakan dan manja. Berdirilah dengan kaki kamu sendiri, saya tahu kamu perempuan yang kuat."
Rasanya kepalaku ingin meledak ketika mendengar perintah, ucapan, atau 'nasehat-nasehat' darinya. Selama ini aku tidak pernah punya mimpi yang berlebihan tentang pasangan hidup, bagiku, dia yang hisa memenuhi kebutuhan lahir batin, beriman dan tak malu-maluin jika diajak ke kondangan itu sudah cukup.
Menikah dengan Dama Beswara Wirawan sebelumnya tidak ada dalam daftar mimpiku, sungguh. Lelaki merepotkan itu, yang sialnya anaknya sangat lucu, sialnya lagi aku begitu mencintainya. Astaga!
•°•°•°•
Ini ceritanya Dhatu menikah sama seorang duda, Mas Dama. Mas Dama punya satu anak dari mendiang istrinya yaitu Anyelir. Mas Dama itu orangnya diem dan dataaarr banget nget, aku suka kesel sendiri sama dia. Di sini sering diceritain kalau Dhatu semacam dijudge sama orang-orang terdekatnya Mas Dama, dia gak pernah belain Dhatu sama sekali. Bahkan kalau Dhatu nangis di depan dia, dia terkesan cuek banget. Tapi Mas Dama kalau lagi gemes, gemesnya kebangetan deh, dijamin nagih.
