✓terculik

450 48 8
                                    

always voment jan lupa...
.
.
.

"jadi gimana Raja? kamu sudah siap buat nikahin anak saya. kalo saya liat kalian itu semakin deket dan udah mateng buat nikah." tutur papa Daffa. sekarang mereka berlima -termasuk mama Daffa, papa Raja, dan Randy- sedang melakukan pertemuan antar keluarga untuk membahas tentang pertunangan dan pernikahan dari Daffa dan Raja. sengaja Daffa tidak disuruh ikut, karena jika ada dia pasti akan tambah ribet dan Raja pasti tidak fokus dengan adanya Daffa disini.

"Raja, kalo kamu siap papa, kak Randy, sama keluarga nya Daffa juga bakal siap. tapi kalo kamu masih ragu untuk ke jenjang yang lebih serius sama Daffa kita bakal nungguin kalian. tapi kalo kamu terlalu lama untuk meyakinkan diri kamu sendiri buat ngajak Daffa ke jenjang yang lebih serius, kita bakal lepas tangan." kata papa Raja serius dan diikuti anggukan dari papa mama Daffa dan Randy. Raja yang daritadi terus membungkam mulutnya karena dia takut salah mengambil langkah pun akhirnya membuka mulutnya. "pah, tante om, dan kak Randy, aku udah mutusin kalo nanti kita lulus sarjana aku bakal langsung ngelamar Daffa dan nikahin dia." ucap Raja lalu dia mengulas senyum tipis dan langsung dihadiahi usapan pelan di bahunya dari Randy.

.

"Raja mana sih dartitadi aku telponin gak di angkat angkat." gerutu Daffa yang sekarang sedang mondar mandir di depan lobi kampusnya. tadi pagi Raja berjanji pada Daffa jika akan menjemputnya setelah kelas selesai. tapi dari 30 menit yang lalu, tidak ada tanda tanda kemunculan makhluk tiang itu.

saat sedang mondar mandir, bahu Daffa ada yang menepuk. sektika itu dia langsung menoleh dan menemui ada Putra yang sedang membawa 1 kantong plastik berisi 2 bungkus seblak. "Daf, ngapain daritadi gue liat lu mondar mandir disini. lu udah makan belom? ni gue bawa seblak." kata Putra sambil menyeret Daffa untuk duduk di pinggiran tangga lobi. "daritadi tu gue nungguin si Raja gak dateng dateng. katanya setelah kelas selesai dia langsung jemput gue. tapi dah 30 menit dia gak muncul muncul. gue telpon juga gak di angkat." tutur Daffa panjang lebar yang hanya di balas anggukan oleh Putra lalu menyendokkan 1 sendok seblak ke dalam mulutnya.

"udah daripada lu nyerocos terus malah ngehabisin tenaga, mending makan ni seblak. gue panas panas beliin ini buat lu soalnya tadi gue gak liat lu di kantin. lagian gue juga daritadi nyariin suami gak ketemu ketemu." ucap Putra sambil memberikan 1 bungkus seblak pada Daffa. Daffa lalu menerima seblak itu dengan mata berbinar karena seblak adalah salah satu makanan kesukaannya.

.

di sisi lain, ada 2 manusia yang visualnya tidak dapat diragukan lagi sedang nongkrong dengan gengnya di basecamp mereka dengan raut yang cukup serius dan ditemani beberapa gelas es teh dan beberapa bungkus cilok. salah satu dari mereka sedang menceritakan semua kejadian tadi pagi yang mengakibatkan dia tidak bisa ikut kelas nya dengan raut yang cukup serius dan membuat teman teman yang mendengar ceritanya tegang.

"ja, kan 2 minggu lagi kita lulus sarjana ni, kenapa gak pas upacara kelulusan waktu prom nightnya itu lu ngelamar Daffa. kan romantis tu." kata salah satu temannya. Raja yang mendengar itu pun langsung nyengir dan menjentikkan jarinya. "pinter juga lu sat. gak salah gue punya temen kayak lu." ucap Raja lalu memakan ciloknya dan meminum es tehnya. saat dia mengecek hpnya yang bergetar daritadi, ternyata ada sekitar 50 misscall dan 100 pesan tidak terbaca yang dikirimkan oleh Daffa. tiba tiba Raja langsung teringat sesuatu. ternyata tadi pagi sebelum dia diculik oleh kakaknya, dia berjanji akan menjemput Daffa setelah kelas Daffa selesai. tapi ternyata dia malah di culik oleh kakaknya lalu di bawa ke salah satu restoran yang sering Raja dan keluarga besar papanya datangi untuk merayakan acara tertentu.

Raja langsung berdiri dan sedikit berlari keluar dari ruangan itu. "ja lu mau kemana?" tanya Reno. "gue mau jemput my princess, gue lupa tadi ternyata gue janji bakal jemput dia." jawab Raja lalu lanjut berjalan keluar untuk segera menjemput Daffa.

Reno yang mendengar jawaban Raja tadi pun kaget dan langsung menyusul keluar untuk menjemput ekhm istrinya ekhm. "lah no, lu ngapain ikut keluar dah?" tanya Raja sambil memakai helm full facenya. "gue juga mau jemput Putra ja. gue juga lupa tadi." jawab Reno. Raja lalu mengangguk dan langsung menancapkan gas menuju ke kampus dan di susul Reno di belakangnya.

.

"nah ini dateng orangnya." kata Daffa dengan tatapan tajam yang mengarah ke Raja. Putra juga sama menatap tajam Reno dan di balas oleh cengiran. "maaf daf, aku lupa kalo ada janji sama kamu. tadi gara gara kak Randy nyulik aku. maaf ya daf," tutur Raja. Daffa lalu menatap Raja penuh selidik. "beneran kamu habis bareng kak Randy? kok bisa bareng sama Reno?" tanya Daffa. Reno dan Raja pun saling tatap dan kembali nyengir lagi. "iya tadi aku ke basecamp dulu mau curhat sama temen temen yang lain. sekalian makan siang." jawab Raja. Daffa pun sedikit cemberut. "kamu kenapa gak di inget inget sih, gatau ah aku ngambek sama kamu." rajuk Daffa sambil memanyunkan bibirnya.
"bibrnya jangan di gituin,"
"au bodo."
"yaudah gak aku beliin es krim,"
mendengar es krim, Daffa langsung berbinar. "beneran mau beliin es krim?" tanya Daffa. Raja yang tau jika rencana membuat Daffa tidak marah lagi nya berhasil pun langsung tersenyum dan mengangguk. "iya es krim semangka 2 cup, mau?" Daffa yang mendengar itu langsung mengangguk dengan antusias dan tersenyum.
"nah gitu dong, yaudah ayo kita beli eskrim. no, tra gue cabut dulu yak." kata Raja lalu meninggalkan Putra dan Reno disana.

tbc.

maafkan atas tidak kejelasan ini readers nim
/bungkuk 90 derajat:)

Peka |LuMark✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang