voment jangan lupaa.....
.
.
.6 bulan kemudian...
"kak aku gugup banget gimana nih..." kata Daffa gusar sambil berjalan bolak balik di depan meja rias tempat dia bersiap sebelum masuk ke pelaminan. "aduh Daf, kamu duduk dulu. berantakan semua baju mu. kalo kamu mondar mandir gini keringetan nanti. sini duduk sama minum dulu biar tenang." tutur Raffa menenangkan adiknya yang dari tadi seperti setrikaan. Daffa lalu menuruti perkataan Raffa dan duduk di sofa yang tersedia di ruangan itu. "nih minum dulu, tenangin diri kamu." tambah Raffa setelah memberikan sebotol air minum ke Daffa.
"Daffa nih aku udah dapetin flower crown sama flower bouquet buat kamu nanti." kata Alfa yang masuk ke dalam ruangan itu sambil sedikit tergesa. dapat dilihatnya keringat mulai keluar di dahi dan pelipisnya. "ya tuhan Alfa, kamu habis darimana keringetan gini? sini duduk di sebelahnya Daffa," perintah Raffa sambil menggiring tunangannya itu untuk ikut duduk di samping Daffa. "nih tisu, keringin dulu dahi sama pelipismu, biar aku panggilin yang make up tadi." tambahnya.
"makasih ya kak, maaf ngerepotin hehe." tutur Daffa sambil membantu Alfa mengeringkan keringatnya. "gak ngerepotin kok Daf, tadi aku habis dari toilet keinget kalo flower crown sama bouquet nya ketinggal di mobilnya kak Raffa. jadi ya aku ambil, eh waktu habis dari parkiran di dalem Gereja udah mulai tepuk tangan gitu, aku langsung lari deh kesini." balas Alfa sambil meminum air yang tersedia di meja ruangan itu. tiba tiba terdengar pintu terbuka dan menampakkan Putra sedang tersenyum ke arah Daffa sambil menggendong seorang anak laki laki yang masih sekitar berumur 4 tahun. "yaampun Daf, aku gak nyangka hari ini bakel dateng juga." kata Putra sambil menghampiri Daffa dan Alfa. "Putra ini anaknya siapa? lucu banget." tanya Daffa lalu menggendong anak laki laki itu.
"dia anak yang aku adopsi dari panti deket rumah neneknya Reno. waktu itu aku gak sengaja ketemu dia waktu dia jatoh dari sepedanya di taman depan rumah neneknya Reno. aku langsung tolongin dia dan tanya tanya in dia. aku kaget waktu dia bilang dia itu di rawat sama bibi panti dari lahir. langsung aku samperin deh pantinya. dan besoknya setelah mikirin mateng mateng mau ngadopsi dia, aku sama Reno langsung ke panti itu dan ngurus prosedur adopsi dia." jawab Putra setelah mendudukkan dirinya di kursi rias dan menghadap ke arah Daffa dan Alfa. mereka berdua yang setelah mendengarkan penjelasan Putra lalu mengangguk paham.
"kamu namanya siapa?" tanya Daffa kepada balita itu. "alo kaka, namana athu iyan. athu umulna empat taun." jawab Ian sambil menunjukkan senyumannya sampai terlihat gusinya. Daffa pun tidak bisa menahan kegemasannya pada anak itu dan langsung mencubiti pipi chubby Ian dan mengusak rambutnya. "ya ampun pinter banget sih kamu, anaknya siapa sih?" tanya Daffa lagi. Ian pun langsung minta turun dari gendongan Daffa dan berjalan mendekati Putra. "anakna papa nana cama daddy leno!!" jawabnya girang sambil langsung memeluk Putra. mereka bertiga pun tertawa bersama karena melihat ke imutan dari Ian yang sekarang sudah duduk di atas pangkuan Putra.
"Daf, ayo siap siap. 5 menit lagi kamu ke pelaminan." kata Raffa sambil memunculkan kepalanya di ambang pintu. Daffa lagi lagi gugup dan jantungnya ber detak lebih kencang. "tenang aja Daf. kalo kamu santai cepet kok waktu pemberkatan janji nikah. sini aku bantuin beresin pakaian kamu." tambah Putra sambil menggiring Daffa untuk segera duduk di kursi yang tadi dia pakai. lalu diapun mulai sedikit merapikan riasan Daffa dan membantu memakaikannya flower crown. "oiya, Alfa kamu di cariin sama mama di suruh nemenin dia soalnya papa kan nanti bantu nuntun Daffa." tutur Raffa lalu di balas anggukan oleh Alfa.
"aku nyamperin mama dulu ya, kamu tenangin diri kamu aja Daf biar nanti kamu gak gugup waktu masuk ke pelaminan. Putra, aku titip Daffa ya." kata Alfa lalu ikut keluar bersama Raffa dari ruangan itu. Putra pun langsung melanjutkan kegiatannya sambil membantu menenangkan Daffa agar tidak gugup lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peka |LuMark✓|
Teen FictionDaffa Arka Delano, seorang murid pindahan dari Singapura yang memiliki wajah sedikit blasteran dan mata yang sedikit lebar, bertemu dengan seorang pria tampan berperawakan tinggi bernama Raditya Raja Samudera yang sudah jatuh dengan pesona Daffa sej...