Chapter 3

571 242 441
                                    

Helloo..
I'm back 🙋‍♀️
Apa kabar kalian semua?
Jangan lupa jaga kesehatan guys.

Happy reading ya. Oh iya, jangan lupa ditekan dulu bintangnya 🌟.
Love you all 💕💕.

♤ Hargai sesuatu yang telah menjadi bagian dari kehidupan kita. Karena jika seseorang itu sudah pergi, tidak akan bisa datang kembali.♤
~The Beautiful Night Sky~

Kalvin berjalan menuju kelas 11 IPA 2 yang terletak di lantai 2. Sesampainya di kelas, Kalvin melihat tiga orang yang sedang tertawa lepas.

'Itu kan perempuan tadi,' batin Kalvin.

Kalvin berjalan menuju bangku paling belakang yang menjadi tempat strategis untuk tidur. Kalvin sangat menyukai tempat itu dan tidur ketika guru sedang menerangkan menjadi hobinya saat di sekolah.

Beberapa pasang mata perempuan yang tadinya sibuk sendiri, ntah itu bergosip, membicarakan make up, sekarang berpindah untuk melihat salah satu most wanted di sekolah mereka. Ada yang berdecak kagum dan merasa ingin membawa pulang untuk dijadikan pasangan hidup.

"Kenapa kalian liat-liat, gue tau gue emang ganteng dari lahir," ucap Kalvin sambil menyisir rambutnya keatas membuat kaum hawa memekik senang.

"Mulai pedenya kambuh," ucap salah satu teman sekelasnya yang bernama Vano.

☆☆☆☆☆

Di lain meja, Stella bersama kedua temannya sedang berbincang-bincang mengenai kaum adam yang dijuluki most wanted di sekolah mereka.

"Ganteng banget ya Kalvin, beruntung banget deh yang bisa jadi pacarnya nanti," ujar Agatha sambil melirik Kalvin.

"Astaga Tha, lo jangan lirik-lirik dia, ntar Daniel marah loh." ujar Vania membuat Agatha memukul tangannya.

"Stt... kan Daniel nggak disini, jadi nggak masalah kayaknya," ucap Agatha masih sambil melirik Kalvin.

Tanpa mereka sadari, terdapat dua kaum adam lainnya yang bersender di pintu mendengar omongan mereka. Mereka adalah Daniel dan Eric.

"Eh Dan, cewek lo tuh, liatin cowok lain," ujar Eric sambil menyenggol lengan Daniel.

"Iya, tau gue, masih gue liatin, belum gue cium." Eric menatap Daniel dengan perasaan bingung.

"Heh, itu cewek lo tanda-tanda mau selingkuh, harusnya lo marah, bukan malah mau nyium coba." Daniel tersenyum. Tidak mungkin ia memarahi Agatha, lagian ia tahu bahwa pacarnya itu tidak sungguh-sungguh.

Daniel berjalan ingin menghampiri Agatha yang sedang duduk. Ia berjalan dengan santai dan membuat Agatha tidak menyadari bahwa pacarnya itu telah berada di belakangnya.

"Ya ampun Kalvin kalau tidur kok imu-" ucapan Agatha terpotong karena ia merasa sebuah tangan memegang pundaknya.

"Apa hmm? Kok nggak dilanjutin? Imu? Imut ya?" Daniel mengelus puncak kepala Agatha.

"Eh Daniel, kamu kok kesini?" ucap Agatha mengalihkan pembicaraan.

"Iya mau samperin pacar aku yang lagi liatin laki-laki lain," sindir Daniel.

"Hehe maaf ya, nggak beneran kok, tapi emang ganteng loh, tapi gantengan kamu lah." Agatha pun meraih tangan Daniel sebagai tanda permintaan maaf.

"Iya udah, aku mau ke tempat Kalvin dulu." Daniel dan Eric beranjak pergi, mereka berjalan menuju meja dimana Kalvin sedang tidur disana.

"WOI!!!" ujar Daniel sambil menggebrak meja.
"Eh ayam copot!" ucap Kalvin terkejut.

"Astaga di sini tuh kelas, kalau mau tidur pulang sana," ujar Eric membuat sahabatnya yang lagi tidur itu terbangun sekaligus kaget.

The Beautiful Night Sky [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang