Sebuah kehidupan akan berakhir ketika tidak ada perjuangan yang berarti di sana. Stella, seorang perempuan cantik, dengan keceriaannya yang bisa membuat orang-orang tersenyum. Namun, di balik keceriannya itu, terdapat segenggam kesedihan yang meland...
Halo semua.. Apa kabar kalian? Jangan lupa jaga kesehatan ya. Yuk dibaca yang kemarin penasaran.
Jangan lupa ditekan dulu bintangnya 🌟🌟. Happy reading all Love you guys 💖💖
♤Bertemu denganmu membuatku berat untuk meninggalkan dunia ini♤ ~Stella Silverin Reynand~
Stella melirik sosok laki-laki yang berada di sampingnya ini sambil memilih-milih gaun cantik di depannya. Sadar akan keadaannya saat ini, Stella kembali fokus mencari gaun untuk ibunya Kalvin.
'Gak, gue gak boleh suka sama dia,' batin Stella.
"Gimana? Udah ketemu? Gue bingung nih. Better yang panjang atau pendek ya?" tanya Kalvin sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Hmm, ini buat mama lo kan?" tanya Stella.
"Iya, buat mama gue. Bagus yang mana?"
"Panjang aja gimana? Kalau buat orang tua gitu cocoknya yang panjang. Kalau yang pendek buat anak muda bagusnya," jelas Stella.
"Ooh gitu ya?"
"Itu aja bagus gak?" sambung Stella menunjukkan sebuah gaun cantik berwarna rose gold disebuah patung.
Kalvin berjalan mendekati Stella yang sudah berdiri disamping patung itu. Ia melirik gaun cantik dihadapannya ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Boleh, cantik kok. Lo udah sering milih gaun gini ya? Untung gue kepikiran ngajak lo tadi. Kalau gue ajak Kelvin, pasti 5 jam baru ketemu," ucap Kalvin.
"Nggak kok, biasanya kalau gue mau beli gaun gini ya dibantu Nathan."
‘Lagi-lagi nama si kunyuk yang disebut. Coba kek nama gue yang disebut,' batin Kalvin kesal.
"Ooh gitu ya?"
"Mbak, saya ambil yang ini ya," kata Kalvin kepada pegawai yang berada tidak jauh dari mereka.
"Yang ini ya, Mas? Tunggu sebentar ya, saya siapkan," ujar pegawai itu lalu melenggang pergi.
Beberapa menit kemudian..
"Ini Mas, pembayarannya silahkan di sebelah sana," ujar pegawai itu dengan sopan.
Kalvin mengangguk.
"Ya udah gue bayar ini dulu ya." Kalvin berlalu dengan gaun cantik pilihan Stella berada di tangannya.
Setelah membayar, Kalvin kembali menemui Stella yang masih menunggunya.
"Gue udah nih, makan dulu yuk. Lo belum makan, kan?" tanya Kalvin.
Stella menggeleng. Ia juga sangat lapar sekarang. Perutnya sudah berbunyi sedari tadi, dan untungnya laki-laki itu tidak mendengar hal ini. Melihat itu, Kalvin pun tersenyum.