Sebuah kehidupan akan berakhir ketika tidak ada perjuangan yang berarti di sana. Stella, seorang perempuan cantik, dengan keceriaannya yang bisa membuat orang-orang tersenyum. Namun, di balik keceriannya itu, terdapat segenggam kesedihan yang meland...
Heyoo semuaa.. I'm back 🙋♀️ Apa kabar kalian? Jangan lupa jaga kesehatan ya..
Happy reading all Jangan lupa juga ditekan bintangnya 🌟 Love you guys 💕💕
Cek mulmed yaa..
♤Menghabiskan waktu bersamamu dapat membuatku merasakan indahnya kehidupan♤ ~Stella Silverin Reynand~
Stella memoles wajahnya dengan bedak tipis dan liptint agar bibirnya tidak pucat. Ia mengenakan T-shirt bertuliskan "This Is Me" dan celana panjang hitam. Ia segera mengambil sling bag hitamnya dan menuruni tangga dengan hati-hati.
"Lo mau kemana malam-malam?" tanya Nathan.
"Gue mau pergi sama temen. Gue udah izin ke Mama Papa kok. Oh iya mereka mana?" ucap Stella setelah mengedarkan pandangannya.
"Kayaknya di dapur," ujar Nathan.
Ting
Stella meraih ponselnya, ia melihat pesan Kalvin yang mengatakan bahwa pria itu sudah sampai di depan rumahnya.
“Kak, gue pergi dulu ya. Temen gue udah sampe nih,” ujar Stella.
“Temen lo yang mana? Kok tumben gak disuruh masuk dulu,” kata Nathan bingung.
Kedua orang tua Stella yang mendengar pembicaraan tersebut segera menemui anak-anaknya di ruang tamu.
“Kok kamu belum pergi, Stel? Itu temen kamu udah tunggu di depan, kan?” tanya mama Stella.
“Iya nih, Ma. Ini mau pergi. Stella pergi dulu ya.”
“Hati-hati, sayang.” Stella mengangguk kemudian melangkahkan kakinya keluar rumah yang diikuti oleh Nathan.
“Lo pergi sama siapa sih? Bukan sama dua kunyuk itu?” kata Nathan sambil mengantar adiknya keluar rumah.
“Bukan, Kak. Temen gue yang satu lagi.”
Setelah mereka sampai di depan pintu, Kalvin keluar dari mobilnya untuk menghampiri Stella dan kakaknya.
“Oh. Jadi lo yang ngajak Stella keluar malam-malam gini?” tanya Nathan ketus.
“Iya, Kak. Hehe..”
“08220702xxxx ini lo save ya nomor gue. Kalau ada apa-apa, hubungi gue,” kata Nathan.
“Oke, Kak. Siap.”
“Sudah ya, Kak. Stella pergi dulu. Bye,” pamit Stella.
“Kami duluan ya, Kak,” pamit Kalvin sopan.
☆☆☆☆☆
Kalvin memarkirkan mobilnya dan turun bersamaan dengan Stella. Mereka berjalan beriringan ke dalam mall.
"Mau makan dulu gak? Lo udah makan belum?" tanya Kalvin.
"Belum. Makan dulu ah, laper gue."
"Ya udah kita makan." Mereka beranjak ke salah satu restoran di sana. Ini sudah kedua kalinya mereka makan bersama-sama. Mengingat itu, Stella pun tersenyum.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.