Chapter 18

249 68 163
                                    

Hello helloo..
I'm back 🙋‍♀️
Apa kabar kalian semua? Jangan lupa jaga kesehatan ya.

Yuk dibaca.. Happy reading yaa
Jangan lupa di tekan bintangnya 🌟
Love you gaiss.. 💕💕

Cek mulmed ya..

♤Melihat kepergian seseorang yang sangat kalian sayangi membuat air mata tidak dapat berhenti jatuh dari tempatnya.♤
~The Beautiful Night Sky~

Sudah 2 hari sejak kejadian tersebut. Selama ini pun, Kalvin duduk sendirian di sekolah. Hari jumat yang membosankan. Pikirnya. Keadaan kelas pun sepi tidak seperti biasanya. Agatha dan Vania pun menjadi pendiam sejak hari itu.

Kalvin yang dulu bukanlah yang sekarang. Kalvin kini berubah menjadi pribadi yang menyeramkan. Ia akan marah jika seseorang mengganggunya. Namun, di hadapan para guru ia masih mengeluarkan tingkah konyolnya itu. Mungkin, sekedar menyembunyikan kesedihannya.

Seseorang menepuk pundaknya. Kalvin menoleh dan terlihatlah kedua sahabatnya sambil menyodorkan sekotak bekal di hadapannya.

“Lo pasti belum sarapan, kan?” ujar Daniel.

“Gue tau lo sedih. Tapi setidaknya lo harus sarapan. Lo harus kuat,” ucap Eric.

Kalvin mengangguk, ia membuka kotak itu dengan perlahan kemudian ia melihat roti di sana. Kalvin mengambil roti itu dengan lembut. Ia mengunyah dan air matanya pun menetes ketika ia merasakan selai stroberi.

Dulu ia memang menyukai selai tersebut, namun rasa suka itu kini berganti dengan rasa benci. Semua ini terjadi karena berhubungan dengan seorang perempuan yang kini masih menetap di hatinya.

“Gak enak! Gue gak mau. Bawa pergi sana,” bentak Kalvin. Ia menghapus air matanya dengan kasar. Kalvin berdiri dan mulai berjalan keluar dari kelas. Ia tidak akan belajar hari ini, masa bodoh dengan ceramahan papanya itu.

‘Gue kangen sama lo Stel. Bahkan gue dengan pengecutnya gak berani nyatain perasaan gue ke lo. Gue juga bego banget karna lalai jagain lo kemarin. Seharusnya gue tetap larang lo masuk ke sana,’ batin Kalvin.

☆☆☆☆☆

Nathan menundukkan tubuhnya agar sejajar dengan makam yang ada di hadapannya. Air matanya menetes, ia memeluk papan nama itu dengan erat. Ia tidak menyangka wanita yang ia sayangi pergi secepat ini.

‘Gue sayang sama lo. Lo kenapa pergi secepat ini. Andai aja gue tau, gue bakal ngelarang lo pergi kesana. Dan kejadian ini pasti nggak terjadi,’ batin Nathan sambil terus mengeluarkan air mata. Ia mengusap pelan papan nama itu, ia menaburi bunga di atas makam yang masih basah itu.

Nathan bisa merasakan bahwa mamanya memeluknya dari samping. Kedua orang tuanya itu tentunya merasakan hal yang sama seperti dirinya. Mereka berpelukan, saling menguatkan satu sama lain.

“Udah kamu jangan nangis lagi ya,” ujar mamanya sambil mengusap pundak anaknya.

“Nathan gak bisa Ma, ini semua terjadi karena Nathan.”

“Kalau Nathan larang dia ke sana waktu itu, dia pasti masih ada di sini, Ma,” ucap Nathan kembali terisak.

“Nggak Nathan, keputusanmu saat itu benar. Kamu menuruti keinginan terakhir dia dengan benar Nathan.”

“Nggak, Ma.”

“Coba kamu pikirin, kalau kamu nggak ngizinin dia saat itu dan jika ini memang saatnya ia kembali ke sana, tentunya akan ada penyesalan terbesar dalam hidupnya Nathan.”

Nathan menangis tersedu-sedu. Ia masih belum rela melepas wanitanya ini.

“Kamu harus kuat Nathan.”

Nathan kembali memeluk papan nama itu dengan erat. Ia tidak sanggup kehilangan wanita yang ia sayangi. Hatinya sangat sakit mengetahui bahwa mereka sudah berada dalam dunia yang berbeda.

To be continue..

Author kembali guys..
Maaf ya hari ini updatenya sedikit telat hehe.. 🤭🤭
Kalau ada kritik dan saran, jangan lupa dicomment yaa..

Maaf juga ya chapter yang satu ini pendek. Author bikin pendek karena hari ini langsung update 2 chapter.. 😁😁

Dadah! Sampai jumpa nanti..

Dadah! Sampai jumpa nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam manis,

Sweet Chocolate 💝💝

The Beautiful Night Sky [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang