23|| Hari berkembang biak woy!

164 29 18
                                    

🍁🍁🍁

Happy reading

Nggak berbeda jauh posisi jarak di antara mereka dan alma, ternyata rafif malah mengalihkan pandangan matanya sekarang fokus ke raka yang sekarang keadaan hatinya seperti memunculkan percikan api di dalamnya.

"kenapa, cemburu lo sama dia"tanya rafif.

"nggak! "

Raden justru lebih fokusnya ke arah cowok yang berada di hadapan alma, ia semakin penasaran sebenarnya ada hubungan apa di antara mereka.

"gimana, ini mau dilanjut lagi"ujar raden.

"mending, lo balik biar kita berdua aja"raka masih ingin mencari tahu tentang lenna dan ia sudah dari lama ingin lebih dekat, ya tapi mau bagaimana lagi dari awal dia sudah mengibarkan bendera perang jadinya cewek itu malah benci sama dia.

"Yauda"

Ternyata saran dari raka di setujui raden tanpa berpikir panjang ia langsung lanjukan motornya dan berpisah dengan mereka berdua.

"kok, lo malah ngubah strategi "tanya rafif dia malah heran dengan sikap raka tumben sekali mengubahnya secara sepihak.

"lagi, mau fokus ama masa depan gue"raka sedikit mengecilkan nada suaranya takut ada yang mendengar ucapan nya.

"Tai! "

Setelah lama bercakap - cakap mereka sampai melupakan sesuatu, dan mereka berdua baru ingat klo sekarang lagi mengintai alma dan hampir saja ketinggalan jejak nya langsung saja mereka mengikuti nya secara diam - diam.

"eh, di rumah lo ada makanan kan"tanya lenna.

"kayaknya, tapi entar liat sendiri aja"balas alma sebelum membuka pintu kamar nya.

"huftt, pasti deh klo main ke rumah lo selalu sepi"umpat lenna sambil merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

"eh, gua mau nanya sesuatu sama lo"ujar alma yang sekarang di samping bersebelahan dengan lenna.

"Hmm"

"Sebenarnya, lo ama raka itu sedekat apa sih"ternyata Kalimat yang alma lontarkan ke lenna itu tidak sengaja di tanyakan.

"Ya, gitu"

"dih, yang jelas apa klo ngomong "decak alma malah terlihat kesal dengan jawaban nya lenna.

"oh sekarang gue tau nih, lo nanya kayak gitu pengen bandingin kan sama radit"cecar lenna.

"nggak, kok jdi bahas tuh orang sih"

"tapi kayanya seru, klo misalkan nih kita berdua bisa naklukin mereka berdua"ujar lenna malah membayangkan apa yang ia ucap barusan.

"dih,mending elo aja gue nggak tertarik sama sekali "alma langsung tidak ingin melanjutkan obrolan mereka.

"dari kemarin kayaknya ngomong gitu terus"cibir lenna.

Baru ingin membalas ucapan lenna, ternyata ucapannya terhenti ternyata ada yang meneriakinya dari luar kamar.

"dek, ada temen lo tuh di luar mending  samper sonoh"teriak ivan sebelum pergi ke arah kamarnya dan ia juga tidak mengetahui jelas siapa tamunya yang pasti tadi ivan di beri kabar sama asisten pembantu rumah nya yang sedang bekerja.

RADAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang