17|| miskin berjamaah

210 51 28
                                        

🍁🍁🍁

Happy reading!

"sumpah,rasanya gue pengen ijek bibir radit biar makin dower"dumel lenna sedang kan temen temen nya hanya mendengar daripada meladeni nya.

"lagian,ngapa lo samper tuh orang"sahut dhira langsung orang yang bersangkutan  masalah ini menoleh ke arah nya.

"kesel, gua tuh sama raka tapi yang nyaut malah tiang listrik menjalar"cibir lenna berusaha untuk tidak menggingat ucapan Radit yang tadi.

"mampus, itulah yang gua rasain len"alma menepuk bahu lenna

"nyesel, anjir "

"udahlah,mending ke kantin aja"sahut fahira

"oke"

Akhirnya mereka memutuskan beranjak pergi ke arah kantin, kerena perut mereka sudah berbunyi bunyi.

"al, gua pinjam buku tugas sejarah "bisik lenna masih bersejajar jalannya dengan Alma.

"ada dirumah,tapi bukunya"balas alma

"nyalin, jawaban mulu"celetuk kinan

"biarin, yang penting nilai nggak jelek"sambung lenna

"tau, ujian aja lo nanya google "cibir fahira

"nyadar, mba"degus lenna

"udah, elah gimana jadi ngambil"tanya Alma menoleh ke arah lenna.

"malam aja, sekalian klo kemaleman nginep"sahut lenna.

"anjir! Dasar nggak tau diri "cibir fahira

"bodo,yang punya rumahnya aja nggak masalah"sahut lenna

"najis! "

🍁🍁🍁

"dit, maaf soal yang tadi"raka menepuk bahu cowok itu yang masih diam reaksinya, juga datar seperti biasanya.

"nyantai, ngapain ladenin dia "ujar radit

"cuman bercanda,tuh cewek aja yang memperpanjang"balas raka

"iya, bagi dia kan enggak "celetuk arga

"entar,liat aja ada yang kemakan omongan sendiri "sindir Athala

"nyindir nih maksudnya"cibir raka

"lah merasa, belum tentu elo"beo rafif

"tapi lumayan, mukanya klo nggak mau mending buat gue"sahut arga sengaja memanasi yang sedang ia sindir orang nya.

"semua aja di embat"timpal raka

"pasrah, orang nya"ejek rafif

"ck, bacot"

Radit dari tadi hanya menguping obrolan mereka di banding meladenin, lebih baik dia di markas klo kaya gini.

RADAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang