13. B I N G U N G

38 4 0
                                    

Happy Reading🍁

" Jangan takut sendirian, lebih baik kesepian dari pada kau menderita dan kesakitan"

- Zeina Anatasya

" Keadaan tuan,sekarang koma " ucap dokter tersebut.

Setelah mendengar pernyataan dokter,Mamihnya Rafa terus menangis tanpa henti dan Rara yang terus berusaha menguatkan hati sang mamih.Sedangkan Rafa,cowok itu hanya diam tanpa berkata apapun dengan tatapannya kosong.

~☆~

Matematika di hari senin pelajar pertama seperti paket komplet, apalagi kalau ada pengumuman ulangan mendadak, rasanya seperti ingin mengubur diri hidup-hidup.Syukur kalau mendapat jawaban gratis, kalau tidak?tamat riwayat para siswa.

Zeina, gadis itu tampak sedang melamunkan sesuatu.Zeina bahkan lebih diam sejak bel masuk berbunyi, tidak seperti biasanya yang selalu ngebanyol dengan teman-temannya.Syila sebagai temannya pun heran,kenapa Zeina mendadak melamun?bahkan tidak fokus saat pelajaran matematika, padahal Syila sangat amat tahu bahwa matematika adalah pelajaran kesukaan Zeina."Ze...Zeina" bisik Syila.

"Ze lu sakit?" Tanya Kristi. "Kaga" jawab Zeina dengan suara pelan.Zahwa sebenarnya sudah mengetahui bahwa Zeina sedang memikirkan Rafa.ketimbang Syila dan Kristi, Zahwa lebih peka dan sangat paham keadaan temannya.Ya walaupun Zahwa bisa dibilang termasuk cool girl.

Sedangkan dilapangan outdoor, kelas XII-IPA1 sedang melaksanakan olahraga.Seperti biasa banyak para kaum hawa yang memperhatikan mereka saat olahraga, khususnya Rafa dkk.Cewek mana yang tidak tergila-gila ketika melihat para cogan sedang berolahraga,apa lagi saat mereka keringetan dan membuka bajunya melihatkan tubuh mereka yang kotak-kotak bagaikan roti sobek.Mungkin para cewek-cewek bakal teriang histeris.

"Nanti pulang langsung jenguk bokapnya Rafakan?" Tanya Fariz

"Iya saepul" jawab Ferdi

"Bercanda mulu nih si bambang" ucap Aldo

"Dih lu siapa?emang kita ngajak lu?" Ledek Ferdi kepada Aldo, "Yeh setan!" jawab Aldo.

"Asek asek asek fans Rafa berpaling ke gua semua" ucap Fariz dengan pede ketika banyak adik kelas berteriak namanya.

"Najis!Kepedan banget dih garpu siomay" ketus Ferdi, Hendri yang sudah biasa melihat tingkah konyol dari teman-temannya hanya tersenyum tipis sekali hampir tidak terlihat.

"Rafa ga sekolah banyak yang nyariin, coba gua?paling dicariin sama Bu Novi dituduh bolos" curhat Ferdi

"Makanya jangan bolos mulu, dapet cewe kaga.Kena SP iya...hahahaha" ejek Aldo

"Sadboy" ejek Fariz disambung dengan tertawa bersama kecuali Hendri

"Sebenernya Rafa sama Zeina pacaran ga sih?ko gua kepo yah" tanya Ferdi

"Kepo amat jadi cowo" ketus Aldo

"Tau kepo amat kaya dora" jawab Fariz.Baru saja membicarakan Zeina, ternyata orangnya datang.

"Eh Neng Zeina,ada apa nich?" Tanya Ferdi

"Ga usah genit,lo mau mati ditangan Rafa?!" Ancem Aldo, Aldo yang dulu suka sama Zeina akhirnya mengalah karena mengetahui kalau Rafa sahabatnya menyukai Zeina

"Hemm, Ka Rafa ga masuk yah?" Tanya Zeina

"Kaga dia harus gantiin posisi bokapnya di perusahaan selama bokapnya koma" Jelas Fariz. "Ohh"

Kini Zeina sudah mengetahui kalau Rafa tidak masuk sekolah sedikit lega, karna sudah tidak dihantui rasa penasarannya.Tapi sekarang Zeina malah memikirkan, bagaimana sekolahnya Rafa?mungkin saja dia akan ketinggalan pelajaran, apalagi sekarang Rafa kelas 12.Dimana kelas 12 itu lagi sibuk-sibuknya, sedangkan Rafa?Apakah dia sudah izin ke pihak sekolah?Zeina terlihat sangat bingung sekarang, badannya lemas karna tidak sarapan tadi pagi ditambah memikirkan Rafa.Rasanya campur aduk, hinggu Zeina pusing dan akhirnya jatuh pingsan.

"Ehh Ze, ko tiba-tiba pingsan sih" ucap Ferdi

"Eh pingsan-pingsan" sorak para siswa yang melihatnya

"Bacot ajh, mending bawa ke uks" Bentak Aldo sambil menggendong Zeina ala bridal style ke uks.Suara sorakan semakin kencang saat Aldo menggendong Zeina dan diikuti oleh Fariz,Hendri,dan Ferdi.

"Sumpah itu anak baru dari awal sekolah udah beruntung banget "

"Mau jadi Ka Zeina"

"Aku cemburu mas"

"Sebenernya dia sama Ka Rafa apa sama Ka Aldo sih?"

Bisik para siswi

~☆~

Rafa menghela nafas berat, setelah selesai melakukan pertemuan dengan investor baru persuhaan milik papihnya.Rafa sangat ingin bertemu dengan Zeina, Rafa ingin menceritakan semuanya.Namun Rafa tidak ingin terlihat sedang sedih didepan Zeina, akhirnya ia memutuskan untung telepon Zeina saja.Rafa mengeluarkan ponsel berlogo apel digigit, dan langsung mentelepon Zeina.

Berdering...

"Assalamualaikum,Na?"

"Waalaikumsalam,oh ka Rafa kirain siapa"

"Ganggu ga?"

"Ga ini abis beli makanan kucing ditempat biasa"

"Sendirian?"

"Iya"

"Kenapa ga minta anterin Bang Rio?"

"Masih kuliah"

"Aku jemput yah"

Bukannya menjawab namun, terdengar suara dentuman keras

"Na?"

"Hallo,Zeina?jawab"

Belum ada jawaban dari Zeina melainkan suara bising banyak orang.

Rafa sangat panik ketika mendengar suara dentuman seperti suara orang kecelakaan. Dengan nafas tergesa-gesa Rafa berlari menuju mobilnya dan segera menuju lokasi Zeina sekarang.

Kira-kira Zeina kenapa yah?
Penasaran kan?
Semangat puasanya yah:)
.
.
.
.
Jangan lupa vote&komen👍
Terima kasih🍑🥀

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ra & NaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang