Benar-benar Ingin Berubah

43 8 10
                                    

Assalamuallaikum
Kembali lagi sama Author kita yang cantik jelita dan tidak sombong juga rajin Update ini ( ̄(エ) ̄)ノ.

Saya update cepet lagi nih buat kalian dan charter ini juga ga ada revisi jadi pasti banyak banget yang typo.

Selamat membaca.


Setelah selesai bernyanyi dengan kedaan melau membuat Farhan berahir di salah satu meja untuk memesan salah satu menu makanan yang tersedia di cafe Bima.

"Kau berbadan kekar, wajah tampan masa pesannya es cream " sindir Bima yang duduk di sampingnya.

"Hei jangan banyak omong yah, sekarang ini suasana hatiku sedang tidak baik jadi lebih baik kau diam dari pada kau yang kulahap nanti" Bima menyetir kaget tingkah Farhan saat ini sama seperti wanita yang sedang pms.

"Ya terserah kau saja" ternyata Farhan Aditia bisa kalau juga.

"Hm andai kau tau, aku tak bisa berbohong aku menyukainya, terus berpikir bagaimana cara dia jadi miliku tapi dia... malah KODOK!"  Bima menendang kursi Farhan hingga Farhan jatuh terlentang kelantai, sungguh Bima malas medengarkan curhatan laki-laki melau.

"Jangan lebai deh Han " ujar Bima tak berdosa sama sekali padahal gara-gara dia banyak orang yang memandang ke arah mereka.

"Lalu aku harus bagaimana Bim ?" ujarnya frustasi.

"Sana pergi temui dia minta maaf langsung kerumahnya dan ucapkan apa yang kau ingin ucapkan"  jawab Bima begitu enteng hingga membuat Farhan tertawa hambar.

"Aku tak tau alamat rumahnya kutil" kesalnya pada temannya itu.

"Hah, aku tak percaya akan memberi tau mu" Bima menyerahkan sebuah kertas pada Farhan.

Farhan membuka kertas itu dia tak percaya Bima memiliki alamat Nisa " Bim bagaimana kau bisa memiliki alamat Nisa ?"

"Aku pernah mengantar dia pulang, aku tau kau akan membutuhkan nya jadi aku menuliskan alamat nya" tanpa melihat tempat dan situasi Farhan memeluk Bima.

"Aah aku menyayangimu Bim" ucap Farhan begitu keras hingga membuat orang-orang di cafe menatap mereka tak percaya.

"Aku akan menemuinya do'akan aku" ujar Farhan lalu pergi dari cafe Bima sedangkan Bima masih duduk mematung.

"Oohh pantas saja Farhan tidak pernah melirik ku ternyata dia menyukai laki-laki itu !" ujar salah satu perempuan di ujung yang menghampiri nya.

"Iya beraninya dia merebut Farhan kita !!" balas perempuan lain-lainnya.

"Aahh ka-kalian salah paham" ujar Bima terbata-bata melihat banyak wanita sudah mengerumuninya seperti hendak tauran.

Sialan si Farhan malah teriak-teriak sayang lagi, sekarang aku harus bagaimana ? batin Bima memandang ngeri.

"Ayo hajar dia, serbu...." teriak wanita-wanita itu pada Bima, nasip Bima memang malang sekali.

⏺⏺⏺

Kita lupakan kesialan Bima yang tengah di hajar fans Farhan , Sekarang pria tampa itu tengah berdiri di depan sebuah pagar rumah seseorang yang benar-bebar membuat harinya di penuhi rasa bersalah bahkan sampai terbawa mimpi.

Masuk-engga ? masuk-engga ? bahkan mental nya sudah terguncang saat tiba di depan rumah Nisa.

"Oke Farhan jadi laki-laki" gumamnya mendorong gerbang rumah yang nampak sederhana di depanya.

Dia berjalan menuju pintu dan menekal bel di samping pintu rumah Nisa, tak lama pintu itu terbuka menampilkan wanita yang jelas di bukan Nisa.

"Assalamuallaikum, maaf boleh saya bertemu dengan Nisa" Farhan nampak tak ingin basa-basi.

Karna Aku Atau Allah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang