Pesantren

28 6 5
                                    

Assalamuallaikum
Jumpa lagi sama Author kita eum...

Chapter ini pajang karena sebelumnya mau di buat dua chapter tapi karena saya mau cerita ini cepat tamat saya menggabungkan jadi satu chapter

Selamat membaca...




⏺⏺⏺

Hari baru telah tiba dimana Farhan sudah mengambil keputusan bahwa dia akan benar-benar hijrah untuk Nisa, namun hal pertama yang harus dia pikirkan adalah bagaimana dia bisa hijrah ?.

Dan rencananya dia akan mencari guru yang bisa membantu nya lebih mengenal Allah tapi dimana Farhan bisa mencarinya. Dan untuk pertama kalinya dia berbicara serius dengan sang ayah.

"Aku ingin berubah ayah, ijinkan aku belajar di pesantren untuk enam bulan" kata sang anak yang berbicara tanpa nada keraguan.

"Apa kamu sudah memikirkannya matang-matang ?" tanya sang ayah.

"Hmm, aku sudah memikirkan nya" jawab Farhan membuat sang ayah mengeluarkan nafas kasar disambung senyuman.

Anak ku sudah besar.

"Pergilah besok kepesantren Al-Aamiin di bogor ayah akan urus kuliah mu selama enam bulan nanti" Farhan tersenyum haru saat sang ayah memberikan ijin.

"Terimakasih ayah"



⏺⏺⏺

Sudah siap didepan stasiun kereta dengan koper hitam besarnya, namun saat dirinya hendak melangkah masuk kedalam kereta seorang pria yang begitu familir tiba-tiba berada didepan ya.

"Jun ?" panggil Farhan saat melihatnya.

"Aku mendengar dari ayah mu kau akan pergi kepesantren" kata Jun.

"Ya begitulah"

"Kau tidak memberi tau ku!" ujar nya dengan nada merajuk.

"Aku sengaja, aku tak tega berpamitan dengan mu, lagi pula aku hanya enam bulan disana"

"Apa kau pergi karena Nisa ?" pernyataan Jun membuat Farhan mematung Bagaimana Jun bisa mengetahuinya?.

"Jangan terkejut seperti itu, aku berharap kau berhasil, tapi...-" senyap di antara mereka bahkan suara keramaian di stasiun terasa tidak terdengar "tapi aku juga menyukai Nisa"

📣"Kereta jurusan bogor akan segera berangkat"📣

Jun masih menunggu respon Farhan, apa dia akan marah karena Jun ternyata menaruh hati juga pada wanita yang dia cintai.

"Kalau begitu mari bersaing" respon Farhan sangat tidak terduga baginya.
"aku harus pergi, aku mohon jaga Nisa selama aku pergi" kata Farhan sambil menepuk pundak Jun yang masih tak percaya akan ucapan Farhan.







⏺⏺⏺

Farhan sudah berputar mencari daerah yang di maksud ayahnya "oh ayolah sudah dua jam aku turun dari bus dan masih belum bisa mencari desa itu" grutunya.

Dia tidak kuat lagi berjalan terlebih harus terus membawa koper besarnya, yang di dalam nya di penuhi barang-barang untuk kebutuhan selama enam bulan di pesantren nanti.

Di melihat seorang Kakek tua tengah meniup suling di pinggir sungai, karena tempat dia berada saat ini adalah perkampungan jadi fenomena sungai dan sawah sudah menjadi hal biasa yang ada disini.

"Maaf Kek, saya menganggu, eum... apa Kakek tau dimana letak daerah XXX ?"tanya Farhan.

"Tempat yang kau tuju adalah tempat dimana kau berada sekarang" ucap sang Kakek membuat Farhan terkejut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Karna Aku Atau Allah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang