masa.

154 23 1
                                    

lalu apa yang harus aku lakukan?

karna nyatanya melupakan bukan hanya masalah hati

tapi tentang waktu dan kenangan














Eunha tak dapat tidur malam ini.
entah karna matanya yang enggan terpejam, atau karna insiden di sekolah tadi masih membayanginya.

gadis itu menatap langit langit kamarnya yang di hias sedemikian rupa.

"ka, kenapa aku sama sekali gabisa pergi?" gumamnya singkat. lalu menghela nafas, memejamkan mata kemudian membukanya lagi, menatap langit-langit. berulang kali, padahal dirinya bosan, tapi entah kenapa tetap dilakukan.

Ingatannya berputar, tidak searah membuatnya merangkai kenangan satu demi satu di kepalanya.

"a! boneka" eunha merogoh tas sekolahnya, dibuka lalu di ambil boneka yang berhasil di dapatkannya di arcade tadi, lebih tepatnya chaeyeon yang mendapatkan untuknya.

"pikachu, kan.. kenapa masih aja kepikiran? udah berapa tahun yang lalu?" Eunha mengelus boneka itu sayang.

"maaf ya, aku gatau temen-temen kamu kemana.. semuanya di sembunyiin" Ujarnya pada sang boneka.

ya, segala tentang dia telah di hilangkan dari jarak pandang eunha.
padahal masa lalunya tidak membencinya, dia orang yang menyelamatkannya.
yang masa lalunya benci bukan dia, tapi orang lain.
kenapa malah dia yang di salahkan?







02








"heh, boncel lu ngapain sih sok sok-an gitu? suka lu sama cewe gampangan gini?"

"HEH?! GUE KAKAK KELAS LO! SOPAN SANTUN LO DIMANA?! LO YANG NGERENDAHIN CEWE NAMANYA APA KALO BUKAN RENDAHAN?!"

"SIALAN, MATI LO!"

bugh, krek, drak, bugh

"PERGI LO!"

"kamu gapapa?"

"harusnya aku yang nanya, kakak gapapa? maaf udah ngerepotin.. makasih"

"its okey, itu emang tugas gue.. lo mau pulang kan? mau gue anter?"

"ga usah ka.. bisa sendiri kok"

"sama siapa?"

"kakak sepupu"

"ya udah lo nunggu di sekre aja, ada anak OSIS.. biar aman"







bagaimana bisa eunha tidak jatuh hati? lelaki yang terkenal sangat pendiam itu begitu berbeda di hadapannya.







"eh, lo yang waktu itu kan?"

"eh, halo kak"

"halo, daftar osis juga?"

"iya"

"bagus deh, semangat"

"eh kak"

"hm?"

"Makasih udah ngebelain gue"

lelaki itu terkekeh "santai, gue ga suka liat orang di rendahin"



Haruskah ada alasan mengapa mereka bisa bertukar sapa? Eunha yakin itu setelah ia masuk MPK.







ini eunha kelas 10-c?

SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang