Terkadang memang seperti itu
Bukan sifatmu
Tapi kamu di tuntut berubah
Dan menghilangkan kenangan indah masa lalu secara perlahan."Lo serius?"
"Gue keliatan bercanda?"
"Ga sih, tapi kan.. Lo tau maksud gue ji"
"Eunha bukan hal sepenting itu yang bisa bikin gue kehilangan waktu belajar gue"
10
Beberapa bulan lalu...
"Woy Ji bangun.."
Lee Jihoon, Pemuda berumur 21 tahun itu menyibak selimutnya, menatap pemuda yang membangunkan nya.
"Jam berapa ini?"
"8"
"Oh... bangunin gue jam sembilan" Lalu ia kembali ke posisinya bergelung dalam selimut.
"Gue ada kelas woy, makanya bangunin Lo juga.. ke studio aja gih"
"Ck.. iya deh" Lalu Jihoon bangkit dari kasur menuju kamar mandi.
"Jangan lupa ke gedung rektorat Ji! Lo ada test"
"Iya Munjun gue inget" Seru Jihoon membalas seruan Teman satu Kos nya itu.
Cowok berkulit putih porselen itu mengambil handuk lalu berjalan Menuju pintu kamar mandi.
"EH JUN MAU PERGI SEKARANG?" Teriak Jihoon.
"IYA, KELAS GUE 20 MENIT LAGI!"
"KAGA ADA YANG NYISAIN GUE MAKANAN?!"
"PANASIN AJA SENDIRI, KEMAREN CEWEK NYA WONWOO MASAK BANYAK TUH DI KULKAS".
Jihoon menghela nafas.
Berbeda sekali ya kehidupan mandiri dengan kehidupan di rumah.Lee Jihoon, di umurnya yang akan menginjak 21 tahun sudah memasuki Jenjang S2, dan memilih berkuliah di kampung halaman.
Padahal, keluarganya tinggal di negara nan jauh disana.
Jihoon membasuh badannya dengan shower air hangat. Diam diam memikirkan apa yang akan terjadi dalam kurun waktu beberapa tahun kedepan.
Setelah mandi ia berjalan ke arah dapur, memeriksa beberapa makanan di tempat makan yang di tutup rapat dalam kulkas, lalu membawa nya ke meja makan. Sebagian ia panaskan dalam oven sebagian lainnya ia letak begitu saja di atas piring.
Sambil makan, Ia sibuk mencari sebuah kontak di handphonenya.
"Halo"
"Halo honey"
"Hari ini aku tes"
"Iya, i knoww.. semangat ya, i know this is very easy for you"
"We don't know what will happen, mama"
"What did mama not know? Mama is your mother dear"
"Ne, baiklah"
"Jangan galak begitu uri jihoonie, apa kamu tidak mau bicara dengan adikmu?"
"Tidak terima kasih, yang ada dia membuat mood ku pagi ini tidak bagus"
"Papa mu?"
"Salam aja ma, udah ya aku tutup"
Jihoon menghela nafas lalu mulai bersiap untuk pergi ke kampus barunya, ah atau mungkin melipir sebentar ke studionya.
10
KAMU SEDANG MEMBACA
Someday
FanfictionSemua orang bertanya "Kenapa kau masih bertahan?" Apa aku bisa menjawabnya? Bahkan aku tak tahu kenapa aku bisa bertahan sampai hari ini. Everything has changed Seperti kamu, seperti aku dan seperti kita. Kamu yang sekarang belum tentu yang ku kenal...