tenanglah...
kamu memang hanya sendirian..
sekalipun ada yang lain
mereka hanya singgah.
Eunha termangu, masih memegang surat yang terbuka.
"Eunha-ya" panggil Soonyoung, Eunha tidak langsung menengok ia hanya mengangguk dari tempatnya, menandakan ia mendengarkan apa yang akan soonyoung katakan.
"maaf kalau membuatmu jadi sedih" ujarnya
eunha menggeleng menjawab "gwenchana, aku malah senang mendapat sebuah kabar" ujarnya tersenyum, senyum yang membuat baik Wonwoo maupun Soonyoung ngilu dalam hati."Ka Soonyoung dan Ka Wonwoo mengenalnya?" Eunha tidak menyebutkan siapa, karna tanpa di beritahupun mereka mengetahui maksud nya
"ya, aku berteman dengannya dari taman kanak kanak" jawab Soonyoung.
"seperti yang kau tau, kami satu SMA.. bahkan kalau di bilang dari SMP kalau kau mau tau" Lanjut Wonwoo.
Eunha mengangguk ringan. "dia orangnya seperti apa sih?"pertanyaan itu sontak membuat Soonyoung sedikit tergelak dan melirik ke arah Wonwoo.
"dia orang baik" ujar Wonwoo sambil duduk di salah satu sofa di ruangan itu.
"dia bekerja keras, bahkan sangat keras kepala" lanjut Wonwoo tak peduli tatapan meminta penjelasan yang di lontarkan Soonyoung."dia pendek, dingin, dan menyebalkan saat pertama bertemu" kata Wonwoo.
"aku hampir memukulnya karna ku kira dia tidak sopan pada kakak kelasnya"Soonyoung tertawa lepas "kok ga pernah cerita ke gue?" tanyanya.
"ga nanya" balas Wonwoo."dia pendiam, dari kecil." sekarang Soonyoung berbicara.
"dia sangat menyebalkan, ibunya bilang padaku untuk mengajaknya bermain.. dan kau tau? saat aku mengajaknya bermain dia bilang apa?!" Soonyoung bercerita menggebu-gebu.
"apa?" tanya Wonwoo padahal Soonyoung bertanya pada Eunha.
"siapa yang mau berteman denganmu? DENGAN MUKA MENYEBALKANNYA ITU, OH TUHAN PENGEN BENER GUE JADIIN LEMPER ITU BOCAH!" seru Soonyoung yang terlihat sangat jengkel.Wonwoo tertawa lepas mendengarnya, Eunha sedikit begidik karna tak menyangka Wonwoo dengan muka sedingin itu bisa menjadi sehangat itu jika bersama kawannya.
"tapi menurutku dia benar benar dewasa, pemikirannya luas entahlah.. terlalu sering bersamanya aku jadi lupa kelebihannya, maksudku aku tidak bisa menjelaskannya.. tepatnya aku hanya kagum, tapi kalau di perinci aku tidak menjelaskan" kata Soonyoung.
Eunha mengangguk senang.
bukankah sahabat harusnya memang seperti itu?
mereka tidak menyadari kebaikan masing-masing, karna berteman bukan untuk memanfaatkan kebaikan, lebih kepada saling melengkapi."terima kasih jawabannya" ujar Eunha sangat sopan.
"aku senang bisa mengenal sahabat ka jihoon" lanjutnya.Wonwoo dan Soonyoung saling bertatapan, bingung harus melakukan apa.
"terima kasih juga sudah menyampaikan surat ini padaku" kata gadis itu.
"Eunha-ya.. kau tidak apa-apa? kalau kau butuh aku menghajar lee jihoon itu, aku akan melakukannya untukmu" ujar Soonyoung.
Eunha menggeleng singkat "Ka jihoon hanya memberikan kusaran.. bukan suatu hal yang buruk kok.."
'saran untuk meninggalkan dan melupakannya'
KAMU SEDANG MEMBACA
Someday
FanfictionSemua orang bertanya "Kenapa kau masih bertahan?" Apa aku bisa menjawabnya? Bahkan aku tak tahu kenapa aku bisa bertahan sampai hari ini. Everything has changed Seperti kamu, seperti aku dan seperti kita. Kamu yang sekarang belum tentu yang ku kenal...