Vote diawal 🤩
SELAMAT MEMBACA
***
Nabila senantiasa menundukkan kepalanya, saat ini ia sudah berada dirumahnya. Tak lupa Felix yang sedari tadi berada disamping Nabila.Mereka tak berdua, mereka sekarang bersama Sehun, Yerin Dan juga Haechan tentunya. Dan Karena keberadaan Haechan lah Nabila terus saja menunduk.
"Eca kenapa nunduk terus sih?!" Tanya Yerin pada akhirnya.
"Gak papa ko Mah!" Jawab Nabila sedikit tegang.
"Udah Mah biarin aja palingan cuman pegel lehernya!" Sambung Sehun sambil tertawa Yerin pun ikutan tertawa kecuali Nabila Dan Haechan.
"Cha!" Panggil Haechan.
Nabila hanya menundukkan kepalanya saat Haechan memanggilnya.
"Maafin abang..."
Nabila semakin menundukkan kepalanya. Bahunya bergetar menahan tangis.
Sehun dan Yerin yang melihat keadaan sedang tidak baik pun memutuskan untuk pergi, Karena Felix juga yang memohon agar meninggalakan mereka sebentar.
Baru saja Felix beranjak untuk pergi juga, tangannya malah ditahan dan pelakunya adalah Nabila.
"Jangan pergi kak" cicitnya pelan karena takut.
Dan terpaksa Felix duduk kembali disamping Nabila.
"Jangan nunduk terus! Nanti leher lo keseleo!" Tegur Felix sembari menegakkan kepala Nabila.
Sontak membuat Nabila tersentak dan tatapannya bertemu dengan Haechan.
"Maafin Echa bang, Echa salah, maafin Echa!" Celetuk Nabila cepat Dan kembali menunduk.
"Gak Cha, ini salah abang gak bisa jagain kamu dengan baik!" Tukas Haechan dengan rasa bersalah.
"Abang tadi kebawah emosi sampe ngebentak kamu, maafin abang..." Lanjutnya.
Nabila menggelengkan kepalanya.
"E-echa yang salah hikkss..."
Haechan mendekat Dan memeluk adiknya itu. Mengusap surai Nabila dengan lembut.
"Abang minta maaf..."
"Echa juga minta maaf hikks..."
Haechan sedikit terkekeh melihat adiknya yang masih menangis.
"Muka lo udah di obatin?!"
Nabila hanya mengangguk.
"Siapa yang ngobatin?"
"Mamanya kak Felix..."
Haechan langsung menatap Felix dengan tatapan menyelidik.
"Apa?!" Tanya Felix sarkas.
"Ngegass juga lo jadi cowo!"
"Bacot!"
"Hahaha....."
Dan berakhir Haechan yang tertawa. Membuat Nabila bingung dan melepas pelukannya.
"Kenapa?" Tanyanya bingung.
"Gak papa ko!" Jawab Haechan dengan tertawa kecil.
"Kalau gak papa kenapa abang ketawa gak jelas?" Tanya Nabila lagi.
"Engga, lucu aja!" Jawab Haechan masih dengan ketawa kecilnya.
"Apanya yang lucu bang?" Tanya Nabila lagi.
YOU ARE READING
Beautifully With You
RandomPerhatian ini cerita pertama Author mohon dimaafkan jika ada kesalahan.. Deskripsi ada di bagian awal cerita. jadi baca chapter 1 nya:)