BAGIAN 2
"Liat lu aja gue udah seneng setengah mati. Apalagi kalo lebih, gue udah mati kayaknya" ~Elsyra Hanindyana
Pagi cerah dengan udara segar juga awan putih yang menghiasi langit biru mudanya. Suara merdu Upin dan Ipin yang adikku tonton menghiasi pagi kami sebelum pergi ke sekolah dan bekerja. Roti hangat dengan kulit yang terbakar oleh panggangan, membuat sensasi pahit ditemani susu coklat hangat membuat lidahku menari-nari di dalam sana.
"Ecii!? Berangkat bareng gua ga?" Tanya kak Al padaku.
Al-Ghifari Hanandi. Kakak menyebalkan sedunia. Berwajah tampan yang diwariskan Papanya.
"Ihaa, thunghuhinn hhuha shalaphanh hulu!"
Iyaa, tungguin gua sarapan dulu. Jawabku cepat-cepat menghabiskan roti yang memenuhi mulutku lalu meleguk susu coklat sampai habis.Aku mengambil ranselku dan langsung melesat.
"Bundaaa aku berangkat.. Assalamualaikum" teriakku sebelum menaiki motor.
KLX 888. Benda yang kunaiki saat ini membawaku melesat ke sekolah tanpa jeda. Untungnya tadi ku memasukkan rambutku ke dalam helm, jika tidak. Mungkin aku sudah seperti orang gila sekarang.
Entah siluman apa yang memasuki raga kakaku. Sepertinya dia ingin sekali diriku mati sejak lama. Dia menyebalkan.
Kuturun ketika sudah berada di depan sekolah.
"Anjing All, lu pengen gua mati hah?!?" memukul pelan sisi tubuh kirinya dengan kantong slendangku. Sangat sebal padanya. Sambil cemberut ku menatapnya dari samping motor.
"Wuihhh, biasa dong. Jangan marah-marah. Tar cantiknya ilang gimanaa?" balasnya terkekeh sambil mendorong kepalaku yang masih terbalut helm.
"kaya toge lu! Badan kerempeng kepala gede" dia menertawakanku.
Liatin dirumah abis lu All
Kini ku melepas helmku dan mengibaskan rambutku.
"wis wis wiss cantik banget ade gue, ga malu gue anter lu tiap hari. Gue daftarin lu iklan sampo laku nih. Hha"
"Pergi ahh sana all" kudorong bahunya pelan.
Nisa, Hani, dan Febby mereka baru datang. Ya, mereka selalu kesekolah berbarengan, orang rumah mereka deket. Mau tau sedeket apa? Ibarat jalan raya sama trotoarnya lahh:v.. gaada jarak.
Mereka tersenyum-senyum menatap kami. Bukan.. Bukan menatapku, tapi All.
"Siapa tuh ra? Ganteng banget.. Suka ga bilang-bilang lu kalo punya gebetan kea gini." ucap febby padaku
"Iya Ra, Bagi-bagi dong" sambung Nisa.
"Ih apaan si" jawabku sedikit risi.
All tersenyum pada mereka. Memakai helm dan pergi melesat, yang sebelumnya mengacak-acak rambutku. Mereka girang menjingkrak-jingkrak disenyumi. Jika ini bukan di sekolah, sepertinya mereka sudah bersalto ria.
"Anjir raaa, klepek-klepek gua nih" kata febby
"Yaampun mimpi apa gue semalem?" kata Nisa hebring
Hani diam. Dia hanya tersenyum. Melihat sahabatnya seperti orang gila. Yaps, Dia sudah lama memiliki pacar, makanya gak kegatelan kaya dua orang gila ini.
Ku mendekati mereka untuk berbarengan menuju kelas. Kita bersahabat sejak kelas 10. Tapi mereka ga tau keluargaku. Alasannya? Rumahku jauh. Mereka ga pernah main kesana. Sementara aku? Sering banget main ke rumah orang-orang ini sepulang sekolah. Makanya mereka gatau cowok ganteng tadi itu kakakku.
Lumayan lah gue jadiin aja si All gebetan palsu gue
Daripada seret banget gapunya pacar di mata temen ..
...
Di koridor area kelas 10, ku melihat Rico ada dibelakangku. Aku yang sedang mengobrol pun mulai mengalihkan.
Aku pura-pura membenarkan sepatuku. "kalian duluan aja, gue benerin sepatu dulu. Tar gue nyusul"
"bareng aja yok. Cepet, gue tungguin." saut Hani.
"Gak ah, duluan aja sana."
"yaudah deh, kita duluann"
Merekapun pergi meninggalkanku sambil tetap mengobrol. Kurasa Rico semakin mendekat. Jantungku dagdigdug layaknya dijemput malaikat maut. Ku terus menunduk sampai kurasa Enrico sudah melewatiku. Wangi yang sudah familiar ini terhisap hidungku ketika ia melewatiku. Wanginya saja sudah membuatku terlena yaampun. Apalagi orangnya.
Ku mengikutinya dan tetap dibelakangnya. Menatap punggung tegap yang dibalut hodie hitam dan tas yang ia gendong di pundak kanannya saja. Dia tampan dari segala arah. Lagi-lagi aku tersenyum.
Dia belok ke koridor kanan.
Saat ku ikut berbelok, Tiba-tiba..
"Darrrr!"
"Hahh" aku tersungkur ke belakang. Aku kaget, benar-benar kaget. Aku hampir menangis disana. Dia bersembunyi di belokan dan mengagetkanku.
Benarkah ini terjadi? Wow.
(Tau kan gimana rasanya dikagetin cowok cakep? Semacam anugrah dan sejenisnyalahh:v)
Aku berdiri ketika melihat wajah bersalahnya menatap mataku yang berkaca-kaca. Dengan refleks aku langsung berlari menjauhinya menuju kelasku. XI IPA 2.
Lagi-lagi aku kabur setelah kegep memerhatikannya.
'Yaampun tadi apa?' Batinku, sambil menepuk-nepuk pipiku.
...
Jweng jweng jwengg..
Hoyolohh.. Siapa nih yang suka manfaatin kaka/adenya buat dijadiin gebetan palsu.
Cepet insaf lah yaa..
Terus ikutin cerita ini kaya kaki kiri ikutin kaki kanannya.
Selamat berbaper ria kawan-kawan.
See you next days
~Masih dari penulis dramatis kalian. Love
KAMU SEDANG MEMBACA
EnRicoo
RandomElsyra Hanindyana. Wanita TAMPAN (tampang mapan) yang menyukai seseorang dalam diam. Yang diberi beberapa kejutan oleh Tuhan, seperti mimpi indah bertubi-tubi yang enggan dibangunkan. Enrico....... . Lelaki tampan yang bakal bikin kamu baper sama d...