6. JATUH

21 4 3
                                    

BAGIAN 6

"Lo suka gak mikir kalo bikin gue degdegan. Kalo jantung gue copot tiba-tiba gimana anjir? Mana lo dateng gak diduga-duga lagi. Mati karna kaget ketemu sama lo kayaknya cocok tuh buat gue." ~Elsyra hanindyana

...

"Akhirnyaaaaaaa...." Elsyra menghembuskan nafasnya lalu duduk di tempat duduknya, yang sebelumnya ia persiapkan dengan teman-temannya.

Di sisi sebelah kanan adalah tempat duduk tamu, dan di kiri tempat duduk siswa les juga para guru les, yang keduanya menghadap ke panggung lebar yang mulai berkilau di depan sana. Kilauan lampu berwarna gold dengan hiasan kain putih tipis membuatnya terlihat sangat sangat indah dan glamor.

Baru saja elsyra istirahat dan duduk sebentar sudah ada lagi yang menghampirinya. Elsyra membuka matanya yang sebelumnya ia pejamkan sambil menyender di kursinya.

"Apa miss?" tanya elsyra pada wanita yang kini berada di hadapannya, yang selanjutnya mencoba berbisik ke telinga elsyra karena suasana di ruangan ini sudah sangat ramai.

"Kamu ganti baju sekarang ell, kamu bakal nutup acara ntar." bisik bu indri di telinga elsyra.

Udah gue duga, huftt..

Elsyra sudah tahu jika dirinya akan disuruh mengisi acara malam ini. Maka dari itu, dia membawa sebuah gaun putih indah milik bundanya dulu.

Dress putih indah selutut yang belum pernah sekalipun elsyra pakai, juga bando kain dengan warna senada, ditambah jepitan rambut tipis berwarna gold yang diletakan di sela-sela rambut kirinya. Kini melekat indah di tubuh elsyra, sangat-sangat indah. Ditambah sedikit makeup yang dipoleskan oleh salah satu temannya yang jago makeover.
Membuat elsyra terlihat seperti bidadari.

"Anjirrrrr.. Elsyraaaaa gue gak nyangkaa.. " haru erin menganga saat melihat elsyra keluar dari ruang gantinya, yang diikuti oleh Indah sang makeover dibelakangnya.

"Gue kaya siapa anjir, kayak bukan gue hha" ucap elsyra memutar-mutar tubuhnya sambil mencubit sisi gaun selututnya ini.

"Lu beda banget sumpah, yang biasanya cuma pake jeans sama kaos sekarang bisa secantik ini. Yaampun ell gue ngefans sama looo" rempong erin.

"Apaan sih lo, biasa aja kali. Bidadari yang udah secantik ini masih mau temenan sama lo kok." ucap elsyra menjentikkan jarinya seperti pose model-model ternama. Lalu didorong setengah bahunya oleh erin.

"Sombong lo, awas aja kalo lo lupa sama gue" ucap erin lalu mengajak untuk segera ke luar dari sana dan mengikuti acara.

"Adduh,, gue udah cantik gini didorong, awas ya lo gue dorong balik.." ucap elsyra mengejar erin yang tertawa sambil lari, merasa sukses telah mengerjai elsyra.

"Anak cantik gak boleh lari woy hha" ledek erin yang sudah jauh disana.

"Awas lo.. Gue doain nyusruk lo.." teriak elsyra menyumpahi.

Braghh..

Elsyra hampir terjatuh, namun...

Tidak.

Tangannya tertopang dari arah depan. Sepasang tangan menggenggam kedua tangannya membuatnya tidak lantas terjatuh.

Elsyra menengadahkan wajahnya untuk mengetahui siapa pemilik sepasang tangan ini. Dan kemudian terkejut.

Mata elsyra melotot, mulut elsyra menganga, dan kedua tangan lentiknya menutupi mulutnya yang sedang menganga ria, setelah mengetahui yang berada dihadapannya ini adalah Enrico.

EnRicoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang