4. Gue Gila

23 4 1
                                    

BAGIAN 4

"Menikmati ciptaan Tuhan? Itulah yang ku lakukan saat ini" ~Elsyra Hanindyana


Setelah kejadian tadi, Elsyra tidak bisa fokus pada apapun. Kini ia sedang senyum-senyum sendiri di atas mejanya. Benar, Ia duduk di atas mejanya, bukan kursinya. Sambil menatap langit-langit lalu tersenyum kembali. Duduk bersila seperti orang sedang bertapa membuatnya semakin mengkhawatirkan.

Pertama, ia dapat kenangan 'dikagetkan', kedua ia mendapat senyuman lelaki itu saat memanggil retno. Maka,, fabiayyi alaa irobbikuma tukadziban.. Nikmat mana lagi yang kamu dustakan.

"Raa turunn, kantin yok" ajak Nisa menarik-narik seragamnya.

"Lu kenapa sih? Udah kaya orang gila tau ih" ucap Hani. "kann, gua jadi takut raa ih!" lanjutnya.

"Raa"
"Raaa!!"
"Heh Iraa!"
Teriak febby melambaikan tangannya tepat di depan wajah Elsyra.

Mereka memanggil Elsyra dengan panggilan Raa, padahal ia lebih suka dipanggil El. Raa itu pasaran. Kaya kejora pacarnya galaksi, Ira pacarnya Gusti, dan Elsyra pacarnya song jong ki. Paansi gue:v

"Hah? Apa?" tanyanya, lalu menengok ke atas lagi dan tersenyum.

Febby naik kursi Elsyra dengan kesal. Ia menangkup kening Elsyra. "Raa sadar raa istighfar!" lalu mengusap wajah el ke arah bawah seperti orang yang sedang meruqiah.

Walau mereka berempat bersahabat. Febby adalah yang paling dekat dengan Elsyra, mereka juga sebangku. Hani dan Nisa mereka duduk di bangku belakang Elsyra dan febby. Tempat strategis itu membuat mereka selalu bersama tak terpisahkan. Layaknya blackpink yuhuuu

"Anjirr ko gue ngakak" ucap Hani menepuk-nepuk pahanya sambil tertawa.

"Apaan sih? Gue lagi lamunin masa depan gue nih!" ketus Elsyra pada febby.

"Abisnya lu ngeselin. Yuu ah" ajak febby menarik tangan Ell.

"Lo yang ngeselin febb, gara-gara lo cowok ganteng yang lagi gue khyalin berubah jadi monyet. Tanggung jawab lo!" balas elsyra menggemaskan.

Ia menatap lagi langit-langit dan tersenyum lagi mengabaikan ketiga temannya itu yang sudah ia ceramahi barusan.

Masyaalloh

"oke oke. Gue nyerah, terserahlah. Laper laper deh sekalian." sedih febby duduk di samping Ell.

'Punya temen kapan insapnya yaalloh' batin febby

"turut berduka cita gue raa" ucap Nisa mengusap-usap matanya yang tak berair sambil mengambil kursi kosong dibelakangnya dan mendudukinya di depan Elsyra dan Febby. Begitu pula yang dilakukan Hani.

"bissmillahirrohmanirrohimmm.." ucap Nisa mengusap tangan el. "keluar lu siluman haluu! Jangan masuk ke raga temen gue!" Nisa terkekeh sambil terus mengusap-usap tangan Elsyra.

Mulut febby yang tertutup rapat tanpa aba-aba langsung tertawa yang mengakibatkan hujan lokal dadakan.

Nisa mengusapnya dari pangkal bahu sampai ke ujung jari Ell lalu memcretkan tangan nya. "Hushh" Seperti paranormal yang sedang mengeluarkan pengaruh buruk di dalam tubuh seseorang.

"istigfar raa istigfar, jangan biarin lu kalah sama tu siluman! Yang kuat raa yang kuat. Gue yakin lu pasti bisa lawan" seketika gelak tawa mereka berempat pecah.

EnRicoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang