PART MASIH LENGKAP
"Good boy go to heaven, but badboy bring you heaven."
Aluna Candy menjadi satu-satunya perempuan yang begabung di sebuah geng yang terkenal akan prestasi nakalnya seantero SMA Matahari. Bukan tanpa alasan, gadis itu diberi kehorma...
"Kalau setiap doa dikabulkan, nanti kamu lupa caranya berusaha."
***
1000 vote + 1000 komen untuk next🔥
Scene apa yang paling kalian tunggu?
Sudah baca cerita Marco yang judulnya Nefarious belum?
***
"Daddy!" Teriakan itu menggema ke seluruh rumah Dewa, bersamaan dengan seorang gadis berambut ungu masuk ke dalam rumah.
Starla dan Candy yang masih berada di ruang tamu, saling pandang.
"Suara boneka santet ya, Mi?" tanya Candy.
"Heh!" Tegur Starla.
"Dad?" teriak gadis itu lagi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Barbie," panggil Starla. Tidak lama, gadis itu muncul di hadapannya.
"Di sini ada Daddy aku, nggak?" tanya Barbie, si gadis berambut ungu.
"Baru aja pergi sama Papi gue," sahut Candy.
"Ish!" Gadis itu menghentakkan kaki, kemudian menghempaskan tubuhnya ke sofa. "Udah jauh-jauh aku samperin ke sini, malah pergi."
"Kamu mau apa emang, sama Daddy-mu?" tanya Starla.
"Aku mau minta Daddy beli salon langganan aku, Aunty!" Barbie menoleh seraya menatap Starla cemberut, "masa aku harus nunggu tiga jam antrian, kan lama."
Starla menggelengkan kepalanya. "Kenapa nggak minta sama Mommy kamu? Kalian kan sama, hoby ke salon."
"Aunty juga hoby ke salon." Barbie menarik senyum. "Kenapa nggak Aunty yang beli?"
"Eh, enak aja lo." Celetuk Candy, "Mami gue hoby olahraga, bukan nyalon."
"Terserah." Kesal Barbie. Gadis itu mengeluarkan benda pipih dari tasnya, ponsel berlogo apel digigit dengan tiga buah kamera menyeruapai boba.
"Dad?" ujar Barbie saat sambungan teleponnya sudah terhubung.
"Iya, sayang. Ada apa?" Sahut Arjuna di seberang sana.
"Daddy gimana, sih? Udah aku samperin ke rumah Uncle Dewa, malah nggak ada!"
"Daddy ada urusan mendadak, sayang. Kamu mau apa?"
"Pi, beli salon langganan aku, dong! Biar aku nggak perlu reservasi atau nunggu lama lagi."
"Iya, sayang. Nanti kita beli, ya. Daddy sekarang ada tugas penting, nanti kita lanjut di rumah. Okay?"
