18

8.4K 807 103
                                    

"Hyung!!" Teriak Jongin saat ia baru tertidur, membuat Sehun yang belum sempat tidur ikut terduduk.

Sehun menyalakan lampu sebelum bergerak menatap Jongin yang tampak kebingungan.

"Ada apa?" Tanya Sehun, tangannya terulur hendak meraih rambut yang menutupi sebagian wajah Jongin. Namun dengan kasar pemuda menggemaskan itu menepis tangan Sehun.

"Kau pembunuh Hyung! Kau jahat! Kau menjijikkan! Kau menakutkan hingga membuatku muak!" Teriak Jongin didepan muka Sehun dengan air mata yang terus membasahi kedua pipinya.

"Kau menjijikkan! Kenapa kau membunuhnya di hotel saat itu? Kenapa kau membunuhnya?" Ingatan bagaimana Sehun membunuh pemuda cantik dua tahun lalu saat keduanya ada di salah satu hotel Jepang baru saja muncul didalam mimpi Jongin.

"Aku membencimu!" Teriak Jongin sebelum beranjak dari tempat tidur dan berlari ke arah kamar mandi, memuntahkan semua yang sudah ia makan malam itu.

Ingatan bagaimana pemuda cantik itu terkapar dengan berlumuran darah membuat Jongin mual. Di sisi lain, Sehun yang baru saja mendapatkan teriakan Jongin masih membeku. Kenapa Jongin harus mengingat itu saat ini (?).

Mendengar suara Jongin yang berusaha memuntahkan semua yang ada didalam perutnya menarik perhatian Sehun. Dengan sigap Sehun menyusul Jongin kedalam kamar mandi, menepuk pelan sekaligus memijat  tengkuk leher Jongin.

"Cukup!" Jongin menepis tangan Sehun dan berjalan keluar setelah membersihkan mulutnya.

"Kau yang pergi atau aku yang pergi?" Tanya Jongin kasar tanpa ingin menatap Sehun.

"Tidak akan ada yang pergi,"

"Aku tidak mau ada didekat pembunuh!" Teriak Jongin sembari berbalik menghadap Sehun.

Plakk!!!

Baru saja Jongin berbalik dan ia mendapat tamparan keras dari Sehun.

Sehun berjalan mendekat ke arah Jongin, "Kau sudah berani berteriak padaku?"

Sehun menarik lengan Jongin dengan kasar, "Hyung! Itu sakit!" Jongin meronta memprotes Sehun yang mencengkram kuat lengannya, menariknya cukup kasar sebelum melemparkannya kedalam kamar mandi.

Sehun menarik Jongin kebawah shower didalam  tabung kaca yang mengelilinginya, menyalakan shower sehingga membasahi Jongin yang berada dibawahnya.

"Berteriak lagi dan aku akan melakukan lebih dari ini," Bisik Sehun sebelum ia pergi meninggalkan Jongin yang mulai menangis dibawah shower yang tengah menyala.

Sehun mengunci Jongin dari luar, berganti pakaian sebelum ia pergi keluar kamar.

Choi tengah berada di dapur saat mendengar langkah Sehun menuruni tangga di malam yang sudah larut ini.

"Tuan..." Sapa Choi begitu melihat Sehun sudah sampai di lantai bawah.

"Ah! Kau! Ikut aku!" Perintah Sehun begitu menyadari jika Choi yang menyapa dirinya.

"Baik tuan..." Ujar Choi mengikuti Sehun yang sudah kembali mulai melangkah menuju pintu utama.

Sehun dan Choi bersama beberapa pengawal pergi dengan tiga mobil menuju sebuah kawasan pinggiran kota, tepatnya sebuah rumah yang terbilang cukup besar. Rumah tersebut memiliki hutan di sisi kiri dan danau di sisi kanan setelah melewati gerbang utama.

Choi turun lebih dulu sebelum berbicara dengan salah seorang pengawal yang berjaga di depan pintu utama. Penjaga tersebut tampak memiliki persenjataan lengkap, menunjukkan jika ia menjaga sesuatu yang penting di dalam rumah atau ada sesuatu buruk di luar rumah.

Mafia vs Idol (SeKai) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang