31

14.9K 920 201
                                    

Terlihat seorang pemuda sudah berjalan kesana-kemari dengan tidak sabar sembari terus mencoba menghubungi seseorang  dengan ponsel yang melekat pada salah satu telinganya. Pemuda lainnya tampak tengah duduk menikmati popcorn sembari menikmati pemandangan dimana salah satu rekannya tampak mencemaskan sesuatu yang tidak ia pahami.

"Jongin?" Panggil Suho yang tengah duduk dengan semangkuk besar popcorn di atas pangkuan.

Merasa jika panggilannya di abaikan, Suho kembali memangil dengan nada lebih tinggi, "Jongin!"

Jongin berhenti berjalan, menurunkan ponselnya sebelum berbalik menghadap Suho.

"Ada apa hyung?" Tanya Jongin bersamaan dengan wajah cemas.

Suho menunjuk ke arah sofa nya yang kosong, "Duduk!"

Mendengar perintah dari salah satu hyungnya itu membuat Jongin dengan malasnya melangkah menuju sofa yang dimaksud.

"Kenapa kau sangat cemas? Apa keluargamu sedang sakit?" Tanya Suho membuat Jongin menggeleng dengan lemah, ia sudah melemparkan punggung pada sandaran sofa, "Lalu apa?" Lanjut Suho bertanya.

Jongin mengangkat ponselnya, "Aku menghubungi Sehun hyung, tetapi ia tidak menerima satu pun panggilanku!" Kesalnya berkeluh kesah kepada sang hyung.

"Mungkin dia sibuk dengan keluarga?"

"Aku ragu ia punya keluarga, hyung..."

"Eum, sudah mencoba menghubungi tuan Choi?" Suho mengingat jika Choi selalu mengikuti kemanapun Sehun pergi.

Mendengar pertanyaan terakhir dari Suho langsung mengingatkan Jongin untuk menghubungi Choi.

"Halo? Tuan Choi? Apa kau bersama Sehun hyung?" Tanya Jongin begitu panggilan terhubung.

"Iya tuan, saya bersama beliau." Jawab Choi dari seberang panggilan, ia tengah ditatap kesal oleh Sehun karena Jongin menyimpan nomer ponsel Choi juga.

"Apa dia sibuk? Dia tidak menerima panggilanku." Suara Jongin terdengar begitu cemas.

"Beliau sedikit sibuk, apa anda ingin bicara dengannya?" Tawar Choi yang kembali mendapat tatapan lebih tajam, Sehun merasa di khianati oleh orang kepercayaannya sendiri.

"Tolong berikan ponselnya!" Ujar Jongin lembut.

Choi menyodorkan ponselnya kepada Sehun yang diterima dengan kasar, "Hmm?" Gumam Sehun begitu mendekatkan benda persegi milik Choi ke arah telinga.

"Hyung kemana saja? Kenapa tidak menerima panggilanku?"

"Aku sibuk." Sehun menjawab sekenanya.

"Sibuk? Bukankah hyung sekarang masih di rumah sakit?" Jongin sepertinya belum tau jika Sehun sudah mendapat ijin keluar dari rumah sakit.

"Hari ini aku sudah diberikan ijin keluar."

"Lalu sibuk kenapa? Apa sudah sembuh total?"

"Aku benar-benar sibuk. Sampai jumpa." Sehun menutup panggilan sepihak dan melemparkannya ke arah Choi sembari menyuruh ia untuk berganti nomor ponsel atau Sehun akan memberinya hukuman.

Disisi lain Jongin mengerutkan keningnya pada ponsel, "Kenapa ditutup? Aku kan belum selesai bicara!" Protesnya.

"Kalian berkencan?" Tanya Suho

Jongin menatap Suho lekat sebelum mengangguk ragu, "Tapi aku minta ini dirahasiakan. Aku merasa kasihan pada fans, mereka pasti tidak suka."

"Tidak perlu menjadi seperti orang lain yang mereka inginkan, jika mereka menyukaimu, maka mereka akan menerima semua keputusanmu. Apa kau tidak kasihan kepada Sehun? Dia sudah mengejarmu hampir tiga tahun, dan setelah menjadi kekasih, kau ingin ia menyembunyikan itu? Berkencan bukan seperti itu. Kalian harus bisa membicarakan ini, meminta pendapat dia dan menyatukan pendapatmu. Hubungan ini antara kalian berdua, bukan hanya dirimu yang terlalu memikirkan fans." Jelas Suho panjang lebar.

Mafia vs Idol (SeKai) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang