21

8.1K 830 76
                                    

Sehun tengah berdiri didepan Jongin yang belum juga sadarkan diri sedari tadi. Tangannya terlipat didepan dada sembari bersandar pada dinding kaca didepan Jongin. Pemuda didepannya terlihat masih mengenakan pakaian lengkap meskipun semua terlihat masih basah, bahkan saat shower sudah dimatikan, air belum juga berhenti menetes dari ujung rambutnya.

Sehun menghela nafasnya kasar sebelum berjalan untuk menyalakan kembali shower, membuat air kembali menyemprot ke tubuh Jongin. Semprotan air yang kembali mengenai tubuh Jongin, membuat ia mulai mendapatkan kesadarannya lagi. Melihat Jongin yang sudah tersadar. Sehun kembali mematikan shower tersebut, dilihatnya tubuh Jongin mulai menggigil dengan warna kulit yang sudah memucat.

Jongin menatap Sehun seolah memohon iba, bahkan kedua matanya sudah tampak memerah karena mulai menangis dan terkena air yang merembes dari keningnya. Bibirnya mulai berubah keunguan tampak pucat dan sedikit bergetar karena menggigil kedinginan.

"Hyung..." Bahkan ia tidak bisa mengeluarkan suaranya saat ingin memanggil Sehun.

Sehun tersenyum tipis, ia memajukan tubuhnya dan membuat wajah mereka begitu dekat.

"Apa kau pernah berciuman?" Tanya Sehun membuat Jongin memberikan jawaban dengan menggelengkan kepalanya lemah.

Melihat Jongin menggelengkan kepalanya membuat Sehun tersenyum, ia kembali memajukan wajahnya dan mulai mengklaim bibir pucat milik Jongin.

Jongin yang menyadari tindakan Sehun pun ingin menghindari, namun lelaki di depannya ini sudah lebih dulu mencengkeram erat dagu Jongin, menyebabkan ia tidak dapat lagi menolehkan  wajahnya untuk menghindar. Ingin sekali tangan Jongin mendorong Sehun mundur, namun kondisinya yang terikat di belakang membuat ia hanya merasakan sakit karena terus bergerak ingin terlepas, hal yang sama juga berlaku di bagian kakinya.

Sehun memundurkan wajahnya tanpa melepaskan cengkraman tangan di wajah Jongin, ia menunjukkan senyuman tipis. Sehun mengecup bibir Jongin cepat sebelum menegakkan tubuhnya. Salah satu tangan Sehun meraih sesuatu didalam saku celana, mengeluarkan sebuah botol kecil berisikan beberapa obat. Ia menuangkan beberapa butir obat ke tangannya. Setelah memastikan jika ia hanya mengambil 4 butir obat, ia kembali memasukkan botol kecil tersebut ke saku celana.

"Apa kau tau aku sangat menginginkanmu menjadi milikku?" Tanya Sehun tanpa mengalihkan wajahnya dari Jongin.

Jongin diam tidak menjawab atau lebih tepatnya ia tidak bisa menjawab karena mulai sesenggukan. Menangis dalam tubuh yang bergetar karena kedinginan.

"Beberapa saat yang lalu setelah aku memindahkan tubuhmu  kedalam sini, aku pergi menemui Lenny. Ingat perempuan yang merupakan ibu dari Joss? Aku meminta dia untuk tidur denganku." Sehun menghela nafas kasar sebelum mulai melanjutkan ucapannya, "Aku ingin tau apa yang terjadi jika kau mendengar aku tidur dengan wanita lain di dalam sana sedangkan kau ada di dalam sini. Tapi, dia menolakku. Dia bilang, aku tidak perlu melakukan hal seperti itu untuk mendapatkan perhatian mu ataupun untuk mengetahui perasan mu, karena kau tidak akan pernah meninggalkanku." Sehun menatap Jongin begitu dalam, "Jika kau mencintaiku, kau tidak akan menolakku kala itu. Bukankah begitu?"

Jongin menggelengkan kepalanya pelan, "Aku tidak tau hyung. Aku bahkan tidak tau apa itu cinta." Ujar Jongin dengan susah payah menahan sesenggukan dan dingin yang sudah menusuk tulangnya.

Sehun tersenyum, "Katakan kenapa kala itu kau menolakku jika tidak tau arti cinta?"

"Hyung... hyung ingin aku menjadi kekasih... aku tidak bisa karena... karena aku masih terikat dengan kontrak agensi... aku tidak bisa memiliki kekasih..." Jelas Jongin dengan susah payah.

Sehun tersenyum miring, "Agensi? Kontrak? Kau menolakku karena itu?" Jongin tampak mengangguk pelan.

Sehun berjongkok  didepan Jongin, membuat wajah keduanya saling berhadapan. Ia menunjukkan 4 butir obat yang ada ditangannya kepada Jongin, "Telan ini!" Sehun memaksa Jongin untuk menelan 4 butir obat tersebut.

Mafia vs Idol (SeKai) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang