Side Story Colorful Of Love

1.4K 119 1
                                    

"Kami akan ke Paris untuk berbulan madu."

Seokjin berkunjung ke Garden Cafe siang menjelang sore, Namjoon bilang dia akan menyusul nanti sepulang kerja, meminta Seokjin menunggunya di sana.

"Wow!" gumam Aron sambil memutar bola matanya,

"Akhirnya aku mendengar kabar rencana bulan madu kalian, kalian sudah membatalkan rencana resepsi pernikahan, aku mengira kalian juga memutuskan untuk membatalkan bulan madu. Syukurlah kalian memutuskan untuk berbulan madu." Aron mengedipkan matanya,

"Aku harap ketika kalian pulang nanti kalian pulang bertiga, dengan calon bayi di dalam perutmu."

Seokjin tersenyum dengan mata berbinar,

"Aku harap juga begitu."

Aron meletakkan cokelat panas, pesanan Seokjin yang biasa di meja, lalu dia melirik ke arah televisi di atas bar cafe itu. Televisi layar datar yang sangat besar itu biasanya digunakan kalau ada even hiburan seperti acara nonton bareng dan lain-lain. Kali ini televisi itu menanyangkan sebuah berita.

Aron mengerutkan keningnya ketika penyiar berita itu membacakan berita penculikan seorang yeoja yang masih kuliah, yang kebetulan menjadi anak angkat keluarga kaya yang paling berpengaruh di sini.

Dugaan penculikan bermotif meminta tebusan,mengingat keluarga angkat yeoja itu adalah keluarga kaya. Sampai sekarang keberadaan yeoja itu belum diketahui. Dahi Aron makin berkerut ketika foto-foto yeoja itu ditayangkan.

"Aku mengenal yeoja itu." gumamnya.

Seokjin yang sedang menyesap cokelat panasnya dan menikmatinya mengangkat alisnya bingung.

"Apa?" tanyanya.

"Yeoja itu."

Aron masih mengamati televisi yang menayangkan berita itu dengan heboh,

"Dia sering datang ke cafe ini."

"Pelanggan cafe ini?"

Seokjin tahu betul Aron sangat hafal dan kenal dengan semua pelanggan cafe ini.

"Ya... Dia anak perempuan yang sangat cantik, dengan penampilan sederhana dan senyum yang ramah, pada mulanya aku tidak menyangka kalau dia adalah anak angkat keluarga kaya raya itu. Aku pikir dia anak kuliahan biasa. Tetapi kemudian dia bercerita kepadaku, dan ternyata menjadi anak angkat keluarga kaya tidak semudah yang dibayangkan orang."

Aron menarik napas panjang,

"Dia selalu datang di cafe ini hampir setiap pagi, memesan oreo milkshake sebagai sarapannya."

Seokjin ikut melirik ke berita di televisi, Aron benar, gadis itu memang cantik, dan membayangkan kalau gadis itu sekarang sedang mengalami penculikan membuatnya ngeri.

"Kita doakan saja semoga dia baik-baik saja. Aku harap penculiknya memang ingin meminta tebusan, dengan begitu keluarga kaya itu bisa menebusnya dengan mudah dan dia bisa pulang dengan selamat." gumam Seokjin prihatin.

"Yah. Semoga tidak terjadi sesuatu kepadanya. Aku akan sangat sedih kalau sampai gadis itu tidak bisa datang lagi ke cafe, memesan oreo milkshake kesukaannya setiap pagi sambil membawa senyumnya yang secerah matahari."

Aron membungkukkan tubuhnya dan mengucap permisi.

Sementara itu Seokjin memandang cangkir cokelatnya yang telah disesapnya separuh. Rasa nikmat dari cokelat itu masih tertinggal di mulutnya, menyisakan rasa manis yang pekat, berpadu dengan pahit yang khas.

Aron memang benar. Pernikahan bagaikan secangkir cokelat panas. Ketika meminumnya kau akan tahu bahwa ada rasa pahit yang pasti akan muncul di sana, tetapi denga racikan yang pas, gula dan susu yang nikmat. Rasa pahit itu akan berpadu, menciptakan kemanisan yang kental dan membuat kecanduan.

Seokjin sangat bahagia sekarang, kisah cintanya dengan Namjoon baru dimulai. Dia tersenyum membayangkan masa depannya, bersama Namjoon, bersama anak-anak mereka nanti.

.

.

.

.

.


END



- original story by Santhy Agatha -

Perjanjian Hati (REMAKE NAMJIN VERS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang