5. i saw the nightmare, so i killed 'it'.

356 62 17
                                    

Hari ini cukup spesial

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini cukup spesial. Setidaknya bagi Hwasa. Namun rasanya ia bisa sedikit egois dengan mengatakan bahwa semesta pun merasa kalau hari ini spesial. Cuaca hari ini begitu baik, seolah mengundangnya untuk keluar sejenak dari rumah sakit dan menikmati semangkuk es krim.

Hari ini adalah hari dimana para perawat akan membawa pasiennya untuk berjalan-jalan. Hei, orang gila pun perlu merasakan dunia luar dimana yang kau temui bukan hanya dinding dan aroma obat.

Mereka perlu ... waras kembali.

Maka hari ini Hwasa mengambil baju terbaiknya dari lemari, membiarkan sang perawat menata rambutnya dan memoles wajahnya agar ia tak seperti singa kelaparan yang baru hibernasi.

"Aku mau membeli kaset porno, " Ucap Hwasa dan membuat sang perawat tertawa. "Aku mau memberi pendidikan seks dini pada Wheein bodoh yang kerjanya memeluk boneka kucing bau itu. "

Sang perawat terdiam, jemari yang sedang menutup wadah bedak juga berhenti berfungsi. Netranya memandang Hwasa yang kini mengoceh tentang bra yang digunakan seolah mengekang hak kebebasannya sebagai wanita.

Namun sang perawat kembali sadar saat melihat Hwasa mulai meraih tali bra dan berusaha melepasnya, "Hei! Kau tak boleh melakukan itu!"

"Dadaku terlihat kecil!"

Ah, astaga benar-benar.

••••

Untuk pergi ke pusat kota, rumah sakit memiliki bus yang lumayan besar dengan kondisi baik. Para manusia itu duduk dengan rapi, walaupun ada yang berteriak heboh sekali hingga perawat sedikit kewalahan. Namun tak apa, setidaknya mereka tak berusaha saling membunuh.

Hwasa melirik Wheein yang kini tampilannya begitu berbeda. Dia jadi terlihat waras dengan rambut yang dikepang dua dan kaos hitam yan terlalu besar untuknya, dia terlihat lebih tenang, perawat di sampingnya juga demikian.

Hwasa tiba-tiba teringat tentang kejadian dua hari yang lalu, saat perawat Wheein menekan tombol darurat karena mengira pasiennya hilang. Padahal yang sedang dicari sedang tertidur pulas sambil memeluk boneka kucing yang disebut Hwasa baunya seperti dosa seluruh manusia dikumpulkan menjadi satu. Busuk.

Tiba-tiba Wheein memalingkan pandangan, memergoki Hwasa yang menatapnya terlalu intens dan menimbulkan rasa canggung di antara keduanya. Namun Wheein di ujung sana tertawa begitu manis, bias mentari menyapa wajahnya saat bus mulai bergerak, tanpa sadar Hwasa menemukan dirinya tersenyum kecil melihat Wheein.

Dengan hati-hati Wheein menggerakan bibirnya, membentuk sebuah kalimat yang langsung dibaca dengan cepat oleh Hwasa,

"Ayo duduk di sampingku."

Namun Hwasa menggeleng, melirik cepat ke arah sang perawat yang tengah sibuk menatap ke luar jendela dan mengoceh tentang bagaimana ia merindukan kampung halamannya. Tanpa ia tanya pun Hwasa tahu bahwa sang perawat tidak akan memberi izin untuk Hwasa bergerak sedikit pun dari tempat duduknya.

sunflower | wheesa ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang