7.Ara lagi

823 21 0
                                    


🎐🎐🎐

"Aw"

"Aduh, Juan.. Maaf Aluna gak sengaja" Aluna merasa bersalah karna sudut bibir Juan sedikit robek akibat di bogem oleh Bias

Walau bagaimana pun, ini adalah salah nya. Maka dari itu, Aluna bertanggung jawab dengan mengobati luka Juan di depan apotik ini

Dirasa sudah selesai, Aluna membereskan semua nya. Alun menatap Juan sendu

"Juan....,maafin Luna yah.. Ini semua salah Luna" Aluna menundukan kepala nya

Melihat itu Juan tersenyum tipis, ia sedikit meringis karna senyum saja ia merasa sakit. Juan menarik dagu gadis itu agar menatap nya

"Lo gak usah minta maaf, ini bukan salah lo" ujat Juan

"ya tetep aja, ini salah Aluna juga" ucap Aluna

Juan terkekeh, melihat itu Aluna mengerutkan dahinya bingung

"kenapa?"

Juan menatap Aluna "Lucu aja"

"Lucu?" beo nya

Juan mengangguk "Tadi gue ngobatin luka lo, dan sekarang lo yang ngobatin luka gue" ucap nya tersenyum

Melihat itu bibir Aluna tertarik ke atas membuat sebuah senyuman yang begitu indah. Sampai-sampai Juan terpana akan pemandangan itu.

Melihat Aluna yang tersenyum entah mengapa seperti magnet yang menarik Juan untuk tersenyum juga. Senyuman Juan begitu lebar seperti tak merasakan sakit di sudut bibirnya. Sampai-sampai membuat Aluna terdiam

Aluna menatap Juan yang masih tersenyum, mengapa detak jantung nya berdegup kencang sekali, tak lama Aluna pun kembali tersenyum

"Yaudah yuk, gue anter loh pulang"  ucap Juan yang kini mengenggam tangan Aluna

Aluna sampai tersentak, ia menatap tangan nya yang sedang di genggam oleh Juan. Dengan perlahan Aluna melepaskan genggamana Juan dengan pelan

Juan menatap pada genggaman nya yang terlepas, lalu ia pun tersenyum canggung "Mmm.. So-sory gue reflek"

"nggak apa-apa" ucap Aluna

"yaudah yuk, ntar keburu sore" ajak Juan yang diangguki oleh Aluna

———

Bias kini sedang menaiki motor nya, entah mau kemana dirinya, Bias hanya mengikuti kemana motor nya yang melaju. Tanpa disadari dirinya menabrak seorang gadis yang sedang menyebrangi jalan

"Aaaaaaaaa" pekik gadis itu yang langsung terjatuh di jalan

Dengan cepat Bias turun dari motor nya menghampiri gadis itu. Gadis itu kini sudah tak sadarkan diri, tanpa menunggu lama Bias pun memberhentikan taxi dan membawa nya ke rumah sakit

Sesampai nya di rumah sakit Bias menunggu di kursi tunggu depan UGD. Keadaan gadis itu cukup parah hingga membuat nya berada di UGD. Bias mengusap wajah nya kasar, jika terjadi apa-apa dengan gadis itu Bias tak akan memaafkan dirinya sendiri.

Yah, karna Bias lah yang melaju kan motor nya dengan kecepatan di atas rata-rata hingga menyebabkan menabrak gadis yang hendak menyebrang. Fikiran nya kalut memikirkan Aluna, sehingga membuat nya tak fokus dalam berkendara

Bias menyandarkan bahunnya di kursi, tatapan nya menatap lurus ke depan. Ia sedikit nyeri melihat Aluna dan Juan bersama. Bias sebenarnya melihat bahwa Juan sedang mengobati lutut Aluna yang entah mengapa bisa terluka.

Sebenar nya Bias sendiri tak tega melihat Aluna tadi, tetapi mengingat gadis itu membela Juan membuat nya naik darah. Apalagi gadis itu membohongi nya, menolak dirinya untuk mengantar nya pulang dan berasalan bahwa kak Agnes menjemputnya

AlunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang