🎐🎐🎐
Malam ini Bias sedang menikmati malam nya, sekaligus meratapi kesedihan nya selama ini. Kehilangan jejak seseorang yang di cinta nya, sudah lama tak bertemu membuat nya sangat merindukan sosok itu. Gadis polos dengan sejuta keunikan nya, membuat Bias mencintai gadis itu. Tapi sekarang? Gadis itu entah kemana, menghilang tanpa seorsng pun yang tahu dimana dia sekarang
Disaat Bias sedang memesan satu boton vodka lagi, tiba-tiba ada seorang gadis yang duduk di samping nya, seperti nya gadis itu juga sedang memesan minuman juga. Bias tak menoleh, namun terlihat dari ekor matanys bahwa gadis itu memesan sekaliguas dua botol. Bias fikir itu untuk teman-teman nya ternyata, itu di minun sendiri oleh gadis itu.
Bias menoleh dan menatap gadis itu yang sedang meminum itu dengan sekali nafas. Bias menatap lehernya, dimana gadis itu benar-benar meminum nya. Kuat sekali, fikirnya
"Ini, buat lo semua?" tanya Bias
Gadis itu memberhentikan aktivitas minum nya dan menoleh ke arah Bias "Kenapa?"
"Gak apa-apa, gue cuma kaget aja. Karna baru kali ini gue nemuin cewe kaya lo" ucap Bias
"Biasa aja" jawab gadis itu
Bias menyodorkan tangan nya pada gadis itu "Gue Bias"
Gadis itu menerima ulurarab tangan itu "Gue Della"
Bias mengangguk paham "Kesini sama siapa?" tanya nya
"Temen-temen, lo sendiri dateng sama siapa?" tanya Della balik
"Sendiri" jawab Bias
"Biasa nya kalo dateng sendiri itu pasti lagi kacau ya?" tebak Della
Bias tersenyum miris dan mengangguk
"Kenapa?" entah mengapa Della sedikit tertarik menanyakan nya pada Bias
Bias terdiam, dirinya seperti ini karna Aluna, gadis itu yang membuat dirinya sampai kesini. Melihat Bias yang diam membuat Della tak enak, ia takut itu membuat Bias tak suka karna kelancangan nya menanyakan hal pribadinya
"eumm, sory kalau gue terlalu lancang, karna kan semua orang pasti punya privasi" ucap Della merasa tak enak
Bias menatap Della "Gak apa-apa, Sebelum nya gue gak pernah terbuka sama orang. Tapi entah kenapa saat gue ngeliat lo, gue merasa lo orang yang tepat"
Ucapan nya membuat Della bingung "Maksud lo?" tanya nya tak mengerti
"Ada satu cewek polos, cantik, mungil, yang bikin gue jatuh cinta. Kita gak pacaran, mungkin dia gak tau kalo sebenarnya gue itu cinta sama dia. Kita selalu berangkat sekolah bareng, pulang pun bareng. Pada suatu hari dia bohongin gue dengan alasan gak bisa pulang bareng karna di jemput sama kakak nya. Gue percaya, dan gak lama gue liat kakak nya jemput dia ke sekolah. Itu tanda nya, dia gak pulang sama kakak nya. Dia bohongin gue"
"Dia bohongin gue" lirih nya
Della yang melihat itu pun merasa iba dan ia pun mengelus bahu Bias agar cowok itu tidak terlalu larut dalam kesedihan nya
"Gue khawatir sama dia, gue takut dia kenapa - kenapa. Gue kesana kesini cari dia, ternyata dia.....dia pulang bareng sama temen gue. Dia bohongin gue, dia bohongin gue"
"Lo yang sabar yah" ucap Della merasa iba
---
"enghhh"
Juan yang sedang bermain ponsel pun menatap Aluna yang sedang bergerak gelisah di tempat tidur
Aluna membuka mata nya perlahan, ia meringis sakit. Melihat itu Juan pun segera menghampiri nya
"Kenapa Lun?" tanya nya
Aluna memegang kepalanya sendiri "kepala ku sakit banget" ucap nya
"Yang mana? Yang ini?" tanya Juan memegang kedua pelipis gadis itu
Aluna mengangguk dengan mata terpejam. Juan pun segera memijit nya dengan pelan. Dilihat nya Aluna tidak meringis seperti tadi, mungkin sakit kepalanya sudah mulai berkurang ketika Juan memijit nya
Juan menatap jam dinding yang menunjukan jam 02.45 pagi. Biasanya jam segini dirinya masih berada di club bersama teman-teman nya. Namun saat ini lain, ia harus membawa Aluna yang tak terbiasa dengan minuman seperti itu
Terdengar pintu kamar terbuka, dilihat nya teman-teman nya pulang membawa dua kantung plastik yang sudah pasti botol minuman
"Aluna belum sadar-sadar juga?" tanya Rena
Juan menggelengkan kepalanya "Belum, kepala nya sakit makanya gue pijitin"
Della duduk di pinggir tempat tidur seraya membuka sepatunya
"Tadi gue dapet kenalan" ucap nya
"Siapa?" tanya Riki yang duduk di sebelahnya
"Ada deh, pokok nya dia itu super galau banget. Kasian gue jadi nya"
"kenapa?" tanya Dery
"Di tinggal cewek nya, ya kata dia si belum pacaran tapi mereka selalu bareng" ucap Della
"Komitmen?" tanya Rena
Della mengangkat bahunya acuh "Mungkin"
"Gue mau mandi dulu, gerah" pamit Rena
Setelah Rena melenggang pergi, Aluna membuka matanya perlahan. Della yang melihat pun langsung angkat suara
"Lun, lo gak apa-apa?" tanya Della
Mendengar itu sontak membuat ketiga cowok itu langsung menatap Aluna yang sudah membuka matanya
"masih sakit gak gak?" tanya Juan
Aluna menggeleng, ia pun duduk di bantu dengan Juan di samping nya.
"Kalo kayagini, mending gak usah di lanjutin deh" ucap Riki
"apanya?" tanya Dery
"Minum, kasian kan kalo di paksa kayagini" jawab Riki
"Gue gak maksa anjir, dia sendiri yang mau" semprot Della, karna ia merasa sedikit tersindir dengan ucapan Riki barusan
Riki menatap Della "Bukan lo, Aluna lah, karna dia maksa dirinya sendiri untuk minum. Liat kan reaksi nya malah kayagini" ralat nya
Della hanya ber oh ria saja. Melihat itu Riki pun langsung meraup wajah gadis itu "Makanya jangan ngegas aja"
"Bacot lu" kesal Della seraya menepis tangan Riki
Dan terjadilah perang di antara Riki dan Della, dan Dery sendiri menjadi wasit nya. Malas menyaksikan pertengakaran itu, Juan pun menatap Aluna, rasa nya seperti ini lebih baik dari pada menatap dua orang yang sedang adu bacot di hadapan nya
"Gak usah di paksain" ucap Juan
Aluna mengangguk, melihat itu Juan pun reflek mengelus pucuk kepala Aluna. Dan hal itu sukses membuat Aluna terdiam. Ia malah teringat pada Bias, karna cowok itu sering melakukan hal yang sama yaitu mengelus kepala Aluna
Ngomong - ngomong soal Bias, dimana cowok itu sekarang? Apa kah baik-baik saja? Aluna berharap Bias, Bunda serta kedua kakak nya baik-baik saja disana.
"Jangan ngelamun, gue gak suka"
Ucapam Juan membuyarkan lamunan nya, Aluna pun menatap Juan dan mengrutkan dahinya bingung
Juan terkekeh "Maksud gue, kalo lo ngelamun berarti gue di kacangin sama lo. Gue gak suka itu, gue lebih suka" Juan menggantung ucapan nya
"Di perhatiin sama lo"
🎐🎐🎐
Sorry for typo 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Aluna
Teen FictionAku Aluna, gadis polos, pendiam dengan segala kemurungan. Tapi, setelah mengetahui fakta bahwa aku bukan lah anak kandung dari bunda ku, aku prustasi dan terjerumus ke pergaulan bebas hingga menyebab kan kesesalan yang mendalam. Aku harus menerima k...