Hören

123 16 12
                                    

Bahasa Jerman merupakan mata pelajaran wajib di kelas kami. Dan hanya ada satu guru yang ngajar Bahasa Jerman. Aku nggak tau apa si Bapak punya kelas lain yang diajar Bahasa Jerman selain kelas Bahasa tapi seingatku Beliau ngajar lintas minat Bahasa Jerman buat kelas IPA dan IPS waktu kami kelas X (kurikulum 2013).

Nah, jika Bahasa Inggris punya materi Listening maka Bahasa Jerman punya materi Hören. Iya, sama aja kayak Listening, sama-sama dengerin percakapan terus ngisi atau jawab pertanyaan yang ditanyakan.

Hören sendiri sebenarnya materi yang hampir gak pernah dibahas sama si Bapak selama tiga tahun kami diajarkan. Bahkan terakhir kali aku melakukan Hören waktu Olimpiade Bahasa Jerman di kelas XI. Selanjutnya, kami lebih banyak membahas kalimat.

Kami aktif melakukan Hören pada kelas X, bahkan materi ini juga masuk dalam ujian membuat kami harus mengorek telinga kami sebaik mungkin.

Tentu saja, hampir semua anak kelas kami gagal dalam ujian tersebut.

Ya gimana nggak, waktu Hören, bukannya mendengarkan dengan baik, anak-anak kelasku malah sibuk sendiri. Ada yang sibuk nyari tip-ex ada yang sibuk nyari contekan, bahkan ada yang emang sengaja nyari ribut doang.

Hectic parah yang jelas.

"WOI, DIEM DULU! INI SAYA NGGAK BISA DENGER!"

"AWAS AJA YA, POKOKNYA KALO NILAI UJIAN KITA JELEK, KALIAN YANG BAKAL SAYA SALAHIN!"

"Ngomong apa juga orang di radio ini? Kedengeran Guten Morgen aja!"

Ya, hectic dan penuh frustrasi banget kan?

Kelas Bahasa (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang