Happy reading all❣️
.
.
.
.
."Tidak! Tidak! Aku tidak setuju!" seru Krist ketika mendengar rencana yang Keivy buat.
"Benar Krist, menurutku juga rencana ini terlalu berbahaya. Kita bisa mendapatkan masalah dan kemalangan nantinya," Fanaya ikut memberi suara.
"Iya sih, tapi apa salahnya kan kita mencoba dulu? Apakah kalian tidak penasaran seperti apa benda pusaka itu?" bujuk Keivy pada mereka.
"Aku setuju dengan rencana Keivy," Levan berucap dengan lantang.
Seketika mata Fanaya dan Krist melebar mendengar itu, jelas-jelas itu adalah rencana yang berbaya, apakah Levan sudah gila?!
"Menurutku tidak ada salahnya mencoba, pasti perjalanan ini akan menyenangkan, kita juga bisa melatih kekuatan kita agar lebih kuat," ucap Zeon memberikan pendapatnya.
"Oke! Dua orang sudah setuju, ditambah aku jadi tiga orang yang setuju," Keivy menatap Areza yang belum menyuarakan pendapatnya sama sekali, "bagaimana denganmu?" tanyanya pada Areza.
Areza terlihat mempertimbangkan dengan matang dan memikirkan segala resiko yang akan terjadi. Krist dan Fanaya berharap dalam hati agar Areza tidak setuju, sedangkan Keivy sangat berharap agar Areza setuju.
"Baiklah, mari kita coba," putus Areza dengan sekali hembusan nafas.
"Haish... alhasil disetujui juga...," kata Fanaya sedikit kesal.
"YEY! TERIMAKASIH SEMUANYA!" keivy pun berteriak girang karena usul tersebut diterima.
"Oke kalau begitu ayo kita susun rencana!" ucap Keivy dengan semangat.
"Kapan kita akan berangkat kesana?" tanya Zeon.
"Mungkin bagaimana kalau liburan tiba??" usul Levan.
"Ide bagus!" ujar Keivy.
"Apakah tidak apa-apa kita melakukan ini?? Bagaimana nanti jika ada sesuatu saat di perjalanan??" tanya Fanaya yang memang masih ragu dengan rencana ini.
"Tidak akan terjadi apa apa Fanaya, kita semua akan saling melindungi satu sama lain jadi kamu tidak perlu ragu," ucap Keivy menenang kan Fanaya.
"Iya betul apa yang dikatakan oleh Keivy, kita semua akan melindungi satu sama lain, jadi apa lagi yang kamu ragukan??" timpal Zeon.
"Baiklah kalau begitu aku tidak akan ragu lagi," ucap Fanaya sekaligus untuk meyakinkan dirinya.
"Sekarang kita lanjutkan diskusi yang sempat tertunda tadi. Jadi, bagaimana ini apakah semua setuju saat liburan nanti??" tanya Levan kepada teman temannya yang di jawab anggukan oleh mereka.
"Baiklah kalau kalian sudah setuju besok kita akan berangkat dan memulai petualangan ini," ucap Levan.
"Baiklah apakah ada yang ingin di pertanyakan lagi?" tanya Keivy.
"Besok kita akan bertemu di mana??" tanya Zeon.
"Bagaimana kalo di lobi saja?" usul Krist.
"Baiklah." Mereka menjawab dengan serempak. Setelah itu mereka kembali ke kamarnya masing masing menyiapkan keperluan untuk memulai petualangan di esok hari.
***
keesokan harinya, Keivy dengan semangat mengetuk pintu kamar Fanaya dengan cepat karena Keivy sudah menyiapkan seluruh barang-barang yang diperlukan untuk menjelajah.
"Hum... pagi-pagi sekali kau datang ke kamarku Keivy... apa kau tidak ingat jika sekarang adalah hari libur?" tanya Fanaya dengan muka bantalnya.
"Kau bersemangatlah sedikit! Kita akan melakukan perjalanan besar-besaran! siapa tau kita benar-benar mendapatkan benda pusaka itu!" Kata antusias dari Keivy membuat Fanaya benar-benar malas untuk menyiapkan barang-barangnya. Bahkan untuk mandi saja Fanaya sangat malas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Scary Adventure
Fantasybukan...ini bukanlah sebuah cerita tentang melawan seorang badboy atau melawan para guru sekolah. namun ini adalah sebuah kisah mereka. Kisah petualangan dari 6 sahabat sejati yang melindungi satu sama lain untuk mendapatkan sebuah benda pusaka yan...