Run

338 19 0
                                    

[Lizkook]


———–

Hosh hosh

Hembusan nafas memburu terdengan memenuhi lorong gelap itu. Membuatnya terdengar jelas akibat kesunyian lorong pembuangan itu. Pemuda berumur 18 tahun yang baru saja mendudukan dirinya sembarang disana tengah terengah mencari oksigen yang akan habis di paru parunya.

Meringis saat rasa nyeri pada kakinya yang sedari tadi ia tahan mulai bereaksi. Ia mengeluarkan belati kecil dari dalam saku. Mengarahkan benda tajam itu pada luka di kakinya. Tangannya gemetar, menghembuskan nafas panjang dan di hitungan selanjutnya mulai mencongkel peluru yang bersarang di dalam kulit.

"Akhhhh"

Teriaknya tertahan, merasakan benda tajam masuk ke dalam luka menganga itu. Darah segar mengalir deras dari luka. Tubuhnya melemas seketika setelah ia berhasil mengeluarkan peluru dari kakinya. Belati itu terjatuh begitu saja dengan nafas yang masih memburu.

Tangan lemasnya mulai meraih ujung celana. Merobek ujungnya dan mengikat pada luka. Agar dapat menyumbat darah yang terus mengalir. Walau tak sempurna tapi lebih baik dari pada ia membiarkan lukannya terbuka dan terus mengeluarkan darah.

Ngiung ngiung

Suara sirene terdengar jelas. Tubuhnya segera menegap, bersiap saat mendengar suara itu mendekat. Ia mulai berdiri saat mendengar suara percakapan samar di luar sana. Menoleh ke bawah mencari cari belati yang sempat terlepas dari tangan. Tapi Sial karena lorong yang terlalu gelap membuatnya tak dapat menemukan belati itu.

Jungkook berdecak kesal. Mulai berdiri walau kaki masih terasa nyeri. "Sialan" umpatnya, segera berlari saat suara langkah kaki mulai mendekat.

Jungkook tak mau tertangkap lagi. Tak mau tinggal di penjara sialan itu lagi. Apa kesalahannya sampai ia bisa terjerat disana. Hanya karena mengikuti temannya dan justru dia yang di penjara sementara temenya yang menjadi dalang dari semua ini tidak?. Dunia ternyata tak se-adil yang terlihat. Semua bisa hanya karena kau memiliki uang dan sedangkan dirinya?. Orangtua saja ogah ogahan mengagapnya seorang anak.

Terlahir dari keluarga yang sudah rusak memang bukan sebuah keberuntunhan. Ibunya seorang wanita malam sedangkan ayahnya adalah pemabuk. Dirinya pun terlahir karena kesalahan. Sedari lahir tak pernah di harapkan. Hanya sekedar makan dan kebutuhan finensial terpenuhi sudah cukup menurut mereka. Tak ada kasih sayang. Sedari kecil sudah belajar untuk tak berharap pada apapun dan hidup bebas seperti yang ia inginkan.

Awalnya semua normal normal saja. Jungkook tak pernah menuntut apapun dan tak ingin masuk ke dunia yang orang tuanya geluti. Ingin terlihat senormal mungkin, namu kenyataan tidak. Justru termasuk dalam kategori introvet karena tahu di mana kedudukannya dalam masyarakat kejam. Sampai si brengsek itu datang. Mengenalkan semuanya pada dirinya. Hal yang jungkook benci dan awalnya pemuda itu hanya coba coba tapi justru terlena dengan itu semua. Alkohol, ganja, judi, wanita, dan kriminal menjadi makanan sehari harinya. Masa bodoh dengan kesehatan, masa bodoh dengan status, masa bodoh dengan benar dan tida, toh memang dari awal dirinya sudah rusak.

Mungkin dua bulan yang lalu adalah hari sialnya, jungkook lupa pastinya. Saat mereka sedang berpesta narkotika dan tertangkap oleh polisi. Padahal sedari setahun lamanya ia berenang di dunia itu tak pernah sekali pun tertangkap.

Si brengsek itu dapat keluar dengan tenang hanya karena ayahnya orang berduit, salah satu pejabat tinggi. Dengan mudah menyumpal semua mulut dan bebas keluar dengan wajah yang terangkat tinggi. Sedangkan dia?. Harus berdiam diri di jeruji bau itu.

Playing the guitarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang