Lost Star

486 42 4
                                    




[Yoonie]




_______




Kepulan asap rokok membumbung tinggi. Memenuhi salah satu bilik kamar mandi sempit yang sedang ia gunakan. Tak peduli dengan asap yang keluar dari celah bilik itu. Yoongi Menyesap lagi dan lagi rokok di tangannya hingga lintingan tembakau itu memendek.

Yoongi berdiri dengan sisa pendek batang rokok yang terselip di belah bibirnya. membenarkan celana yang ia turunkan tadi untuk memenuhi kebutuhan alami manusia. Suara air yang kloset yang jatuh memenuhi ruangan kamar mandi yang sepi, setelah Yoongi menekan tombol di atasnya.

Pria itu keluar dari bilik kecil wc sekolahan. Membuang batang rokok yang telah memendek sembarangan dan menginjaknya hingga bara itu mati.

Yoongi berjalan keluar dari toilet siswa sembari menguap lebar. Merasakan kantuk yang menyerang tiba tiba. Tubuh pegalnya ia regangkan. Jam sudah menunjukan pukul 8 pagi mengakibatkan Lorong sekolah sepi. Siswa siswi telah masuk ke kelas masing masing dan yoongi terlalu malas untuk melakukan itu.

Tadi yoongi sudah sempat masuk. Tapi karena perut yang tak bisa di kondisikan ia pun meminta izin dengan susah payah. Imagenya yang nakal dan sering bertengkar itu sudah terdengar oleh semua guru membuatnya susah untuk mendapatkan kepercayaan. Tapi yoongi tak peduli. Toh dia bertengkar itu bukan tanpa alasan.

Apakah menegakan keadilan itu salah. Ini memang terdengar menjijikan tapi kenyataannya yoongi bertengkar karena dia ingin mendapatkan keadilan walau akhirnya dia sendiri yang kalah. Tapi lagi lagi yoongi tak peduli.

Berjalan di lorong sekolah dengan lebam di pipi yang masih ketara bukan lagi hal aneh bagi yoongi. Dulu ia justru malu. Tapi lama kelamaan dia muak. Dan menjelma jadi manusia acuh yang memiliki dunianya sendiri.

Yoongi tak memiliki teman di sekolah. Orang tuanya pun sudah pasrah dengan anak lelaki mereka, Pun yoongi sama saja. Dia pasrah dengan kehidupan.

Dulu jika yoongi mau, dia memang bisa memiliki sebuah impian. Dimana impian itu sangat menyakitkan. Penuh luka dan darah yang mengalir. Yoongi pendiam, Pintar dan cerdas tapi banyak dimanfaatkan. Setelah dipikir pintar dan cerdas itu tak berarti jika kau hanya diam saat dimanfaatkan, Yoongi mulai bertindak. Dimana jika ada orang yang memanfaatkannya dia akan menolak. Tolakan itu tak seringan yang dipikir. Karena akibatnya ia akan terkena pukulan keras di tulang pipi. Darah yang mengucur melalui hidung dan ujung bibir yang sobek.

Orang tuanya tahu. Dan mereka tak bisa melakukan apapun karena luka luka itu adalah hadiah manis dari anak pejabat yang berkuasa.

Yoongi jelas tak terima. Dia baru menyadarinya bahwa dunia itu jahat. Dan dia harus jadi jahat untuk dapat bertahan di dunia jahat ini. Tak sampai satu tahun yang yoongi butuhkan untuk menjelma menjadi monster.

Monster yang lebih kejam dari pada yang orang pikirkan. Sekolahnya berantakan. Dikeluarkan karena telah melawan dan dimasukan ke sekolah tempat para hewan liar berada.

Di sana yoongi yang telah menjelma semakin menjadi jadi. Di tantang sana sini karena berita yang menyebutkan bahwa dia telah memasukan anak pejabat berpengaruh ke rumah sakit tersebar luas. Sempat hendak di jebloskan ke penjara tapi peraturan mengatakan ia belum cukup umur untuk mendekam di jeruji dingin itu.

Playing the guitarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang