[Yoonie ft. Lisa]
––——
Namanya Jennie, Kim jennie. Seorang gadis cantik yang kukagumi sejak dulu. Sejak aku pertama kali bertemu dengannya. Jika diingat lagi pertemuan pertama kami memang berlangsung tak menyenangkan. Tapi sangat berkesan bagiku.
Jennie cantik, wajah bulat dengan mata kucing. Bibirnya kecil dan tipis berwarna pink kemerahan. Rambut coklatnya panjang sepunggung. Tubuhnya mungil, mungkin se telinga ku jika kami bersanding bersama.
Tapi itu tak mungkin. Karena tanpa perlu kenyataan terjadi pun aku tak akan bisa bersanding dengan gadis itu. Bukan hanya satu atau dua orang yang akan menenteng kita tapi seluruhnya akan menentang hubungan itu.
"Heii !! mengapa melamun" aku terkejut mendengar panggilan itu. Mengarahkan pandangan ke arah depan dimana gadis itu menarik kursi untuk dia duduk.
Aku mengambil cangkir berisi americano pahit yang tersedia di depanku. Meminumnya membiarkan rasa pekat itu mengalir melewati tenggorokan. Jujur, Aku tak begitu menyukainya. Ini sama sekali bukan kebiasaanku. Hanya saja sekarang sepertinya minuman pahit itu pas untuk ku.
Gadis di hadapanku mengeluarkan ponselnya sebentar, sebelum ia memperlihatkan ponselnya ke hadapanku dengan senyum yang merekah di bibirnya.
Layar ponselnya hanya menampilkan ruang obrolannya dengan seorang pria. Isi pesannya pun juga tak ada yang spesial. Hanya mengatakan bahwa mereka membuat janji untuk pergi bersama.
Aku menelan ludah. Mengerutkan kening tak mengerti. Lalu mengarahkan pandangan ku ke arahnya yang sedang tersenyum lebar.
"Kak Yoongi ngajak pergi" pekiknya. Aku menunjukan wajah terkejutku yang ku buat buat. Gadis di depan semakin tersenyum melihat reaksiku. Dia terlalu polos untuk hanya sekedar tahu bahwa itu nyata atau di buat buat. Ini mengapa aku semakin mencintainya.
Iya dia Jennie. Sahabatku satu satunya.
"Tuhan... gue seneng banget" pekik jennie lagi kali ini seraya menguncang bahuku kuat.
"Aduh jen gue tau lo seneng tapi gak usah gini juga" protesku saat tubuhku terguncang karenanya.
"Lo harus nemenin gue buat siap siap" ucap jennie seraya menunjukku. Sedetik kemudian Wajah cerahnya tadi menghilang terganti wajah takut saat ia membayangkan sesuatu yang akan terjadi.
Inilah jennie, dia terlalu rendah diri. Tidak pernah percaya pada kemampuanya sendiri. Dia terlalu takut untuk melangkah. Dia selalu membayangkan hal hal buruk yang belum terjadi. Membuatku semakin ingin melindunginya.
"Gue gak tau lis mau pake apa, gue takut kak yoongi ilfil sama gue"
Tanganku terangkat menyentuh bahunya. Memandangnya teduh. Tanganku berpindah ke pipinya mengusapnya lembut.
"Lo itu cantik jen, gak akan ada orang yang ilfil sama lo, semua mencintai lo"
Termasuk gue
Jennie tersenyum mendengar perkataanku. Ia pun mendekat, memelukku hangat. Aku membalasnya erat seakan tak ingin kehilangan dirinya. Dan kenyataannya memang begitu.
"Makasih lisa lo emang sahabat gue" ucapan halus itu nyatanya dapat membuat mataku berkaca. Padahal di dalamnya tak ada kata kata sedih. Hanya ucapan terimakasih biasa.
Aku tau tak seharusnya aku mencintai samantha. Dia terlalu baik untuk ku miliki. Dia terlalu murni untuk bersanding denganku. Aku hanya ingin menjaganya. Ada rasa nyeri memang melihat dirinya yang tersenyum bahagia karena orang lain. Tapi apa yang bisa kulakukan.
Aku hanya seorang wanita brengsek yang mencintai gadis baik dan murni seperti jennie. Hanya seorang sahabat, Sahabat perempuanya yang mencintainya dalam diam.
–———
Liar banget perasaan otak gue huwehehe
Gak ngefell ya?
Sorry hehe
Cuma tiba tiba lewat gitu aja.
Kalian juga boleh kok ngelewati vote sama komen
Udah biasa itu mah wkwkwkw