You Were Beautiful

195 20 8
                                    

_________________________________

You Were Beautiful - Day6

[Yoonnie]

_________________________________


Jennie meregangkan tubuh. Diam duduk seharian berkutat degan PC dan kertas berlembar lembar nyatanya akan membuat tubuhmu pegal bukan main. Jika saja bukan karena beberapa minggu lagi adalah akhir tahun. Jennie pasti sudah berada di salah satu restoran daging bersama teman temannya. Besok adalah hari libur nasional dan jennie masih saja berada di tempat kerjannya dengan semua lembar keuangan yang harus ia rekap.

Jennie mulai menegakan tubuh. Memuta tubuhnya ke kanan dan kiri untuk meregangkan pinggan yang terasa kaku. Kaki dengan balutan healls 5 centi itu ia ayunkan. Melangkan menuju dapur yang letaknya tak jauh dari meja kerjanya. Segelas kopi hitam pahit mungkin bisa menjadi teman penambah semangat untuk hari ini. Apalagi masi tersisa dua dokumen yang harus ia rekap.

Salahkan menejernya yang tiba tiba meminta laporan tahunan besok padahal jadwal untuk melaporkan masih tiga hari lagi. Jennie yang baru saja selesai dengan pekerjaan lain harus di buat kalang kabut dan mengorbankan dirinya lembur seperti sekarang.

Hey jennie harus meminta uang lembur lebih untuk hari ini.

Mata kucingnya melirik jam yang ada di dinding. Hampir jam sepuluh malam. Ia yakin semua pegawai sudah pulang termasuk mereka yang mengambil kerja lembur. Jennie menghela nafas. Tangannya menggengam erat gelas kopi hangat yang memberinya sedikit ketenangan.

Langkahnya menuju kaca besar yang membentang di sisi kantor. Melihat kesibukan jalanan yang ramai akan kendaraan dan pejalan kaki. Jennie menyinggungkan senyum saat matanya menatap sepasang kekasih tengah berjalan sembari bergandengan erat. Saling membagi kehangatan lewat genggaman di suhu dingin malam. Langkah mereka ringan sembari sesekali bersenda gurau  menikmati dunia yang serasa hanya milik berdua.

Mereka mengingatkanya pada masa lalu. Dimana jennie juga pernah merasakan perasaan bahagia seperti itu. Sangat menyenangkan dan seakan semua kebahagian yang ada dunia memenuhi saat itu. Sebelum badai besar terjadi dan menghancurkan segala kebahagiaan itu.

Jennie tersenyum, sedikit menunduk dan melangkah kembali ke mejanya. Yah ayo kerjakan laporan laporan ini dengan cepat dan kau bisa makan ayam dan segelas beer batin jennie menyemangati diri.

Tanganya mulai kembali lincah bermain dengan keyboard. Sesekali membuka file lama yang terdapat di PC nya.

Sampai matanya menangkap satu file yang mungkin telah jennie lupakan. Entah kapan tapi jennie benar benar lupa akan apa isi di dalamnya. Tanganya yang penasaran mulai mengarahkan kursor pada file itu. Menekan cepat pada mouse membuat file itu terbuka.

Seketika jennie membeku di tempat. Pikiranya menerawang jauh ke masa lalu saat melihat semua video yang ada di file. Itu video video lama, Yang jennie sendiri lupa kapan ia memasukannya ke dalam komputer kantor.

Tanganya mulai mengarahkan kursor pada satu video. Menekan pada sebuah video dengan title 'beutiful'. Sebuah video terbuka. Menampilkan layar hitam dan perlahan lahan gambar dirinya yang tengah duduk manis terlihat. Dengan gaun cantik berwarna kuning dan senyum lebar itu menghiasi wajah cantiknya.

_________________________________


Seorang pria datang. Dengan kaus putih dan boomber hitam. Memunggungi kamera sembari menggengam buket bunga mawar yang ia sembunyikan di belakang tubuh.

"Hei"

Tatapanya teralih pada sumber suara. Mengembangkan senyum lebar melihat presepsi prianya mendekat. Gusinya bahkan terlihat ketika senyumnya semakin mengembang lebar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Playing the guitarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang