Chapter 4 : Kehidupan Baru

911 60 4
                                    

.
.
.
.
.

"Apa!" teriaknya. Keiichiro berbalik dan memegang kedua pundak Tsukasa.

"Kau harus pergi membawa ketiga anak itu, Tsukasa!" seru Keiichiro.

"Tapi Aku tidak ingin kehilanganmu Keiichiro. Aku sudah kehilangan Kairi kun, Aya chan, Touma, Sakuya, Umika chan, Shori nii, Manna chan, Noel, Komandan Hiltop, Jim dan Aku tidak ingin kehilanganmu!" ucap Tsukasa sembari menangis.

"Hik..hik..hik." Keiichiro yang tidak tega pun memeluk Tsukasa yang menangis. Ia dapat merasakan Tsukasa membalas pelukannya dan meletakkan kepalanya di bahunya membuat air mata Tsukasa membasahi bajunya.

"Kau harus kuat Tsukasa!" ucap Keiichiro sembari mengelus rambut Tsukasa yang panjang.

"Kau harus kuat Tsukasa. Apa kau ingat dengan kutipan Shori Yuno!" ucap Keiichiro pada Tsukasa. Tsukasa sudah melepaskan pelukannya dan menatap Keiichiro.

"Kau harus kuat untuk orang-orang tersayang kau dan kau harus bisa mengubah sendiri masa depan kau!" ucap Keiichiro sembari menghapus air mata Tsukasa. Tsukasa yang mendengarnya mengangguk sembari tersenyum sendu menatap Keiichiro.

"Keiichiro!" panggil Tsukasa pada Keiichiro yang bersiapa untuk berbalik.

"Apa?" jawab Keiichiro.

"Aku menyayangimu dan sampai jumpa!" sahut Tsukasa sambil tersenyum pada Keiichiro. Sedangkan Keiichiro yang mendengarnya tersenyum.

"Aku juga menyayangi dan sampai jumpa lagi!" ucap Keiichiro yang langsung berbalik dan berlari mendekati pintu dengan senjata di tangannya.

Sementara itu, Tsukasa memerintahkan semua orang untuk masuk ke mesin dimensi itu.

"Bagaimana dengan paman Kei, kaachan?" tanya anak laki-laki dengan rambut keriting pada Tsukasa.
Tsukasa memandang sedih bocah itu kemudian mengelus rambut keritingnya dengan sayang.

"Kita nanti akan menemuinya Kai!" jawab Tsukasa sambil tersenyum. Mereka semua masuk ke mesin itu di mana bentuk di dalamnya mirip sebuah ruangan kosong dengan banyak tombol di sana.

"Kau tahu cara mengendarainya?" tanya Goodstriker pada Tsukasa.

"Tentu saja tahu, Kairi kun sendiri yang memberitahukannya!" Tsukasa mengangguk dan menekan beberapa tombol yang menunjukkan hari, bulan, tahun bahkan tempat.

"Baiklah." respon Goodstriker.

"Kita akan pergi!" ucap Tsukasa yang menoleh ke arah Keiichiro yang membelakanginya.

"Paman Keiichiro!" seru anak laki-laki berambut keriting pirang itu ingin menghampiri Keiichiro.

"Heh, Kairo jangan ke sana!" ucap Tsukasa yang menarik anak itu ke dalam pelukannya.

Pintu di depan Keiichiro di dobrak hingga terbuka. Keiichiro pun bersiap dengan senjata di tangannya.

Sedangkan Tsukasa menekan dua tombol yaitu tombol menutup pintu mesin dan tombol untuk menghidupkan mesin dimensi.

Tsukasa menatap punggung Keiichiro dari balik pintu sebelum tertutup di mana banyak Grangler di depannya. Sebelum pintu mesin tertutup rapat, sosok manusia keluar dari pintu yang wajahnya tidak bisa terlihat karena topi hitamnya.

Tsukasa memeluk anak laki-laki berambut keriting itu sembari menangis, di ikuti gadis kecil dan anak laki-laki tinggi di depannya.

"Mulai sekarang kita akan mulai kehidupan baru!" ucap Tsukasa sambil tersenyum menatap ketiga anak itu dan Goodstriker.

..........

Di tempat lain.

Masa sekarang. Kantor GSPO cabang Jepang.

LupinRanger VS PatRanger : The Future Of The Next TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang