.
.
.
.
."Kita harus menyusun rencana Kairi! Kau pikir kita hanya menyerang tanpa rencana lalu kekalahan kita semakin besar!" Tsukasa menjelaskan pada Kairi yang sepertinya langsung mengerti.
"Kau benar, gomen." jawab Kairi membuat Tsukasa memeluk lengannya sembari tersenyum.
"Sebaiknya, kalian menginap di rumahku dan kita susun rencana untuk besok." Amiko menunjuk sebuah rumah yang berdiri kokoh tak jauh dari lokasi mereka. Semuanya langsung mengangguk dan mengikuti Amiko.
Mereka berjalan secara hati-hati tanpa ketawa siapa pun. Beberapa menit berjalan, mereka berhenti di sebuah rumah yang sangat cantik.
"Rumahmu cantik sekali," puji Tsukasa. Amiko berbalik dan tersenyum.
"Terima kasih, ayo masuk." ajak Amiko pada yang lain.
...................
"Setiap hari sekali, pemimpin monster yang kalian sebut Grangler itu menyuruh kami untuk berkumpul tanpa terkecuali," ucap Amiko.
"Jadi, kami harus menyerang saat perkumpulan itu terjadi?" tebak Keiichiro yang diangguki oleh Amiko.
"Kapan pertemuan itu?" tanya Sakuya.
"Pagi, sekitar jam 10." jawab Amiko.
"Kita akan bersiap 30 menit lebih awal." ucap Kairi yang diangguki yang lain.
"Hmm Amiko," panggil Umika.
"Iya, ada apa?" jawab Amiko.
"Dimana kami tidur?" tanya Umika dengan nada khawatir.
"Hmm, di sini ada tiga kamar. Terpaksa kita harus tidur dua orang dalam satu kamar," jawab Amiko tidak enak, gadis itu dapat melihat keenganan dari mereka semua.
"Itu artinya, harus ada dua orang berbeda jenis tidur dalam satu kamar karena jumlah kita masing-masing ganjil," ucap Sakuya tidak enak.
"Lalu, siapa yang mau tidur bersama?" Touma memasang wajah datarnya. Ia tidak mau tidur dengan perempuan lain, ia juga tidak ingin tidur dengan laki-laki. Ia ingin tidur sendiri, tapi apa boleh buat ia tidak boleh egois.
"Aku dan Umika saja, aduhh!" Sakuya meringis karena baru saja di tampol Kairi. Umika yang mendengar namanya disebut Sakuya merona.
"Amiko dan Touma saja." celetuk Keiichiro yang tanpa sadar di tatap Touma dengan sangat tajam.
"Gomen, aku tidak ingin tidur dengan laki-laki." ucap Amiko.
"Baiklah, kalau begitu biar aku dan Kairi saja!" seru Tsukasa membuat yang lain terkejut. Lebih lagi Kairi yang mendengar namanya disebut. Keiichiro bersiap untuk memarahi Tsukasa.
"Kau gila Tsukasa!" bukan Keiichiro yang bersuara tapi justru Touma. Laki-laki itu berkacak pinggang seperti sedang memarahi putrinya yang pulang malam.
"Kau harus tahu bahwa kau akan tidur dengan seorang laki-laki. Aku akui bahwa Kairi memang pemuda yang baik, tapi seorang pemuda juga terkadang melanggar batasan Tsukasa san!" seru Touma panjang lebar membuat yang lain heran.
'Dia benarkah Touma? Sangat berbeda!' batin para lupat serempak
"Tapi Touma san, di sini hanya aku yang seperti cocok untuk dikorbankan. Lagipula aku seorang polisi kan? Aku bisa menjaga diri. Dan kalau ditanya kenapa Kairi?" Kairi menatap Tsukasa penuh penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
LupinRanger VS PatRanger : The Future Of The Next Time
أدب الهواةStart : 5 April 2020 Finish : - Jumlah kata : 1000+ Story by : SitiaraPelmansyah Cover by : SitiaraPelmansyah Genre : action, family, friendship, romance, mistery, fiksi penggemar, monster, fantasi. Sinopsis : LupinRanger adalah pasukan pemburu har...