.
.
.
.
."Apa kita akan masuk?" tanya Sakuya pada yang lain. Mereka semua saling menatap, bingung dengan pendapat mereka masing-masing. Hingga akhirnya, sang gadis berjalan lebih dulu masuk ke dalam hutan di mana desanya berada.
Kairi menatap Tsukasa sebentar sebelum ia menyusul masuk, Tsukasa juga langsung menyusul masuk. Sakuya menahan lengan Keiichiro dan Umika saat mereka ingin menyusul Touma yang sudah masuk. Keduanya menatap Sakuya dengan alis terangkat.
"Ada apa?" tanya Keiichiro singkat dengan wajah keheranan menatap Sakuya. Pemuda polisi itu menatap hutan dengan wajah ketakutan.
"Kau yakin, kita akan masuk ke dalam hutan ini!?!" seru Sakuya. Umika mendengus dan Keiichiro memutarkan bola matanya.
"Tentu saja! Kau ini Sakuya! Sungguh penakut!" seru Umika jengkel, gadis itu melepaskan pelukan Sakuya di lengannya dengan cara menghentakkannya kasar.
Begitu terlepas, ia langsung masuk menyusul Touma dan yang lainnya.
"Arggghh! Kasar sekali dia, pak!" keluh Sakuya pada Keiichiro yang tangan mereka masih berpegangan.
Keiichiro menghembuskan nafas, setelah itu ia menyeret Sakuya masuk dengan sekuat tenaga. Sakuya, tentu saja pemuda penakut itu merengek dan memeberontak. Tapi sayang, tenaganya masih kurang dari Keiichiro yang tentu saja lebih kekar dan besar darinya.
Mereka semua memasuki hutan desa tersebut.
....................
Mereka semua tengah berjalan di tengah-tengah hutan. Di posisi belakang, terdapat Sakuya yang memeluk erat lengan Keiichiro. Di depan mereka, ada Umika dan Touma. Sementara itu, Amiko memimpin di depan dengan Kairi dan Tsukasa di belakangnya.
Langit sudah mulai gelap, penglihatan mereka juga semakin terbatas membuat sebagian mengeluarkan senter dari handphone mereka.
"Aaaaaaaaaaa!"
Tiba-tiba, sebuah benda muncul dari tanah menyebabkan mereka berteriak karena terkejut.
Tsukasa berbalik dan memeluk Kairi yang berada tepat di belakangnya. Umika memeluk lengan Touma dari samping. Serta Sakuya yang memeluk Keiichiro hingga sesak nafas karena Sakuya memeluk lehernya begitu erat.
Hanya Amiko yang terlihat biasa saja, bahkan suara teriak mereka menggema di hutan hingga burung-burung terbang menjauh karena terkejut.
Dia berbalik dan menatap teman-temannya yang ketakutan.
"Itu hanya boneka tidak perlu takut," ucapan Amiko membuat mereka membukakan mata.
Kairi tersenyum geli pada Tsukasa yang langsung melepaskan pelukannya dengan rona merah di kedua pipinya. Kairi geli menatap Tsukasa.
Berbeda dengan Tsukasa, Umika masih memeluk erat lengan Touma. Sedangkan Keiichiro langsung mendorong tubuh Sakuya dengan keras.
"Aduh!" teriak Sakuya jatuh.
"Eh, Sakuya!" Umika melepaskan lengan Touma dan membantu Sakuya bangun.
"Kejam sekali kau pak Keiichiro!" teriak Sakuya yang sudah berdiri dibantu Umika. Keiichiro hanya memasang wajah watados (wajah tanpa dosa)
"Sudahlah!" Kairi berusaha menghentikan perdebatan mereka.
"Amiko, apa desamu masih jauh?" Kairi bertanya pada Amiko yang telah berjalan lebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LupinRanger VS PatRanger : The Future Of The Next Time
Fiksi PenggemarStart : 5 April 2020 Finish : - Jumlah kata : 1000+ Story by : SitiaraPelmansyah Cover by : SitiaraPelmansyah Genre : action, family, friendship, romance, mistery, fiksi penggemar, monster, fantasi. Sinopsis : LupinRanger adalah pasukan pemburu har...