MASA PENDIDIKAN

9 1 0
                                    


MASA PENDIDIKAN

Sudah hampir 3 bulan sejak dimulai pendidikan di Jawa Timur, banyak yang berubah dari Adin dan Iwan, juga dari siswa lainnya. Tiap hari mereka kurang tidur, tidur di akhir malam, dan bangun jam 3 tepat setiap hari. Mereka di arahkan dengan cara yang tidak biasa, itu tujuannya untuk membentuk mental yang kuat nantinya sebagai prajurit Angkatan Laut. Adin yang dulu menyelendangkan Arit di Maninjau, kini berselendang senapan mesin, sambil berlari di tengah teriknya Jawa Timur. Lain Adin, lain si Iwan, sudah legam wajahnya dan hampir susah di kenali, tapi persahabatan mereka tetap berlanjut disana. Suatu hari sela istirahat

'' Kawan-kawan, asal tahu kalian, si Adin ini dulu pelaut betulan, dia hidup di laut, betulkan Din ?''

'' Nelayan saja Wan, Cuma cari Ikan '' kata Adin

'' Betulkah Din ?'' tanya Erik, orang Cirebon

'' Betul Rik, dulu saya Abk'' terang Adin

Diceritakanlah tentang hidupnya kepada kawan-kawan baru di sana, lagi Adin pun sering menjadi pembaca do'a di tiap acara saat pendidikan, rajin dan telitinya, menjadikan Adin cepat dikenali oleh semua siswa dan oleh pelatihnya. Setelah hampir habis masa pendidikan dasar prajurit, maka pendidikan terasa lebih ringan katanya, sebab masa dasar itulah yang terberat karena menjadi masa peralihan dari seorang sipil kepada militer. Hari-hari berat selalu bisa dilewati, dengan Ikhlas dan tabah selalu begitu kata Adin kepada Iwan.

Banyak hal baru yang tidak pernah Adin pikir sebelumnya, disana dia belajar beladiri, belajar menembak, dan belajar naik serta turun dari ketinggian dengan tali. Tidak pernah dia pelajari di pesantren.

'' Kita sudah mau selesai ini Din'' kata Iwan saat istirahat di barak.

'' Alhamdulilah Wan, berarti kita akan segera bertugas lalu dapat gaji, dan bisa pulang ke Bandung.'' Jawab Adin

'' Bukan itu Din, tapi gimana kalau kita ditugaskan di tempat yang beda Din ? kamu di Papua, saya di Jakarta misalnya.'' Katab Iwan.

'' Kita tukar aja kalau kamu keberatan, saya di Bandung, kamu di Papua Wan'' jawab Adin

''hahahahaha, Samidin memang !''

''Dimana pun kita, akan tetap berteman kan Wan, nanti saya akan beli Hp supaya kita teleponan Wan, kalau sudah gajihan.''

'' Jangan Din, saya ada 2 hp masih bagus, nanti kau pakai saja 1 supaya bisa kita teleponan kalau jauh.''

'' Nanti saya bayar saja dua-duanya hahahahaha''

'' Samidin laga-kau kini !'' kata Iwan.

MAWAR UNTUK WITANTIEWhere stories live. Discover now