MAWAR UNTUK WITANTIE
Sudah sebulan yang lalu saat bertemu Tanti di Pelabuhan Ambon. Kini di Surabaya Adin tampak lagi lebih pendiam. Sedang si Iwan, rupanya bersama awak kapal lain sedang merencanakan sesuatu yang besar. Iwan memang banyak uangnya karena di Bandung pun adalah anak orang berada. Maka dia menghubungi si Gugun supaya membawa andung Teti, amaknya Adin ke Surabaya naik pesawat, juga meminta Yohana mengajak orang tua Tanti ke Surabaya, ongkos Sersan Iwan yang tanggung semua katanya.
Lain lagi Harman dan Siswanto, dua senior Adin ini menunggu kedatangan Witantie di Pelabuhan Tanjung Perak, sesuai jadwal hari itu Tanti akan tiba di Tanjung Perak. Adin sengaja diberi tugas ke Malang 2 hari, dan Harman sudah berpesan titip bunga mawar 1 ikat yang bagus untuk ulang tahun istrinya.
Hari yang ditunggu pun tiba, Adin sedang perjalanan pulang ke Surabaya, Tanti sudah disuruh Komandan untuk diam di lantai atas Macan Hitam, sedang amak Teti, Gugun, orang tua Tanti, serta semua awak Macan Hitam menunggu di rumah makan di pusat Kota Surabaya.
'' Din Dimana posisimu,'' Tanya Harman di telepon
'' Siap bang, di Depan sudah dekat kapal.'' Jawab Adin
'' Istri saya tidak jadi ulang tahun Din, ternyata 6 bulan lagi''
'' Lah ini bunganya gimana bang ?''
'' Bawa saja ke dek Kapal, kasihkan ke teman abang disana'' ditutuplah oleh Harman.
'' Apa bang harman nih,'' pikir Adin,
Adin masuk ke KRI Macan Hitam, naik keatas, dilihatnya Tanti sedang memegang buku,.
'' Bang Adin, ini untuk abang'' kata Witantie sambil memberikan bukunya, rupanya itu adalah catatan harian Tanti sejak dari amninjau hingga kini, semuanya tentang Adin.
'' Ini pun buat Tanti,'' Di berikan Mawar itu .
Tiba-tiba datang si Iwan tepuk tangan, dari balik meja. '' Wah ini pelanggaran pacaran di kapal perang kalian! Samidin parah kali kau''
'' Rencana apa ini Wan hahaha,'' tanya Adin
'' Sini lah dulu kau, aku ,mau berbisik sedikit'' kata Iwan, Adin mendekat, lalu diberikannya cincin kepada Adin, '' Selanjutnya lanjutkan sendiri sersan Samidin !''
Hari itu, Adin, Witantie dan Iwan bersama datang ke rumah makan di pusat Kota, disana Adin menyunting Tanti, didepan orang tua mereka masing-masing. ''Selalu ada sahabat dalam perjalan jauhmu Din, yaitu Awak.'' Kata Iwan.
Samadin yang dulu orang kecil yang hidup kekurangan, kini menjadi Angkatan Laut, banyak Negeri sudah dia singgahi, lagi kini alah hiduik cukup bersama Witantie. Tamat.
YOU ARE READING
MAWAR UNTUK WITANTIE
Roman pour AdolescentsMAWAR UNTUK WITANTIE Ini adalah karangan kami yang kami buat masa tinggal di Padang Panjang, Sumatera Barat. Tentang seorang pemuda yang lahir di pesisir pantai Sumatera Barat, tumbuh dalam kehilangan dan kekurangan. Tapi budi baik menghasilkan pu...