Prolog

26 1 0
                                    

Pernahkah kamu merasa menjadi makhluk paling menyedihkan?

Merasa tidak percaya diri karena bukan terlahir dari orang berpendidikan?

Pun kenapa jalanmu selalu terjal?

Dan merasa bahwa rumahmu adalah sebuah penjara?

Kamu tidak sendiri, karena aku pun demikian
Aku 2 bersaudara
Kakakku dan aku
Memiliki kakak yang seolah tidak mau tahu tentang keluarga
Ayahku hanya seorang penjual roti
Pun ibuku hanya ibu rumah tangga
Belum lagi banyak peraturan yanh dibuat untuk anak perempuan dikeluargaku

Terkurung dalam sangkar yang mereka sebut rumah.
Bisakah aku terbang bebas? dengan keadaan yang serba terbatas?

Aku merasa duniaku gelap dan suram
Tapi, aku menemukan setitik cahaya ketika mengenalnya
Aku merasa punya seseorang yang membantuku bangun
Dan menjadi semangat menjalani hidup
Dia menyadarkanku bahwa api kehidupan tidak boleh redup
Dia berbicara seolah jadi aku
Dia memberiku embun yang tidak orang lain berikan termasuk kakakku

Aku berharap dia menjadi takdirku
Tapi alur hidup seolah mempermainkanku

Dia sudah punya pilihan dan itu bukan aku...

"Akankah harapku ini akan menjadi nyata? Atau hanya sekedar harap belaka? Semoga opsi pertama yang menjadi jawabannya
-Zyana Aisyah

" Semoga aku menjadi jawaban dari harap dan anganmu"
-Akhdan Muhammad

" Mungkin pertemuan kita hanya untuk pelajaran, untukmu dan untukku"
-Ali Al-Farabi

" Aku mau kamu bukan dia, tapi jika takdirku dia aku bisa apa? "
-Rifky Ash-Shidiq

" Haruskah aku korbankan perasaan demi persahabatan? "
-Arda Az-Zahra

Kamu Dan HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang