04.Jalan Bareng

79 47 2
                                    

BERNAN POV

Gue hanya duduk terpaku di kursi pojok kantin.

Nggak ada yang gue kerjakan selain hanya memgaduk segelas es jeruk tanpa gue minum.

Suasana hati gue lagi nggak baik.gue belum bisa nerima keputusan pak dio tadi.

"Mana mungkin kucing sama tikus bisa jadi satu." ujarku sendirian.

Saat hati lagi nggak mood gini harusnya ada yang nemenin gue.

Tapi pada kenyataannya gue sendirian,ciko sama denis entah kemana.

Gue putuskan buat balik kekelas ya karna istirahat telah usai.

Gue berjalan melewati teras-teras kelas sambil gontai nggak semangat.

Ditambah lagi ada viona se geng ada di dekat pintu masuk kelas.

Bikin hati gue makin nggak mood.

Sepertinya viona sengaja menunggu gue di situ,tapi gue hiraukan tatapan dan senyumannya dan terus berjalan tanpa menoleh ke viona sedikitpun.

Tapi jalanku tiba-tiba berhenti saat viona menghentikan langkah kakiku.

"Bernan tunggu,hari ini kamu ada acara nggak kita jalan yuk." ucap viona.

Tak sengaja vero lewat didepan kita,gue pun langsung memangilnya.

"Vero tunggu."

"Aku?kenapa." tanya vero.

"Sini deh,ee maaf ya viona kayaknya hari ini gue nggak bisa jalan sama lo.gue mau ngerjain tugas kelompok sama vero." ucap gue.

Seketika emosi viona naik dan langsung meninggalkan kita semua.

"Eh kamu apaan sih,tumben." ujar vero.

"Tumben kenapa?" tanya gue.

"Baik." ucap vero singkat,dan erika hanya senyum ngeledek.

"Asal lo tau ya gue itu aslinya orang baik,tapi lo nya aja yang nggak sadar!" ujar gue.

"O gitu,tapi sayangnya aku nggak percaya." ujar vero ngeledek.

"Terserah lo mau percaya pa enggak,gue mah owh aja." ujar gue sambil berlalu masuk kelas.

Jam sekolah pun telah usai tapi entah kenapa kaki gue belum mau meninggalkan sekolah.

Gue memang sengaja menunggu si cewek resek itu,tapi entah sampai sekarang gue belum melihat batang hidungnya.

Gue masih sabar menunggu,walaupun pada kenyataanya hati gue sudah sangat kesal dengan acara menunggu seperti ini.

Tampak suasana sekolah sudah mulai sepi.

Semua murid sudah bergegas pulang menuju rumah masing-masing.

Hanya ada beberapa siswa yang masih di sekolah karena mengikuti ekstra kulikuler.

Dan gue masih setia berada di halaman sekolah bersama sepeda ninja kesayangan gue.

Setelah lama menunggu,gue melihat vero bersama erika menuju halaman sekolah.

Gue pun menghampiri mereka.

"Vero,tunggu." ujar gue.

"Ada apa." jawabnya singkat.

"Lo kemana aja sih gue tunggu juga nggak peka banget." protes gue.

"Kamu nunggu aku,kenapa?kita nggak ada urusan ya." ujar vero.

"Kalaupun vero ada hutang nanti juga dibayar kok,nggak usah pakai acara cegat-cegat gini." ujar erika.

My Sweet CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang