02

5K 377 43
                                    

"Tambah 10x lagi!" Perintah Yoongi santai.

Jungkook menggerutu tapi tak urung dia melanjutkan push up nya. Keringat bercucuran membasahi wajah tampannya membuat Yoongi diam-diam menggigit bibir bawahnya.

"Akhh...! Hyung! Berat...!" Protes Jungkook ketika Yoongi malah duduk di punggungnya.

"Siapa yang menyuruhmu berhenti? Ayo terus!" Bentak Yoongi.

"Akh... lima..."

"Ukh... enam... "

Jungkook meneruskan push up nya dengan seniornya di atas punggungnya. 'Wow dia kuat sekali' batin Yoongi senang.

'Se...sepuluh! Sudah hyung!"

"Oke" Yoongi bangkit dari punggung Jungkook mengabaikan nalurinya yang masih ingin untuk terus menunggangi si tampan itu.

"Baiklah. Sekarang kau boleh pulang. Ingat ya kalau sampai besok ada yang terlambat lagi, kau, sebagai ketua angkatan yang harus bertanggungjawab!"

"I... iya hyung" Jungkook meringis lalu langsung berbalik pergi.

.
.

"Ckckck...."

Yoongi menoleh dan mendapati Jimin sedang duduk sambil memandangnya tajam.

"Komdis hanya boleh menghukum maba saat acara berlangsung. Ngapain kau memanggil ketua angkatannya setelah acara selesai? Kau hanya cari alasan untuk berduaan dengan pemuda itu kan? Tobat Yoon mau sampai kapan kau mau jadi pemburu perjaka?" Cibir Jimin sambil mendekati Yoongi.

"Bukan urusanmu" sambut Yoongi dingin.

Jimin mendesah dan mendekatkan wajahnya ke wajah Yoongi.

"Ayolah manis. Apa sih enaknya main sama perjaka yang masih culun-culun itu. Mending sama aku yang sudah banyak pengalaman...." Jimin menarik Yoongi dan mendorongnya ke tembok, menjawil dagunya lalu menatapnya intense.

"Akan kubuat kau orgasme berkali-kali... ayolah... akan kubuat kau merasakan surga dunia.... good boy go to heaven, but bad boy bring heaven to you... " bisiknya parau sambil menjilati telinga Yoongi gemas...

Yoongi tersenyum manis sekali lalu mengalungkan tangannya di leher Jimin.

"Oh...? Akhirnya kau mau?" Ucap Jimin senang. Ia mengait pinggang Yoongi dan menariknya mendekat. Hangat.

"Jimin...." lirih Yoongi. Sebelah kakinya ia angkat dan pahanya ia gesek-gesek ke tubuh Jimin membuat pria itu tegang seketika.

"Ohh.. Yoongi... arrgghhhh!! Bangsat!!" Maki Jimin sembari memegang bibirnya yang berdarah. Yoongi menggigitnya. Lalu ia terkekeh kejam dan mendorong tubuh Jimin menjauh.

"Sudah kubilang aku tak berminat Park...." ejeknya sambil berlalu meninggalkan Jimin yang misuh-misuh.

.
.

.
.

Keesokan harinya Yoongi sedang beristirahat bersama panitia lain ketika para maba menyerbu mereka.

"Hyung... Minta tanda tangan" Ucap Jungkook sambil menyerahkan buku tugasnya. Yoongi mendongak.

"Dan apa yang bisa kau berikan padaku jika kutanda tangani bukumu ini?"

"Emm.. aku akan menyanyi..." Jawab Jungkook.

"Kau bisa?"

"Suaraku cukup bagus" jawab Jungkook dengan pede.

Taehyung berdiri dari duduknya lalu menyetel lagu dari hapenya untuk mengiringi Jungkook bernyanyi...

Prok... prok... prok... para senior dan maba lain yang berkumpul juga disitu bertepuk tangan saat Jungkook selesai bernyanyi.

"Suaramu... em, lumayan" Yoongi mengambil pulpen dan menandatangani buku tugas Jungkook yang berseri-seri.

Yoongi diam-diam menatap Jungkook yang mendekati senior lain untuk kembali meminta tanda tangannya.

"Jungkook-ah" panggil Yoongi ketika pemuda itu selesai meminta tanda tangan semua senior yang nongkrong di situ.

"Ya, hyung?"

"Kau ikut klub?"

"Basket"

"Ohya? Kalau begitu kita akan sering bertemu lagi ..."

"Eh..?"

"Aku ketua klub basket disini"

"Ooo...."

'Yes' batin Yoongi senang. Baru saja dia memikirkan cara terbaik mendekati Jungkook ternyata pria itu sendiri yang akan datang padanya.

"Kalau gitu aku permisi hyung" pamit Jungkook sopan dan Yoongi mengangguk.

.
.

.
.

//skip

Beberapa hari kemudian.

Sore itu sepulang kuliah Yoongi asyik mengendarai mobilnya ketika tiba-tiba saja mobilnya tersendat lalu berhenti mendadak.

Yoongi keluar dari mobil lalu membuka kap mobilnya kesal. Mobilnya mogok di tengah jalan.

"Kenapa sih?" Gerutunya. Memeriksa keadaan mesin mobil.

"Ada masalah hyung?" Yoongi menoleh. Ternyata Jungkook.

"Jungkookie... mobilku mogok" adunya.

"Sini biar aku lihat" Jungkook memarkirkan motornya lalu memeriksa mobil Yoongi.

"Akinya soak nih hyung... harus dibawa ke bengkel"

"Yah terus gimana?"

"Panggil aja tukang bengkel langganan hyung biar mobilnya nanti dibawa. Yoongi hyung mau kemana? Biar aku antar" tawarnya.

"Emang ga ngerepotin? Aku mau pulang sih..."

"Nggak kok... yaudah yuk, aku bawa helm lain kok" ajak Jungkook.

Yoongi mengangguk lalu menghubungi bengkel langganannya. Jungkook memberikan helm padanya dan Yoongi naik di belakang.

"Pegangan hyung..." pinta Jungkook sambil menarik tangan Yoongi melingkari pinggangnya.

Yoongi tentu saja tak menolak rezeki.

Ia memeluk pinggang Jungkook erat dan diam-diam menghirup aroma maskulin yang menguar dari tubuh pemuda itu. Hmm... Wangi perjaka.

.
.

.
.

"Mau minum apa?" Tawar Yoongi setelah mempersilahkan Jungkook masuk ke apartemen mewahnya. Ia tinggal sendirian di sana.

Jungkook terbelalak memandang Yoongi yang berganti pakaian dengan kaos dan celana pendek, boleh dibilang hotpants.

"Em... softdrink saja hyung" jawabnya.

Yoongi berlalu ke dapur mengambil softdrink yang diminta Jungkook. Sementara Jungkook memandang berkeliling dengan takjub. Apartemen Yoongi rapi, bersih, dan sangat cozy. Ada di lantai paling atas sehingga ia bisa melihat pemandangan indah kota Seoul dari balik jendela.

"Ini softdrink nya"

Jungkook menoleh. Ia mendapati Yoongi duduk di hadapannya dengan kaki disilang seolah sengaja memamerkan pahanya.

'Apa dia sengaja menggodaku?' Batin Jungkook.

.
.

TBC

✔️ Perjaka TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang