Chapter 14

1.3K 168 46
                                    

Seulgi meringis memegangi lututnya, terasa nyeri sekaligus linu, tapi dengan berusaha ia bangkit untuk mengejar irene namun sayang irene sudah tak terlihat dan itu membuat seulgi frustasi sembari menjambak rambutnya, ia tak tahu apa apa tentang yang irene bicarakan, ia tak pernah menyabotase nomor handphone suho ataupun menyiksa suho, ia sama sekali tak melakukan apa apa kepada suho

Seulgi pun mencoba melacak keberadaan irene, tapi sepertinya irene mematikan daya handphonenya, sehingga membuat seulgi mendengus kasar

"apa salahku irene? Aku tak tahu apa apa" lirih seulgi dengan suara yang lemas

Kemudian seulgi pun berpikiran untuk bertanya kepada temannya irene yang tak lain adalah joy, tapi ia tak punya nomor handphonenya, dengan berlari menuju mobilnya, seulgi pun langsung menghidupkan mobil tersebut dan menjalankannya menuju rumah joy, saking terburunya ia terlupa sesuatu kalau dia belum membayar makanan tadi





Seulgi langsung menekan bel rumah joy, tak lama nampaklah sosok pemilik rumah tersebut, sosok itu pun mengerutkan dahinya

"kau mantan bodyguard irene kan?"

"iya"

"ada apa kemari?"

"apa irene disini?"

"dia tak ada disini, aku dengannya tak sedekat dulu lagi" ujar joy dengan nada dinginnya

"benarkah? Eumm kalau begitu apa kau tahu jika irene sedang dalam masalah ia selalu pergi kemana?"

"hah jujur aku muak jika membahas dirinya, tapi aku kasihan padamu jadi aku akan memberitahunya, dia kalau sedang dalam masalah atau hal lainnya yang melibatkan pikirannya, dia selalu pergi ke sungai han atau ketempat yang menurutnya tenang"

"ouhh"

"apa ada yang ditanyakan lagi?"

"ah tidak, kalau begitu terima kasih"

"okay dan hati hati..." seugi pun tersenyum ramah dan langsung memasuki mobilnya


Sementara itu....

Seseorang tengah berdiri memandangi sungai dengan mata yang memerah sekaligus mengeluarkan air matanya, untunglah hari ini tempat itu sedang sepi, jadi ia bebas untuk berteriak sesukanya

"Wae Kang Seulgi? Wae?! Disaat aku ingin membuka hatiku padamu, kau malah mengecewakanku? Kau tahu? Akhir akhir ini aku selalu bingung dengan pikiran dan hati yang bertolak belakang, pikiranku selalu pada suho tapi hatiku? Hatiku selalu padamu kang seulgi! Kau berhasil membuat hatiku luluh padamu, tapi aku selalu berusaha menepis itu dan selalu menuruti egoku, tapi hingga pada akhirnya aku lelah dan mulai mengikuti kata hatiku, tapi dengan aku mengikuti kata hatiku itu malah membuatku sakit" irene berhenti sebentar untuk menghapus air matanya

"kau selalu ada akhir akhir ini untukku sehingga itu membuatku nyaman berada dipelukanmu hingga akhirnya aku mulai menyukaimu bahkan aku mulai mencintaimu kang seulgi!!" Teriak irene dan detik itu juga seseorang memeluknya dari belakang, irene tahu orang itu karena ia mengenali wangi tubuh orang tersebut

"hey dengarkan aku, aku tak pernah melakukan apapun pada suho, aku memang selalu berada disismu akhir akhir ini, tapi bukan dengan cara mencelakai suho atau yang lainnya, ini tulus dariku, karena aku ingin membuatmu aman" bisik orang itu tepat ditelinga irene, membuat irene menangis tersedu sedu

"dengar aku melakukan ini karena aku mencintaimu irene, tapi aku sadar kau tak akan pernah mencintaiku dengan tulus, cintamu selalu pada suho. Kau tau? Aku sempat frustasi disaat hari terakhirku menjadi bodyguardmu, aku khawatir kau kenapa kenapa disaat aku tak ada, maka sejak itu aku berusaha memantaumu dari jarak jauh" lanjut seulgi membuat irene seketika terdiam, tapi detik berikutnya irene berontak untuk melepaskan pelukan seulgi, dengan sedikit usaha ia pun berhasil lepas, kemudian langsung berbalik menghadap seulgi, dapat seulgi lihat mata irene yang mulai bengkak

14 Days Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang