[AU]Soldier!Bokuto x Doctor! Akaashi

454 104 3
                                    


"Nah, sudah ya. Mulai hari ini kamu akan tinggal di sini. Lebih aman dan kamu akan mendapatkan makanan yang cukup."

Anak laki-laki kecil yang ditemukan Bokuto akhirnya diberikan ke tempat pengungsian. Setelah mereka membawa warga sipil untuk diisolasi. Saat di rumah sakit tadi Bokuto tergoda untu bertemu dengan Akaashi. Tapi waktunya sedang tidak tepat. Lagipula Akaashi juga tengah sibuk dengan pekerjaannya. Jadi Bokuto dengan berat hati memutuskan meninggalkan rumah sakit, menyerahan sisanya pada Kunimi dan para tim petugas medis regular untuk menangani para warga sipil.

Ia bersama si anak kecil yang masih belum mau menyebutkan namanya itu menerusak perjalanan menuju ke pengungsian. Tempat dimana anak-anak yang kehilangan orng tua mereka karena perang dan lansia mendapatkan penanganan.

"Takut," rengek si anak.

"Tidak usah takut. Mereka akan sangat baik padamu. Aku janji akan sering mengunjungimu."

"Janji?"

Bokuto ingin tertawa saat dengan lugunya si anak menaikkan tangan dan mengacungkan jari kelingkingnya untuk dikaitkan. Pinky promise.

Dengan senang hati ia memenuhi permintaan anak itu. Mengaitkan jari kelingking mereka dan membuat janji. Seorang tentara bertubug tegap dengan seorang anak kecil yang lusuh dan lemah.

"Janji!"

"Aku akan menunggumu,Papa!"

Bokuto langsung tersedak dan menoleh ke sekitar untuk memastikan tidak ada yang mendegar panggilan anak itu padanya. Bisa gawat nanti kalau dikira menelantaran anak sendiri.

"Sudah kubilang aku bukan Papamu."

"Papa!" Anak itu justru semakin riang dan semangat memanggilnya dengan sebutan tadi.

"Kau masuklah," akhirnya Bokuto berusaha untuk mengabaikan panggilan tersebut dan berpikir jika suatu saat nanti si anak akan berhenti memanggilnya dengan sebutan itu "Sebentar lagi waktunya makan. Aku akan kembali dan melakukan laporan. Aku akan mengunjungimu setiap beberapa hari sekali."

Sebuah senyum lebar untuk pertama kalinya mengembang di wajah si anak. Sebuah senyuman dari anak yang diselamatkannya dan entah mengapa membuat dadanya terasa menghangat dan senyuman pertama, selain milik Akaashi, yang memberikannya semangat.

"Baik!"

Bokuyto yang berjongkok agar tubuhnya sejajar dengan si anak kini berdiri "Kuharap kau dalam keadaan yang semakin baik setiap aku mengunjungimu."

"Hmmp!" si anak mengangguk semangat.

"Bye!"

Sosok Bokuto berbalik dan kini punggung tegap berlapis seragam bergerak menjauh. Sepasang mata bulat masih mengawasi kepergian Bokuto dengan penuh kekaguman. Hingga akhirnya okuto menghilang di balik truknya dan seorang wanita berseragam perawat menggandeng si anak untuk masuk ke dalam tempat ia akan mulai tinggal.

*********

Saat Bokuti memasuki tenda ia melihat Iwaizumi yang tengah mengompres lengannya dengan handuk hangat yang berwarna sedikit kemerahan. Rembesan darah. Lengan seragamnya sudah dilipat hingga di atas siku dan sarung tangan juga sudah terlepas.

"Hey!"

Iwaizumi mendongak namun tidak mengatakan apa-apa.

"Kau kenapa?"

"Tidak apa-apa. Tadi ada ledakan membuatku terkejut dan berlari. Sepertinya tertimpa sesuatu. Tadi tidak terasa sakit. Tapi sampai di sini mulai perih dan waktu kuperiksa sudah merembes."

~GUARD YOU~ [AU]- EDITEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang